Perempuan itu melihat pantulannya di dalam cermin. Ivory & Co Alexandra Tiara tampak indah menghiasi rambutnya, begitu juga dengan Caresse d'orchidees par cartier earrings yang terpasang di kedua telinganya. Tangan kanannya melepas cincin Tiffany harmony yang tersemat di jari manis tangan kirinya, lalu memindahkannya ke jari manis tangan kanannya. Beberapa jam lagi, akan ada cincin lain yang menggantikannya. Yang akan mengikatnya seumur hidup.
"Kau cantik sekali, Unni... Jiyong Oppa beruntung sekali memiliki dirimu." ucap Yoona sembari memandang takjub.
Taeyeon terkekeh. "Justru akulah yang beruntung, Yoong. Dia sudah sangat sabar menunggu dan menghadapiku."
"Hmm... Kalian beruntung satu sama lain," ia menepuk pundak Taeyeon."Jinjja... kau benar-benar cantik, Unni!"
"Yaa!!! Berhenti, Im Yoona!!!"
"Waeyo?!! Memang itu kenyataannya!" pekik Yoona. "Aku tidak salah memujimu!"
"Suaramu terdengar sampai luar, Yoong," Tiffany membuka pintu dengan hand bucket berisi lily of the valley dan baby's breath di tangan kirinya. "Dan berhenti mengganggu Taetae! Sejak tadi malam kalian terus saja menggodanya."
Yoona mengerucutkan bibir. "Aniyo.... Aku hanya memberikan pujian padanya, Unni! Kau setuju, kan? Dia cantik sekali hari ini."
Tiffany melangkah mendekati Taeyeon dan berjongkok di depannya "Uhm. Sahabatku ini memang sangat cantik," ia menggenggam tangan Taeyeon yang dingin. "Sekarang waktumu, Taetae. Tak akan ada lagi yang menghalangi kebahagiaan kalian berdua."
Gadis itu menunduk. Menyunggingkan senyum kepada sahabatnya. "Tak akan ada yang memisahkan kami lagi, kan, Miyoung? Aku takut kalau semuanya hanya mimpi."
Tiffany kontan menggeleng. "Tidak akan ada yang mampu merenggut kebahagiaanmu lagi. Kalian akan menikah."
"Uljimaa......" rengek Yoona saat dilihatnya sang calon pengantin menitikkan air mata. "Fany Unni... riasan Taeyeon Unni bisa rusak!"
"Siapa yang merusak make up Taeyeon?" Jessica masuk dengan kerutan di keningnya. "Kau tidak boleh menangis, babo!!!" ia menepuk lengan Taeyeon.
"Fany Unni tersangkanya." adu Yoona.
Jessica menyuruh Tiffany untuk berdiri lalu memutar tubuh Taeyeon sehingga berhadapan dengannya. "Taenggo-ya, kita sudah banyak menangis tadi malam. Jadi, kumohon, jangan merusak riasanmu. Sepuluh menit lagi kita akan berangkat. Kau harus siap. Mengerti?"
Taeyeon mengangguk. Mereka memang menangis bersama di kamar hotel yang disewa oleh keluarga Tayeon dua hari lalu. Hal itu dilakukan agar memudahkan mereka berangkat menuju tempat pemberkatan. Dan, seperti yang diucapkan oleh ice princess, semua member menangis ketika 'melepas' sang leader yang akan menempuh kehidupan baru. Memiliki keluarga sendiri.
"Umma.... Siapa yang menyarankan hair style Taeyeon dibuat sama dengan Kate Middleton?" Sooyong melangkah mendekati para sahabatnya dengan diikuti Kim Jiwoong dan Kim Hayeon di belakangnya.
"Tentu saja tim make up, Unni," ujar Yoona. "Kau kira siapa? Waeyo? Kau tidak suka?"
Sooyoung menggeleng cepat. "Neomu yeppo!" Benarkan, kan, Oppa?"
Laki-laki yang berdiri di samping Jessica tersenyum ke arah Taeyeon. "Kalau kau dibuat menangis oleh Jiyong, kupastikan dia akan menyesal seumur hidup. Aku tidak peduli walau dia idola berjuta kaum perempuan, aku tidak akan pernah memaafkannya."
Semya tergelak. Bahkan putra tertua Kim tersebut masih saja over protective walaupun restu sudah dikantongi oleh Kwon Jiyong.
"Oppa, aku bahagia." ucap Taeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey
FanfictionDua anak manusia yang terlalu rumit hanya untuk saling memiliki. Bersembunyi hanya untuk saling merengkuh dan mengucap kata cinta. Haruskah mereka menyerah saat dunia seakan terus menyerang? Atau, tetap melawan meski harus mati? Terkadang, c...