Chapter 29

2.6K 280 54
                                        

Calum menarik paksa Ashton yang baru saja menyelesaikan perbincangannya dengan seseorang via ponselnya. Ia menggiring Ashton untuk menjauh dari Eii dan Flo yang terlihat sedang memasukkan beberapa tas milik mereka ke dalam mobil Calum.

"Untuk apa kau menyewa ambulance?" Tanya Calum to the point. Ashton yang semula terlihat bingung hanya bisa mengangkat bahunya malas dan menggeleng. Ia tak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya satu ini. Sudah tau ia memiliki penyakit serius, tapi masih saja bersikap kalau penyakitnya itu sama saja dengan penyakit Flu.

"Kita tak akan pernah tau apa yang terjadi nantinya bukan? Apa salahnya?"

"Tapi kalau mereka tau-"

"Aku sudah merencanakannya. Dan ku jamin, kalau mereka tak akan tau kalau ada ambulance di dekat villa mu nanti."

Calum mendesah pelan. Ia hanya bisa pasrah dengan keputusan sepihak milik Ashton tersebut. Karena menurutnya akan percuma berdebat dengan sahabatnya satu ini karena pasti lelaki itu akan tetap memaksa dan memenangkan perdebatan mereka.

"Hei, ada apa?"

Panggilan dari Eii yang datang bersama Flo, menghampiri Calum dan Ashton membuat mereka berdua sedikit tersentak. Ashton tersenyum canggung pada kedua gadis itu, lalu menarik pinggul mungil Flo untuk mendekat kearahnya. Sedangkan Calum, ia terlihat gugup dan mengusap pelan tengkuknya yang seketika meremang. Ia takut, Eii mendengar perbincangan antara dirinya dan Ashton tadi.

"Apa semua sudah siap?" Tanya Ashton berusaha mengalihkan keadaan. Eii dan Flo menganggukkan kepalanya mereka sambil tersenyum.

"Bagaimana dengan Luke?"

Ashton menatap Flo yang baru saja bertanya. Gadis itu menoleh sekilas kearah Luke yang tengah memeriksa keadaan Ducati hitam miliknya dengan sebuah tas ransel besar yang bertengger manis di punggungnya. "Kalian yakin membiarkannya pergi dengan motornya?" sambung Eii yang kini sudah berada dalam rangkulan hangat Calum.

"Mau bagaimana lagi," jawab Calum santai. "Ia sendiri yang meminta. Kalau kita paksa untuk ikut mobilku atau Mike, yang ada ia tak mau ikut."

"Kasihan," sahut Flo. "Siapa suruh egois. Sekarang, tak ada satupun dari Al atau Vally yang menjadi miliknya."

Ashton mencubit gemas hidung 'kekasihnya' itu. Membuat Flo meringis kesakitan dibuatnya.

"Luke tak salah, babe. Ia hanya bodoh."

Calum dan Eii hanya bisa tertawa mendengar respon yang diberikan oleh Ashton. Namun tak lama setelah itu, suara pekikkan Michael yang begitu riuh membuat kedua pasangan ini mengalihkan pandangan mereka pada Michael dan Vally yang berada di depan mobil Calum terparkir.

Disana baru saja terlihat Al yang datang bersama Niall. Mereka tengah memeluk Michael dan Vally secara bergantian. Terlihat sudah sangat akrab untuk category baru saling mengenal.

"Itu Niall?" Tanya Ashton yang langsung diangguki oleh Calum. "Mike terlihat begitu mengenalnya. Bagaimana bisa?"

"Al pernah beberapa kali mengajak Mike dan Vally hang out bersama Niall. Jadilah mereka dekat," jawab Calum seadanya.

Setelah berbincang sebentar dengan Michael dan Vally, Al dan Niall mendekat kearah kedua pasangan yang sejak tadi memperhatikan mereka ini.

"Hai Guys!!!" sapa Al semangat hingga membuat Luke yang sejak tadi berusaha tak peduli, mau tak mau memperhatikan mantan gadisnya itu berada dalam rangkulan lelaki lain. Seharusnya ia yang bebas merangkul Al seperti itu kalau saja ia tak bersikap berengsek beberapa bulan ini.

CALUM //c.h [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang