Chapter 16

3.2K 436 37
                                    

Jalanan mulai padat merayap saat mobil yang dikemudikan oleh Heechul menuju ke arah ibukota. Gadis yang duduk di samping kanannya masih terdiam dengan kepala bersandar pada kaca jendela dan kedua lutut yang ditekuk.

"Aku sudah memberitahu membermu jika kau pulang bersamaku." Ucap Heechul memecah kesunyian.

"Umh?" Taeyeon menoleh. "Ah, ya. Gomawo, Oppa."

"Jangan mencoba pergi tanpa berpamitan lagi. Aku sudah tua jika harus mendengar kau menghilang di malam hari."

Taeyeon tertawa. "Mianhae, Oppa. Aku tidak bermaksud merepotkanmu ataupun yang lainnya. Aku hanya ingin..." ia menarik napas panjang. "Bersembunyi sejenak."

"Kau merasa mengecewakan semua orang karena kejadian di konser kemarin?"

Taeyeon mengerdikkan bahu. Kedua tangannya terlipat semakin dalam pada sweaternya. "Konserku disiarkan lewat Naver, Oppa. Yang menontonku lebih banyak daripada sebelumnya."

"Lalu? Kau hanya manusia yang memiliki batas, Kiddo. Jangan memperlakukan tubuhmu secara tidak adil."

"Tetap saja, Oppa. Mereka tak seharusnya melihatku seperti itu." Taeyeon menggelengkan kepala. "Tidak boleh."

Heechul mendecak kesal. "Dan, tetap saja, bukan menjadikanmu untuk berlari di saat sedang sakit. Untung Jiyong menemukan dan menjagamu."

"Aku bersembunyi di rumah nya, Oppa. Nan jeongmal baboya."

"Aku bersyukur karena kau ada disana. Setidaknya, tebakan Jiyong jitu. Aku tidak bisa membayangkan kau sendirian semalaman."

"Dan, aku membuatnya semakin rumit." gumam Taeyeon.

Heechul melirik sembari mengerutkan kening. "Wae?"

"Kau tahu sendiri apa alasannya, Oppa. Hubunganku dengan Jiyong..."

"Media mengatakan bahwa hubungan Byun Baekhyun dan Kim Taeyeon sudah berakhir bulan September lalu. Bukankah itu berarti kau dan Jiyong sama-sama sendiri? Kecuali kalau dia masih bersama model Jepang itu."

Taeyeon membenarkan letak topi rajutnya. "Walaupun kami benar-benar sendiri, bukan itu alasan utamanya, Oppa. Kau tahu pasti, bukan? Kalau semuanya semakin berantakan, tak akan semudah mengucap mantra Oculus Reparo untuk semua bisa kembali seperti semula. Aku tidak bisa."

Keheningan kemudian menyapa. Heechul mengerti apa yang dimaksudkan alasan bagi Taeyeon. Namun, tetap saja hatinya tergelitik untuk mencoba membuka celah. Terlebih lagi ketika melihat kesungguhan di sosok Jiyong. Ah, andaikan saja semua bisa berubah.

"Kau tahu? Anak gila itu girang sekali saat kau memanggil namanya. Dia langsung bergegas ke kamar dengan wajah ceria."

Kedua mata kecilnya membulat. Taeyeon teringat akan alasan yang menyebabkan ia memanggil Jiyong. Mimpi buruk. Dua kata itulah yang membuatnya terbangun dengan keringat yang membasahi tubuhnya. Ekspresi Jiyong berubah 180° saat melihatnya terduduk dengan wajah pucat. Tanpa kata Jiyong langsung memeluknya. Terus mendekap tubuhnya sampai ia merasa tenang. Kau banyak sekali melakukan hal bodoh, Taeyeon.

"Hei! Jangan melamun, Kiddo!!"

Taeyeon tersentak. Ia kemudian melirik ke arah Heechul. "Kau berbicara banyak dengan Jiyong?"

"Tidak terlalu. Dia hanya bercerita tentang tempat persembunyian kalian. Jiyong sengaja membelinya? Dan segala furniturnya?"

"Uhm. Aku tidak begitu nyaman berada di Dolce Vita. Tempat itu sudah tidak aman dari intaian fans dan paparazzi. Akhirnya Jiyong membawaku ke rumah tadi. Aku hanya membantu memilih furniturnya, sisanya Jiyong yang mengatur."

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang