Chapter 14

2.9K 442 35
                                    

Jarum jam yang menempel pada dinding kamar telah menunjuk ke arah angka satu saat sang penghuni duduk di meja rias. Jadwal latihan bersama grupnya semakin intens dan baru selesai dua jam lalu. Musim panas tahun ini mereka akan melakukan comeback dengan mengeluarkan single. Pertama kalinya tanpa Jessica.

"Taeyeon-ah." seseorang terdengar mengetuk pintu.

"Masuk saja."

Perempuan yang sudah mengenakan pakaian tidur membuka pintu. Dia berjalan mendekati Taeyeon dengan langkah ragu.

"Uh? Fany-ah. Wae?" Taeyeon melihat sang sahabat dari pantulan cermin.

"Apa aku mengganggumu?"

"Ani," Taeyeon memutar posisi duduknya. "Aku baru selesai membersihkan wajahku. Ada apa?"

Tiffany memperpendek jarak dan akhirnya ia berlutut di depan Taeyeon. "Aku... Aku ingin meminta maaf."

"Huh? Minta maaf? Kau tidak melakukan percobaan di pantry, kan?" Kepalanya menunduk memandang Tiffany was-was.

"Ya! Aku serius!"

Taeyeon tertawa kecil. "Lantas, karena apa kau meminta maaf?"

"Ucapanku di meja makan saat kau sakit dulu. Aku sudah keterlaluan padamu."

Taeyeon mengerutkan kening.  "Di meja makan?"

"Saat aku menyinggung tentang GD Sunbae."

"Ah, itu," Taeyeon menepuk pundak Tiffany. "Kejadiannya tiga bulan lalu. Aku sudah melupakannya, Fany-ah. Gwaenchana."

Tiffany menggeleng. "Aku tetap harus minta maaf walaupun sudah terlambat. Tidak seharusnya aku mengatakan semua itu padamu. Harusnya aku tahu jika kesabaranmu sudah menipis saat kau memanggilku dengan nama Tiffany."

Taeyeon lagi-lagi tertawa kecil. "Bohong kalau aku mengatakan tidak kesal padamu. Namun,  aku juga tidak bisa menyalahkanmu karena berpikiran seperti itu. Apa yang terjadi pada hubunganku dan Jiyong memang tak kuceritakan semuanya pada kalian, dan aku sangat mengerti jika kalian menyalahkan sikapku pada Jiyong. Aku tidak akan membantahnya. Lagipula, malam itu aku sudah lebih dulu kesal pada diriku sendiri. Jadwal berubah karena keteledoranku. Kalian pun tidak mengatakan semuanya padaku, dan kau kemudian datang memarahiku setelah sebelumnya Soonkyu melakukan hal yang sama."

Tiffany meraih kedua tangan Taeyeon dan menggenggamnya erat. "Maaf. Kami merahasiakannya darimu karena tidak ingin kau memaksakan dirimu sendiri. Kami menyayangimu, Taeyeon-ah."

"Arra."

"Aku juga tidak akan menyinggung tentang GD Sunbae lagi."

Taeyeon tersenyum. "Gomawo. Kami berdua sudah memilih jalan sendiri. Aku bahagia karena dia sudah memiliki orang yang bisa menjaganya. Jadi apapun yang dia lakukan padaku, semua sudah berlalu."

Tiffany menatap Taeyeon lekat. Jadi dia memang sudah tahu jika GD kembali lagi dengan Kiko. "Apa kau juga bahagia bersama Baekhyun?"

"Huh?"

"Kau. Apa kau juga bahagia?"

Taeyeon terdiam sesaat. "Aku bahagia dengan kehidupanku yang sekarang," Ia menghela napas panjang. "Sebaiknya kau tidur, Fany-ah. Jadwalmu pukul sepuluh besok pagi."

Tiffany melepaskan genggaman tangannya lalu berdiri. "Kau itu pelupa, tapi jadwal semua member selalu ingat,"

Taeyeon terkekeh. "Itu keahlianku,"

"Sombong!" Saat kedua matanya menyusuri meja rias, ia menangkap kantong plastik tergeletak disana. "Punggungmu masih sakit?"

"Tidak. Kenapa?"

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang