PLAK
"Thanks for every sweet word that you sent and said to me. I officially give up on you, Luke!"
Al pun pergi tanpa menunggu satu diantara kami semua untuk mencegahnya ataupun menyanggah ucapannya. Semua diam. Tak ada satupun dari kami yang bersuara, hingga Al benar-benar hilang dari balik pintu gor. Oh lihatlah si Lucas idiot Hemmings ini! Ia terlihat biasa saja dan tak merasa bersalah. Bahkan tak bergerak sedikit pun dari tempatnya. Sebenarnya hati nya itu terbuat dari apa sih?!
"Mike, don't!!!"
Aku tak mengindah ucapan Ashton yang sejak tadi berusaha untuk menenangkanku. Aku pun melepas paksa cengkraman tangan Vally, Ashton dan Eii pada kedua bahuku, dan kembali menerjang Luke yang masih menatap kosong ke arah pintu gor. He's such a jerk! Al adalah sahabatku, dan aku sudah berjanji akan menghajar siapapun yang akan menyakiti hatinya. Dan sekarang, meskipun Luke juga sahabatku, tapi Al jau lebih pantas untuk ku bela di banding si idiot satu ini.
BUG
"KAU ADALAH MANUSIA TERTOLOL YANG PERNAH KU KENAL LUKE!"
Aku berteriak tepat di depan wajah Luke yang kini berada tepat dibawah tubuhku yang menerjangnya hingga kami terjatuh untuk yang kesikian kalinya. Aku kembali memukuli wajahnya untuk yang entah keberapa kali nya pada hari ini. Aku emosi. Ya, emosi yang berawal karena ia ingin meminta Vally untuk kembali padanya dan memintaku untuk mundur karena menurutnya percuma saja membuat Vally untuk mencintaiku dengan tulus padahal sebenarnya Vally hanya mencintainya. What the heck man?!
Suara pekikan tertahan dari bibir Vally dan Eii terdengar jelas di telingaku. Aku bisa merasakan Ashton dan Calum yang berusaha untuk kembali menarik tubuhku agar menjauh dari Luke. Tapi sayang, tenagaku jauh lebih kuat dari mereka yang bisa dibilang memiliki tubuh yang jauh lebih atletis dibanding dengan tubuhku.
BUG
"INI UNTUK KEBODOHANMU."
BUG
"INI UNTUK KETOLOLANMU."
BUG
"DAN INI," teriakku tepat di depan wajahnya.
BUG
"KAU TAK BISA MENYALAHKANKU TERUS, GORDON!"
Keadaan berbalik. Kini Aku berada di bawah tubuh Luke yang tengah mencengram erat kerah seragamku. Pancaran matanya yang semula kosong, kini berubah menjadi gelap dan tersirat emosi yang tak kalan meledaknya dengan emosiku.
"KAU TAK PERNAH TAU RASANYA BERADA DIPOSISIKU!!! SO, JUST SHUT THE FUCK UP!"
Tubuhku tersentak dan terlempar ke atas lantai lapangan, karena Luke melepaskan cengkramannya pada kerah seragamku. Ku pegang pelan sudut bibirku yang entah sudah selebar apa robeknya dan terus mengeluarkan darah. Aku tak peduli lagi, karena aku ingin membuat Luke sadar kalau ia salah, dan akan selalu salah karena hanya memikirkan perasaannya sendiri. Sialan, kenapa bisa aku mempunyai sahabat seegois dan setolol dia?
Aku melirik Calum dan Eii yang lebih memilih mengejar Luke yang pergi entah kemana. Sedangkan aku bisa melihat tangan kanan Ashton terulur tepat di depan mataku, memberi kode untukku berdiri.
"Aku tak mengerti kenapa aku bisa betah bersahabat dengan dua orang idiot seperti kalian," ujar Ashton sambil menarik tubuhku untuk berdiri. "Yang satu keras kepala. Yang satu lagi tukang pukul," lanjutnya sambil menggelengkan kepalanya.
Vally yang berada tepat disebelah Ashton, langsung merangkulkan tangan mungilnya pada pinggulku dan menarik lengan kiriku lalu meletakkannya pada bahunya. "Ayo kita bersihkan darah-darah yang membuat wajahmu semakin jelek itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CALUM //c.h [AU]
FanfictionAwalnya terlihat, ia bukanlah apa-apa dalam kisah ini. Ia lebih banyak diam dan tak mengambil banyak peran. Tapi dibalik semua itu, kalian akan tau bahwa ia memang pantas menjadi, peran utama.