Chapter 37

2.2K 247 125
                                        

-AN-

Gonna be super long and boring chapter.

Sorry for the lates. Happy reading!!!!

***

"Flo aku sedang sibuk, bisakah kau tak mengganggu?"

Ashton menyentak kasar tangan kanannya yang tengah di tarik oleh Flo. Sudah 3 hari ini lelaki itu selalu menghindari Flo dan tak menghubunginya sama sekali. Entah apa yang dipikirkan Ashton, tapi yang Flo bisa simpulkan adalah kalau Ashton benar-benar cemburu pada Louis yang memang belakangan ini lebih sering menghabiskan waktu bersama Flo.

"But, can you listen to me for a while?" Tanya Flo masih berusaha untuk meraih tangan Ashton, namun sayangnya lelaki itu justru berusaha terlihat sibuk dengan membolak-balikkan kertas rundown acara hari ini, tanpa melihat ke arah Flo sedikit pun.

Flo menghela nafas panjang setiap kali melihat Ashton yang bersikap dingin seperti ini padanya. Padahal, she used to be act like him before. Kenapa sekarang jadi kebalikannya?

"Aku tau aku salah," ucap Flo pada akhirnya.

"Syukurlah kalo sadar," jawab Ashton masih berusaha terlihat sibuk. Samar-samar suara gemerisik dari walkie talkie yang mereka berdua pegang, sedikit mengganggu obrolan mereka kali ini.

"Aku serius," sahut Flo lagi. "Louis minta maaf karena dia sering banget ambil waktu quality time kita."

"Hmm."

Flo mendengus kasar. Karena tak sabar, akhirnya ia menarik rundown yang sejak tadi Ashton pegang dan menyembunyikannya dibelakang tubuhnya.

"Hey!!!" protes Ashton tak terima.

"Aku tau kamu cemburu. Tapi gak gini caranya, Ash."

Ashton diam. Masih belum berani untuk menatap Flo. Rundown yang tadi berada di tangannya hanya akal-akalan yang ia pakai agar Flo mau berhenti untuk membahas masalah mereka saat ini karena ia benar-benar sedang tidak mood untuk membahas itu. Lagi pula, hari ini ia akan super sibuk dan tak akan sempat untuk memikirkan hal macam-macam. Ia tak ingin membuat acara pensi hari ini kacau balau hanya karena ia lalai.

Tapi gadis yang rambutnya kini sudah di cat menjadi brunette kembali, justru sudah merusak seluruh konsentrasinya sebelum GR di mulai. Inilah alasannya ia tak ingin menemui Flo. Ia terlalu lemah dan selalu jatuh terlalu dalam setiap kali menatap kedua mata gadis itu. He always gets lost.

"Jadi sekarang apa?" Tanya Ashton pada akhirnya. Flo nyaris saja berlari memeluk tubuh kekar Ashton yang kini tengah menatapnya dengan tatapan mata yang sayu seperti biasanya.

"Aku minta maaf."

"Ah basi, minta maaf terus."

"Tapi-"

"Minta maaf yang hanya ada di mulut itu gampang dilakuin. Prakteknya lah yang ku butuhkan. Untuk apa kamu terus minta maaf tapi ujung-ujungnya kamu pergi lagi sama Louis, seakan-akan lupa kalau aku itu ada. Aku tau kita gak ada hubungan apapun. Tapi kan-"

CUP

Ashton seketika membeku begitu bibir mungil itu mengecup lembut bibirnya dalam waktu sepersekian detik hingga membuatnya menghentikan ucapannya. Kini Flo tengah tersenyum kecil karena wajah Ashton yang terlihat bodoh.

"Kenapa kekasih ku ini cerewet sekali, huh?"

Wajah Ashton semakin terlihat bodoh. Wajahnya berubah merah karena menahan emosi dan juga menahan malu karena ucapan yang baru Flo katakan. Gadis itu baru saja mengatakan bahwa Ashton adalah kekasih nya? Itu artinya....... Flo menerima Ashton sebagai kekasihnya?

CALUM //c.h [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang