"Sekali lagi... Happy birthday, Unni...."
"Selamat ulang tahun, Taetae...."
"Sowoneul malhaebwa!!!"
"Semoga tahun ini kau bertambah tinggi, shorty!"
"Semoga kau tidak lagi menolak jika diajak minum bersama."
"Cepat tiup lilinnya!!!"
Beragam ucapan terdengar bersahutan dari para member. Mereka saat ini tengah berada di waiting room seusai mengisi comeback stage di SBS. Saat sesi interview di music show tadi, pihak PD nim memberikan kejutan kecil dengan memberikan kue tart dan taburan confetti. Karena itulah, sekarang para member untuk ketiga kalinya merayakan pertambahan usia sang member tertua sebelum pulang ke dorm.
"Selamat atas kemenangan pertama kita,,," Taeyeon tersenyum riang. Kedua tangannya lalu terkatup di depan dada dengan mata terpejam. Permintaannya hanya satu. Ia ingin orang-orang yang dicintainya bahagia.
"Apa keinginanmu, Unni?" tanya Yoona penasaran. Ia mengambil kue yang sebelumnya dibawa oleh Jessica.
"Kalau kuberi tahu, bisa-bisa harapanku tak akan terkabul, Yoong."
"Pelit," Yoona megerucutkan bibirnya. "Aku minta kuenya,"
"Astaga.. Kau ini," Sunny menggelengkan kepala. "Makan di dorm saja. Kita pulang sekarang."
Dengan terpaksa, Yoona meletakkan kue tersebut di atas meja. Para member kontan terkekeh melihat kelakuan yeoja bermata rusa itu.
Taeyeon yang mendapat giliran terakhir untuk berganti pakaian, menunggu di salah satu kursi rias. Ia sangat bahagia karena hari ini grupnya mendapatkan trophy kemenangan. Tepat di minggu pertama comeback stage mereka.
"Yaa!!! Jangan melamun! Cepat ganti pakaianmu!" Sooyoung menarik kedua tangan Taeyeon dan memaksanya berdiri.
"Aissshhh.. Kau kasar sekali, Shikshin!" Taeyeon memberengut sembari berjalan ke salah satu ruang ganti.
Getar ponsel Taeyeon yang tertinggal di atas meja bersama tasnya menarik perhatian para member yang tengah bersiap. Jessica membungkukkan tubuh ke arah layar ponsel. "Ji," ucapnya pelan.
"Apa sampai saat ini dia tetap tidak mau menjawab teleponnya?" bisik Hyoyeon.
Yuri mengangguk. "Yongbae Oppa mengatakan padaku kalau GD Sunbae seperti orang gila. Mengirim pesan setiap hari tanpa ada balasan satu pun dari Taeyeon. Begitu juga dengan semua teleponnya."
Setelah pengakuan Taeyeon tentang berakhirnya hubungan dia dengan Jiyong, semua member berusaha untuk memperbaiki keadaan. Mereka memang tidak mengetahui alasan detail atas keputusan Taeyeon. Tapi, setidaknya, mereka bisa melihat bahwa Jiyong selalu berusaha untuk mendapatkan Taeyeon kembali. Sayang, dibujuk sesering apapun, Taeyeon tetap tidak merubah keputusannya.
"Ayo kita pulaaaaannggg...."seru Taeyeon. "Palli. Palli."
******
Sepanjang perjalanan hidupnya, ia selalu berusaha mewujudkan keinginannya. Kecintaannya pada musik membawanya pada jalan untuk menjadi seorang trainee pada usianya yang masih muda. Ia tidak pernah menyesal. Bahkan, saat ia memutuskan untuk pindah agency setelah menjadi SM's trainee selama lima tahun. Bagi seorang Kwon Jiyong, setiap keputusan yang diambil dalam hidupnya adalah yang terbaik.
Begitu juga saat ia memutuskan untuk mencintai seorang Kim Taeyeon. Tak pernah terbersit sedikit pun dalam pikirannya bahwa ia akan dipertemukan dengan gadis itu. Ia tahu benar kalau keputusannya bukanlah sesuatu yang mudah. Tapi, rasa ingin memiliki mengalahkan segala ketakutan yang ada di benaknya. Apapun yang harus dihadapinya, ia tidak ingin kehilangan Taeyeon. Atas alasan itulah Jiyong memberanikan diri untuk menjaga hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey
FanfictionDua anak manusia yang terlalu rumit hanya untuk saling memiliki. Bersembunyi hanya untuk saling merengkuh dan mengucap kata cinta. Haruskah mereka menyerah saat dunia seakan terus menyerang? Atau, tetap melawan meski harus mati? Terkadang, c...