Chapter 2

3.7K 499 11
                                    

Taeyeon menarik napas panjang. "Aku..... Aku berhubungan dengan G Dragon."

"Mwo???"

"Hah???"

"What???"

"GD??????"

"Neo micheoseo??????"

Beragam sahutan serentak menyerbu Taeyeon. Ia hanya menunduk, tak berani menatap para membernya.

"Ok, guys.... Tenang!!!" ucap Tiffany. Pandangannya beralih pada gadis yang duduk sendiri di sofa bagian tengah. "Taeyeon-ah, bisa kau jelaskan lebih rinci? GD? Big Bang?"

Taeyeon mengangguk. "Aku... Aku sudah berhubungan dengannya selama satu tahun. Maaf. Aku salah. Aku butuh waktu untuk mengatakan semuanya pada kalian."

"What??? Apa kau gila, Taeyeon?"

"Sica..." Sunny melirik dan menggelengkan kepala. Ia menyimpan sendok ice creamnya lalu mengalihkan pandangan ke arah roomatenya. "Kau bercanda, kan? Tolong tatap kami. Jangan menundukkan kepalamu!"

Taeyeon perlahan mengangkat kepalanya. "Maaf. Aku serius, Sunny-ah."

"Wae? Mengapa harus dia, Taeyeon-ah? Kau tahu sendiri dia itu siapa, kan? Jangan lupa dengan skandal yang diberitakan media beberapa tahun lalu. Dia hanya akan mempermainkanmu!"

"Sica-a," Taeyeon memandang gadis yang terpaut satu bulan lebih muda darinya. "Aku tahu dia bukanlah laki-laki yang sempurna. Dia pernah melakukan banyak kesalahan, dan merugikan dirinya sendiri, tapi dia sudah berjanji padaku akan berubah. Tolong beri dia kesempatan."

"Kau benar-benar mencintainya sampai menutupinya dari kami? Satu tahun, Taeyeon-ah! Apa yang ada di pikiranmu?" Tiffany menghembuskan napas kasar.

"Maaf. Maafkan aku. Kami masih harus mengenal satu sama lain sebelum berterus terang pada orang lain. Jiyong merasa bahwa satu tahun sudah cukup bagi kami untuk menceritakannya pada kalian. "

"Wae, Unni?" kini Yoona yang angkat bicara. "Aku kecewa padamu. Kenapa kau selalu menyimpan rahasia? Tak pentingkah kami semua untukmu? Kau tidak mempercayai kami? Bukankah kau tahu sendiri aturan diantara kita? Mengapa justru kau sendiri yang melanggarnya?"

"Bahkan dulu, aku, Yoona, juga Hyoyeon dan Fany memberitahumu terlebih dulu daripada member lainnya, Taeyeon. Bagaimanapun juga, kami ingin mendengar pendapatmu sebagai leader kami, tapi mengapa kau...."

Sooyoung tidak melanjutkan kalimatnya. Ia sangat kecewa karena member tertua dari grupnya tersebut lagi-lagi menyimpan rahasia yang cukup lama dari semua member.

"Lalu, kau ingin kami seperti apa?" tanya Hyoyeon.

"Aku mohon restui kami," Taeyeon kembali menundukkan kepalanya. Ia berusaha mencegah air mata yang mendesak di kedua pelupuk matanya.

"Merestuimu? Dengan G Dragon? No!" jawab Jessica tegas. "Aku tidak percaya padanya, Taeyeon-ah, terlebih lagi resikonya terlalu besar. Aku tidak bisa membayangkan jika sampai media tahu tentang hal ini. Aku tidak bisa membiarkanmu dengannya. Ditambah lagi ketertutupanmu pada kami... Maaf. Jawabanku tidak."

"Maaf, Taeyeon, aku sependapat dengan Sica," Yuri yang sedari tadi diam akhirnya bersuara. "Mereka hanya cocok untuk dijadikan teman atau senior bagi kita. Tapi, untuk menjadi kekasih, aku ragu, mungkin jika bukan dengan dia aku bisa merelakanmu. Dengan G Dragon, aku tidak yakin dia bisa menjagamu." Ia menyerahkan Prince kepada Tiffany.

"Satu suara lagi dariku," ujar Hyoyeon. "Bukan hanya karena dengan siapa kau berhubungan. Tapi, aku kecewa padamu, Taeyeon. Maaf."

"Mengapa kau ingin restu dari kami jika selama ini kau menutupinya dari semua orang, termasuk kami, para membermu? Apa perkataan kami akan mempengaruhimu? Apa jika kami katakan tidak, kau akan berhenti berhubungan dengannya? Terserah kau saja, Taeyeon-ah," Sooyoung bangkit berdiri lalu mengambil tasnya. "Yoong, kita pulang sekarang," ajaknya.

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang