"Ya!!! Sudah kukatakan berapa kali kalau kau tidak boleh turun dari tempat tidur? Kau ini nakal sekali."
Sunny yang berada di pantry menatap jengkel sang roommate yang berdiri di depan pintu kamar. "Tanganku kotor. Tolong bantu dia." ucapnya pada Seohyun.
"Tidak usah. Aku bisa sendiri." Taeyeon berjalan perlahan menuju ruang TV lalu duduk di sofa tengah.
"Larangan Uisa masih berlaku satu minggu lagi, Unni." Seohyun mengambil bantal dan menyelipkannya di belakang punggung Taeyeon. "Kau yakin tidak mau berbaring?"
Taeyeon menggeleng. "Aku tidak apa-apa, Joohyun. Terimakasih."
"Kau sebaiknya kembali ke kamar sebelum Tiffany pulang. Dia akan memarahimu, kau tahu?"
Taeyeon mengangguk pelan. "Arra. Sebentar saja, Sunny-ah."
"Lima belas menit."
Taeyeon bersorak dalam hati karena akhirnya ia menang. Dua hari ini, seperti tiga bulan lalu, ia harus terus berada di tempat tidur selama seminggu penuh sesuai perintah uisa. Hal ini karena kecelakaan kecil yang menimpa dirinya ketika menghadiri Seoul Music Awards. Malam itu, saat ia selesai perform bersama Tiffany dan Seohyun, lift stage yang seharusnya tetap diam, karena mereka bertiga masih ada disana, tak dinyana bergerak turun. Seohyun yang terjerembap berhasil meloncat kembali ke atas stage karena berpegangan pada Tiffany. Namun, tidak dengan Taeyeon. Ia tidak sempat menghindar dan akhirnya jatuh dari ketinggian hampir 1,5 meter. Kedua member juga para back dancers kontan terkejut. Mereka segera berlari ke belakang stage untuk melihat kondisi Taeyeon. Saat itu, Taeyeon tengah dibantu untuk berdiri oleh manager mereka dan beberapa kru. Taeyeon segera dilarikan ke rumah sakit dan baru pulang ke dorm keesokan paginya.
"Joohyun-ah, apa kakimu sudah membaik?"
Maknae yang masih membantu Sunny menyiapkan makan siang mengerutkan kening. "Kau tahu darimana, Unni?"
Taeyeon terkekeh. "Oppa memberitahuku kalau malam itu kau juga hampir jatuh. Dan, aku menonton fancamnya juga. Untung saja Miyoungie bisa menahanmu."
"Kakiku baik-baik saja. Oppa langsung memberiku spray."
"Syukurlah kalau begitu," Taeyeon menegakkan posisi duduknya. Ia menepuk pelan punggung dengan kepalan tangan kanannya.
"Wae? Punggungmu sakit lagi?" tanya Sunny.
"Tidak apa-apa. Hanya sedikit pegal."
"Kau bisa membohongi para fans kita agar mereka tidak khawatir, tapi aku tahu dengan jelas cedera yang kau alami. Bukan hanya shock pada otot punggungmu saja, tapi kedua pergelangan kakimu juga. High heels yang kau gunakan memperburuk keadaanmu saat terjatuh kemarin. Kau akan merasakan sakit jika terlalu lama duduk karena punggungmu masih belum kuat untuk dijadikan penyangga bobot tubuhmu. Seperti yang kau rasakan sekarang, bukan begitu?"
Taeyeon terdiam. Semua yang diucapkan Sunny benar. Kejadian malam itu membuat para fans khawatir karena fancam yang beredar luas di internet. Tepat setelah dia keluar dari rumah sakit, pihak SM memberi statement tentang kondisinya. Hanya shock di area tulang belakang yang akan segera pulih. Taeyeon yang meminta agar cederanya tidak diberitakan secara rinci. Dia tidak mau membuat banyak orang cemas karenanya.
"Makan dulu, Unni."
Seohyun mendekati Taeyeon. Dia tahu kalau Sunny akan terus memarahi kakak tertuanya tersebut. "Mau kubawakan makanannya kesini saja?"
"Di meja makan saja. Bisa tolong bantu aku berdiri?"
Seohyun memapah Taeyeon menuju ruang makan. Ia menarik kursi lalu perlahan mendudukan Taeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey
FanfictionDua anak manusia yang terlalu rumit hanya untuk saling memiliki. Bersembunyi hanya untuk saling merengkuh dan mengucap kata cinta. Haruskah mereka menyerah saat dunia seakan terus menyerang? Atau, tetap melawan meski harus mati? Terkadang, c...