Chapter 22

8.6K 708 21
                                    

Sepanjang jalan, kami kembali sibuk dengan pikiran masing-masing. Mau ngobrol, aku gak tau apa yang ingin aku obrolkan.

"Kamu.... sudah punya pacar Fa?" tanyaku sungkan. Habis bingung sih. Masa sepanjang jalan hanya diam-diaman saja.

Raffa tersenyum kecil. "Kenapa?"

"Pengen tau aja. Aku juga belum tanya ke Reffan, udia dah punya pacar apa belum?"

"Reffan malah sering gonta-ganti pacar. Hampir tiap bulan, gadis yang digandengnya selalu berganti."

"Kamu.....?" tanyaku lagi.

"Aku...?" ulang Raffa. "Ummmm.... kamu maunya gimana?"

"Kok....?" tanyaku bingung dengannya. "Kenapa malah tanya sama aku?"

Raffa tergelak menatapku sekilas.

"Kalau belum kenapa?"

Aku mengangkat bahu acuh.

"Yaaa..... gak papa sih. Cuma nanya aja."

"Kamu mau gak pacaran sama aku?"

Aku mengangkat alis jengah.

"Kamu....."

"Hahaha...." Raffa tertawa lepas.

"Kamu..!!!" seruku kesal sekarang. Ternyata dia mempermainkanku.

"Aaarrggghhhhh....." seru Raffa kesakitan karena cubitan kecilku dipinggangnya. "Sakit Ga!!!" keluhnya lirih. "Kamu kayak cewek aja, suka main cubit."

"Abis kamu kelewatan bercandanya!" kilahku sebal.

"Hahaha...." Raffa kembali tergelak. "Oke! Gimana kalo aku serius...?"

Lagi-lagi aku bengong bego.

"Kamu gila. Aku gak mau. ENGGAK!!" jawabku mantap.

"Yakin..???!" Raffa mengedikkan alisnya genit.

'Eh? Ternyata Raffa bisa genit juga ya?' batinku takjub.

"Seratus persen. Sepertinya kamu lebih buaya daripada Reffan."

"Buaya?" ulang Raffa geli. "Hahahaha.... Kenapa kamu bisa berpikir begitu?"

"Dibalik sikap dingin dan pendiammu, sepertinya kamu punya jiwa penggoda yang sangat kuat." asumsiku asal.

"Ngebales nih ceritanya?" sindir Raffa kalem, tapi tetep aja ngena.

"Siapaaaaa...?" tanyaku sok lugu. "Aku orangnya polos kok." candaku.

"Hah, polos?" ulang Raffa berlagak kaget.

"Biasa aja kali Fa, Gak usah shock gitu!"

Lagi-lagi Raffa tergelak.

"Kurasa aku tau kenapa Reffan bisa suka sama kamu."

"Emang kenapa?"

"Kamu lucu. Klop banget kalo kumpul sama dia. Suka ngocol." jawabnya tersenyum geli.

"Aku juga baru tau kalo kamu juga bisa bercanda. Ku kira sikapmu selalu kaku dan dingins ama semua."

Raffa tersenyum kecil.

"Aku hanya sulit berkomunikasi apalagi bercanda dengan orang yang belum terlalu kukenal."

"Eh, kamu belum jawab pertanyaanku."

"Yang mana?"

"Kamu udah punya pacar belum?"

Lagi-lagi Raffa tersenyum kecil.

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang