Chapter 4

3.6K 470 14
                                    


Alunan suara laki-laki terdengar dari dalam waiting room. Ia duduk di kursi rias dengan earphones yang terpasang di kedua telinganya. Kepalanya sesekali bergerak mengikuti irama musik.

"Noona, kau datang," nyanyiannya terhenti ketika dari pantulan cermin ia melihat sang partner membuka pintu.

"Ne. Mana yang lain?"

"Krystal dan Chen sedang di stage. Li Yin Noona dan Hyung tadi keluar bersama PD nim."

Taeyeon mengangguk. Ia kemudian duduk bersandar pada sofa di tengah ruangan. Tubuhnya lelah. Selepas kepergian Jiyong, ia tidak langsung kembali ke dorm. Taeyeon berada di rumah persembunyian hampir selama empat jam. Terdiam di tempat yang sama. Sungguh, ia sama sekali tidak menginginkan perpisahan. Tapi, ia merasa akan sangat egois apabila saat ini ia tetap mempertahankan hubungannya. Masih banyak yang harus ia lindungi, dan ia tak ingin menyakiti siapapun. Terlebih orang – orang yang berarti untuknya.

"Noona.... Kau melamun?"

Taeyeon tersentak saat merasakan tepukan di bahunya. "Oh? Maaf."

Jonghyun duduk di samping Taeyeon. Ia melepaskan earphones yang sedari tadi menemaninya. "Kau kenapa, Noona? Ada yang kau pikirkan?"

"Aniya. Aku tidak apa-apa." Taeyeon tersenyum tipis. "Apa kita ke backstage sekarang?"

"Ayo. Sebentar lagi giliran kita."

Keduanya lalu beriringan menyusuri koridor. Malam ini, Taeyeon bersama Shinee's Jonghyun, f(x)'s Krystal, Exo M's Chen, Zhang Li Yin juga Super Junior M's Zhoumi menggelar SM Ballad Recital. Sebuah project mini album SM yang akan dirilis minggu kedua di bulan Februari. Konsep yang disuguhkan dalam SM Ballad kali ini memang berbeda dengan project sebelumnya. Semua 'anggota' nya diganti. Kolaborasi Taeyeon dan Jonghyun akan terdengar pada lagu Breath. Lagu ini juga akan dijadikan single dan mereka berdua akan menjalani promo walaupun dalam waktu yang bisa dikatakan singkat. Kolaborasi antara Krystal dan Changmin, juga Zhang Li Yin dan Chen, akan terdengar juga dalam lagu yang sama. Hanya saja berbeda bahasa. Masing – masing untuk jepang dan mandarin.

"Giliran kalian... hwaiting!" Jonghyun memberi semangat pada Zhang Li Yin dan Chen yang akan naik ke stage. Ia dan Taeyeon baru saja menyelesaikan sesi mereka.

"Terima kasih, Hyung." ucap Chen. Tatapannya lalu beralih pada Taeyeon yang berdiri di samping Jonghyun. "Hmmmm... Noona, kau baik – baik saja? Wajahmu pucat."

"Gwaenchana."

"Baiklah, kami pergi dulu."

Taeyeon mengangguk pada Zhang Li Yin dan Chen. Ia kembali berjalan bersama Jonghyun. Sebenarnya ia berbohong. Tepat ketika di stage tadi, Taeyeon merasakan sakit di perut kanan bawahnya. Ia hanya bersyukur karena sepanjang performance dan interview tadi, ia tidak melakukan kesalahan.

Aaarrrggghhhh...... Taeyeon menghentikan langkahnya. Ia menggunakan tangan kanannya untuk menekan perut, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menahan bobot tubuhnya.

"Noona, waeyo?"

"Perutku sedikit sakit. Bisakah kau membantuku berjalan?"

"Tentu saja." Jonghyun segera melingkarkan tangan kirinya pada pinggang Taeyeon. Tangan kanan gadis itu sangat dingin saat dia genggam.

"Chankanman!" Baru beberapa langkah, Taeyeon kembali berhenti. Ia membungkukkan tubuhnya. Nyeri di bagian perutnya semakin membuatnya sulit untuk berjalan.

"Astaga.... Tunggu sebentar, Noona."

"Ada apa Jonghyun-ssi?" salah satu PD nim mendekati mereka.

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang