Suara gelak tawa terdengar dari meja belakang dimana para member Bigbang dan Heechul duduk bersama. Setelah kedatangan para member SNSD juga Jessica, Yongbae dan Hyorin mengajak mereka semua makan malam. Dan, sekarang keadaan sudah riuh membuat dessert yang terhidang di hadapan mereka jelas terlupa.
"Aku tidak tahu kalau Heechul Oppa diundang kesini. Dia tidak mengatakan apapun padaku."
Jiyong menoleh pada gadis yang duduk di sebelahnya. "Mungkin dia lupa atau mengira kau sudah tahu."
Taeyeon mengangkat bahu. "Apa pemilik restoran ini orang yang kau kenal? Mengapa kalian bisa mereservasi penuh tempat ini?"
"Anak pemilik restoran ini teman Yongbae jadi dia meminta izin untuk menggunakannya malam ini. Lagipula, tempat ini sedang dalam tahap renovasi dari dua minggu lalu. Awal tahun baru nanti bagian depannya akan diubah. Yongbae menganggap tempat ini aman untuk kita. Tidak berada di pusat kota dan bebas dari incaran media. Jadi kita bisa tenang."
Gadis yang nampak cantik dengan balutan dress navy itu mengangguk setuju, walaupun jarak yang harus ditempuh hampir dua jam, tetapi Taeyeon merasa nyaman karena tempat tersebut jauh dari sorotan kamera.
"Apa layar itu memang ada disana? Atau sunbae menyiapkan sesuatu untuk unni?"
Kedua mata Taeyeon mengarah pada layar besar yang terpasang kurang lebih dua meter dari meja mereka.
"Itu.. Hmm..."
"Unni," Yoona yang duduk di sebelah kiri Taeyeon mengulurkan tangan kanannya. "Tolong aku... gelangku nakal sekali."
"Aigooo... " Taeyeon mengambil gelang milik Yoona dan mengaitkannya kembali. Diam-diam gadis bermata rusa itu melirik ke arah Jiyong sembari mengisyaratkan Kau harus berterima kasih padaku, Sunbae.
Jiyong terkekeh seraya mengusap lehernya. Di meja belakang, Yongbae terlihat menunjuk ke arah arlojinya.
"Aku tinggal dulu sebentar," ucap Jiyong.
"Ne." Taeyeon menjawab tanpa mengalihkan wajahnya. Ia masih sibuk membenarkan gelang milik Yoona.
"Unni,"
"Uhm,"
"Apa kau ingin seperti Hyorin Unni?"
"Maksudmu?"
"Bertunangan. Memiliki keluarga sendiri."
"Cha! Selesai." Taeyeon mendongakkan kepala. "Bukankah keinginan semua perempuan seperti itu?"
"Jadi kau pun ingin?"
Taeyeon tersenyum. " Semua ada waktunya, Yoong. Aku ha.. Omo!"
Seluruh ruangan tiba-tiba gelap. Taeyeon bisa mendengar para membernya saling bertanya. Apa ada yang tidak beres dengan aliran listriknya? Atau...
"Astaga.."
Belum rasa keterkejutannya menghilang, layar besar yang sedari tadi mati kini menyala. Taeyeon mengerutkan kening. Apa ini bagian dari kejutan Yongbae untuk Hyorin?
Layar itu memperlihatkan background putih dengan tulisan From Me To You. Lalu, layar kembali gelap dan berganti dengan tayangan video. Dua orang paruh baya dan perempuan berusia pertengahan tiga puluh nampak duduk berjajar di sofa panjang.
"Annyeong, Taeyeon-ah. Apa kau masih ingat imo?"
"Eomoni. Taeyeon memanggil umma dengan sebutan eomoni." suara Jiyong menyela dari balik kamera.
"Aissh! Neo.. Tak bisakah kau berhenti menganggu kami?"
"Noona.. Aku hanya meluruskan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey
FanfictionDua anak manusia yang terlalu rumit hanya untuk saling memiliki. Bersembunyi hanya untuk saling merengkuh dan mengucap kata cinta. Haruskah mereka menyerah saat dunia seakan terus menyerang? Atau, tetap melawan meski harus mati? Terkadang, c...