"Apa kau yakin, Ji?" sepasang mata yang resah menatap kekasihnya menunggu kepastian. "Maksudku, apa sekarang memang waktu yang tepat?"
"Baby, kita sudah menyimpan rahasia ini selama satu tahun. Aku rasa hubungan kita sudah cukup aman untuk diberitahu pada orang lain. Mereka member kita. Apa kau bisa bayangkan jika kita lebih lama menyimpan hal ini?"
Perempuan berjulukan kid leader itu terdiam. Namja yang duduk di samping kirinya seakan mengerti dan membiarkannya untuk berpikir. Ia sudah menduga jika cepat atau lambat pembicaraan ini akan diungkit kembali. Hubungan yang telah terjalin diantara keduanya memang hanya menjadi rahasia mereka berdua saja. Sangat sulit memang, tapi Taeyeon tidak mau mengambil resiko jika terlalu dini memberitahu hubungannya meskipun pada membernya sendiri. Kekasihnya bukanlah orang biasa. Dan, tidak mempunyai image yang biasa pula. Sama seperti dirinya, laki-laki itu membawa grup besar di depan namanya. Juga memiliki tanggung jawab yang sama. Selama ini, mereka harus ekstra hati-hati jika ingin bertemu atau menghabiskan waktu bersama. Kesempatan untuk itu pun sangat terbatas karena keduanya dijejali jadwal yang tak mengenal jeda.
"Kapan kau akan memberitahu membermu?" tanya Taeyeon setelah beberapa menit dilanda kebisuan.
"Besok malam? Kami free. Aku akan mencoba berbicara kepada mereka."
Taeyeon mengangguk. "Tak apa jika aku mencoba memberi tahu mereka lusa? Seohyun tidak ada jadwal dengan musicalnya. Aku akan meminta mereka berkumpul di dorm."
"Gwaenchana?" tanya sang namja ketika menyadari perubahan dari raut wajah Taeyeon. Kepalanya tertunduk dengan kedua tangan yang mencengkram erat ujung mantelnya.
"Aku takut, Jiyong," jawabnya pelan. "Aku takut mereka tidak bisa menerimamu. Apa semua akan menjadi lebih mudah jika kita berterus terang pada mereka? Apa tidak sebaiknya kita menunda dulu sampai semua lebih baik? Maksudku, kau tahu sendiri, kan, kabar tentang kedua memberku? Apa tidak.."
"Hussstttt....." Jiyong mendekatkan jarak tubuhnya lalu perlahan meraih Taeyeon ke dalam pelukannya. Menenangkan sang kekasih yang tengah kalut. "Jangan terlalu banyak berpikir. Aku mengerti jika nanti membermu terkejut atau bahkan menolakku. Aku bukan seorang Lee Seung Gi, Jung Kyung Ho, atau Nickhkun Horvejkhul yang bisa langsung mendapat persetujuan dari mereka. Bagaimanapun masa laluku penuh dengan titik hitam, Sayang, dan aku tidak bisa mengubahnya. Gokjongma. Aku akan berusaha keras untuk mendapatkan kepercayaan dari mereka. Aku ingin berubah menjadi lebih baik. Tapi, jika memang kau belum siap, kita bisa menundanya seperti yang kau inginkan. Aku tidak ingin memaksamu."
Taeyeon hanya terdiam. Ia semakin menyerukkan wajahnya ke dalam pelukan Jiyong. Dari awal, sejak ia memutuskan untuk membuat suatu ikatan dengan seorang G Dragon, ia sudah tahu bahwa jalan mereka tidaklah mudah. Walaupun pada zaman awal debut dulu membernya pernah berteman cukup dekat, tetap saja dalam hal ini keadaannya berbeda. Terlebih lagi dengan skandal yang melibatkan diri laki-laki itu beberapa tahun lalu. Taeyeon tidak bisa menghilangkan kegelisahan dari dalam hatinya. Ia takut semuanya akan menjadi semakin rumit untuk mereka berdua. Tapi, ia pun tidak bisa menampik jika rahasia ini semakin memberatkan untuknya. Ia merasa bersalah pada semua membernya. Mungkin, sosok yang tengah memeluknya kini memang benar. Kenyataan yang mereka berdua tutupi harus segera diucapkan.
"Tidak perlu. Aku tidak apa-apa. Kita akan memberi tahu mereka, Ji."
"Kau yakin?"
Taeyeon melepaskan pelukan dan mendongakkan wajahnya. Tersenyum tipis pada Jiyong yang tengah menatapnya lembut. "Sangat yakin."
"Baiklah. Aku akan memastikan semuanya baik-baik saja." Jiyong mengusap rambut Taeyeon. "Kita pulang sekarang? Kau pasti lelah."
"Aku lapar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey
FanfictionDua anak manusia yang terlalu rumit hanya untuk saling memiliki. Bersembunyi hanya untuk saling merengkuh dan mengucap kata cinta. Haruskah mereka menyerah saat dunia seakan terus menyerang? Atau, tetap melawan meski harus mati? Terkadang, c...