THE WWG HOLIDAY PROJECT

HASRAT TERPENDAM SANG IPAR (2)

DISKON BESAR-BESARAN VALENTINE'S DAY!!! HANYA SAMPAI TANGGAL 14 FEBRUARI 2025!!!

Baca 8 short stories kece hanya Rp. 65.000. Super worth it, karena untuk setiap cerita, kamu akan dapat 10 bab plus 2 bab Extra Part.

Cerita apa yang bisa kamu dapatkan?

1. Muda dan Menggoda 

https://karyakarsa.com/Thewwg/muda-dan-menggoda

2. Ranjang Terlarang

https://karyakarsa.com/Thewwg/kloter-1-iam-fielsya

3. Husband's Brother 

https://karyakarsa.com/Thewwg/kloter-1-iam-ina-carra

4. Penawar Luka yang Menggoda

https://karyakarsa.com/Thewwg/kloter-1-iam-nurmoyz

5. Hasrat Terpendam Sang Ipar (Lovelly)

https://karyakarsa.com/Thewwg/hasrat-terpendam-sang-ipar

6. Iparku Kekasihku (Ry-Santi)

https://karyakarsa.com/Thewwg/kloter-2-iam-ry-santi

7. Kenikmatan Terlarang (My_Lody)

https://karyakarsa.com/Thewwg/kloter-2-my-lody

8. Godaan Cinta Kakak Ipar (Nyayu Silvia Arnaz)

https://karyakarsa.com/Thewwg/kloter-2-iam-silvia-arnaz

Buruan ke akun Karyakarsa The WWG!

THIS WORK BELONGS TO LOVELLY (LoVelly09)

VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK

🔥🔥🔥

Hanum's POV

8 tahun kemudian

Akhirnya hari yang aku tunggu pun tiba. Semua beban selama ini membuat kepalaku berasap sudah menguar setelah perayaan kelulusanku di jurusan manajemen. Setelah ini aku akan bekerja di sebuah hotel bintang 3 sebagai sales. Well, meskipun tidak terlalu pintar aku cukup piawai dalam menangani tamu selama magang di Velove hotel. Sehingga kepala HRD memberikan kesempatan sebagai karyawan tetap di sana.

Kakiku berhenti mengayun lalu aku celingukan di luar gedung setelah perayaan wisuda selesai. Aku menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari Topan, salah satu teman sejurusan yang aku taksir cukup lama.

"Topan!" panggilku setelah melihat pria dengan perawakan tinggi dan badan tegap itu. Kulitnya yang hitam manis membuatku selalu terpesona setiap melihatnya.

"Eh, Hanum. Happy graduation ya." Topan memberiku selamat.

"Kamu juga," jawabku.

"Ya udah, aku ke sana dulu ya. Keluargaku udah nungguin," kata Topan.

"Topan tunggu!" Aku menghentikan langkah Topan. Lantas dia menoleh kepadaku.

"Ada apa, Num?"

Aku menelan saliva berulang kali. Berusaha menyiapkan kata-kata untuk mengungkapkan perasaanku. Detak jantung kian memburu. Sepertinya Topan bisa mendengar jika aku maju beberapa langkah mendekatinya.

"Num, buruan. Aku udah ditungguin nih." Topan sepertinya sudah tidak menunggu lebih lama lagi.

"E...eeee.... A...." Aku memilin ujung kebayaku sambil mengumpulkan keberanian. "Aku suka sama kamu," ucapku secepat kilat. Lantas menunduk malu.