Chapter 31

2.5K 381 56
                                    


"Jadi tak perlu aku jemput?" Jiyong terdiam beberapa saat. "Baiklah. Kabari aku ketika kalian berangkat dan sampai di rumah. Uhm. Love you too."

"Siapa? Taeyeon?" Yang Hyun Suk menghempaskan tubuhnya ke sofa berseberangan dengan Jiyong.

"Ya. Dia akan pulang bersama Yoona. Jessica dan para membernya ingin bermain sebentar ke rumah kami."

Pria paruh baya itu menganggukkan kepala. "Apa kau sadar jika setelah menikah kau terlihat berbeda?"

"Ne?"

"Sejak dulu aku tahu kalau kau selalu serius melakukan semua pekerjaanmu. Namun sekarang, semangatmu kurasa jauh melesat daripada sebelumnya. Bahagiamu itu tak bisa kau sembunyikan, bodoh?!"

Jiyong mengusap lehernya kikuk. "Aku merasa lega karena kini Taeyeon sudah hidup bersamaku, Hyung. Aku bisa menjaganya sepanjang waktu. Keinginanku telah menjadi kenyataan jadi mungkin itulah yang membuatku berbeda di matamu."

Yang Hyun Suk tertawa kecil. "Sosok Kim Taeyeon benar-benar telah mengubah hidupmu, Ji. Kau menjadi orang yang lebih bertanggung jawab dan image bad boy  yang dulu melekat padamu pun sudah sepenuhnya lenyap," ia meraih cangkir yang berada di atas meja. "Apa kalian pernah bertengkar setelah menikah?"

"Huh? Tidak pernah, Hyung. Waeyo?"

"Banyak orang mengatakan kalau awal pernikahan itu seperti bulan madu setiap hari. Tetapi, kau harus ingat kalau saat ini masa yang rentan juga untuk kalian. Apa kau tahu? Dulu istriku sering kesal karena aku lupa menutup pasta gigi yang sudah kugunakan. Atau, aku yang harus menunggu karena dia memakan waktu lama di kamar mandi. Hal-hal kecil itu merupakan proses pembelajaran bagi kami berdua, walaupun sebelumnya kami sudah saling mengenal cukup lama."

"Sikap dan kebiasaan yang telah kalian miliki sejak dulu tidak akan berubah dalam sekejap mata. Perlu proses dan kalian harus belajar untuk saling memahami. Kau ataupun Taeyeon harus tahu sifat dasar masing-masing. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari atau ketika berhadapan dengan sesuatu. Apabila di satu titik kalian menemukan perbedaan, maka ingatlah untuk bersabar dan berusaha mencari pemecahannya. Mengimbangi kekurangan satu sama lain dan belajar lagi untuk saling menerima."

"Menyatukan dua kepribadian dalam suatu pernikahan tidaklah mudah, Ji. Kalian terikat seumur hidup dan akan mengecap berbagai rasa. Nanti kau akan mengerti seiring berjalannya waktu."

**************

Sejak meeting  berlangsung sampai akhirnya selesai sepuluh menit lalu, Yuri tidak bisa mengindahkan pandangan pada perempuan yang duduk di depannya. Matanya menatap penuh selidik seolah menggali apapun yang tengah disembunyikan oleh salah satu membernya tersebut.

"Yaa!!! Kwon Yuri!!"

Teriakan Hyoyeon membuatnya terperanjat. "Wae?? Kau tak perlu memanggilku keras-keras!"

"Perlu, baboya... Dia sudah memanggilmu berulang kali tetapi kau tetap bergeming memperhatikan Taeyeon." ujar Sunny.

"Eh? Aku kenapa?" tanya Taeyeon.

"Tidak apa-apa. Jangan hiraukan Sunny!" elak Yuri seraya mengibaskan tangannya. "Kau tadi bicara apa?" tanyanya pada Hyoyeon.

"Kau akan ikut dengan kami? Setengah jam lagi putri es akan menjemput kemari."

Yuri menggeleng. "Aku harus ke MBC. Sampaikan salamku untuk Jessica."

"Arraseo."

"Kita menunggu di cafetaria saja." Usul Taeyeon.

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang