Chapter 30

2.5K 271 108
                                        

Hari menjelang malam dan langit nampak mulai menggelap, menampakkan matahari yang mulai kembali ke peraduannya. Liburan kali ini terasa berbeda untuk Vally. Ia menatap nanar ke arah dalam Villa milik keluarganya ini dari sebuah gazebo yang terletak di taman belakang. Ada 9 orang remaja yang kini tengah singgah dan juga 5 orang penjaga villa, namun suasana disini masih terasa sepi untuknya.

Ia tersenyum getir mengingat kenangannya bersama keluarga atau mungkin sahabat-sahabat kakaknya ini setiap kali berkumpul bersama dan melakukan pesta kecil-kecilan dengan membakar jagung dan juga barbeque yang menimbulkan kesan hangat dan nyaman. Tak seperti sekarang berubah menjadi dingin. Ia nyaman berada disini, tapi hatinya sepi hanya karena mengingat keadaan Calum yang sudah hampir 6 jam tak sadarkan diri.

Vally meraih sebuah album foto berwarna kombinasi antara baby blue dan baby pink, yang merupakan warna kesukaannya bersama Calum. Album foto tersebut bertuliskan "My Baby Boy and My Baby Girl" pada sampulnya. Iya, itu adalah album foto yang dibuat oleh orang tua mereka, ketika mereka masih kecil. Lebih tepatnya, ketika mereka masih berupa bayi laki-laki dan perempuan yang imut. Bahkan ada beberapa foto disaat Mrs. Hood tengah mengandung.

Ia membuka sampul dari album tersebut dan kemudian terpampang lah foto Calum kecil yang tengah tersenyum lebar. Di bawah foto tersebut terdapat sebuah tulisan kecil yang ia yakini adalah tulisan ibunya.

My baby boy can't stop smiling.

Vally ikut tersenyum saat membaca tulisan tersebut dan melihat foto Calum kecil yang tersenyum senang dengan sebuh boneka anjing di tangannya. Senyuman itu tak pernah berubah sejak dulu, bahkan disaat kondisi lemah seperti sekarang ini pun, Calum masih bisa menunjukkan senyumannya pada Vally. Andai saja Vally tau apa yang selama ini Calum rasakan dan tutupi dibalik senyuman itu, mungkin ia akan berani bertaruh untuk memindahkan penyakit ditubuh kakaknya itu agar tetap terus tersenyum seperti biasanya.

Ia terus membuka lembar demi lembar dari album tersebut hingga setengah dari album tersebut sudah terbuka semua dan menampakkan halaman foto-foto masa kecilnya. Dimulai dari foto Mrs. Hood yang tengah mengandung dirinya, pemeriksaan kehamilan ketika usia kandungan memasuki 6 bulan, foto setelah ia lahir, hingga foto keluarga Hood lengkap dengan setelan khas keluarga Inggris.

Tunggu. Ia merasa ada yang ganjil disini.

Vally kembali membuka lembar-lembar terdepan dimana foto tentang dirinya dimulai. Ia meneliti satu persatu foto-foto tersebut hingga beberapa pertanyaan terlintas di kepalanya. Dimana Calum disaat ia dilahirkan? Dimana Calum saat kedua orang tua mereka sedang melakukan pemeriksaan kandungan? Dan yang paling membuatnya bingung adalah............... Kenapa kedua orang tuanya tidak melakukan hal yang sama pada Calum seperti saat Mrs. Hood mengandung dirinya? Bukankah seharusnya justru foto proses Mrs. Hood mengandung Calum, selaku putra pertama mereka justru lebih banyak dibandingkan dirinya? Tapi......... Kenapa bisa?

"Hey."

Vally mengangkat kepalanya begitu suara Michael mengagetkannya. Kekasihnya itu tengah tersenyum sambil membawa dua buah gelas coklat panas dan juga sepiring cheese toast yang masih hangat pada sebuah nampan. Ia tersenyum kecil untuk membalas sapaan Michael tadi, lalu kembali membolak-balikkan album foto tadi.

"Jadi kau hanya memperhatikan album foto itu sejak tadi?," tanya Michael sambil meletakkan nampan yang dibawanya tadi. "Ayo pindah ke dalam. Udaranya dingin di sini."

Michael kembali meraih nampan yang tadi dibawanya dengan tangan kirinya, lalu berusaha untuk mengambil beberapa album foto yang Vally bawa sejak tadi dengan tangan kanannya. Tapi belum sempat ia mengambil album-album foto tersebut, Vally menahannya sambil menggelengkan kepalanya sebagai tanda kalau ia tak ingin masuk ke dalam.

CALUM //c.h [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang