Di sebuah makam

1.3K 52 2
                                    

#Part 1
"Kisah Kita Belum Usai"
Pagi menjelang, terlihat siluet jingga menyibak sang pagi di sebuah makam yg terlihat megah dgn bbrp ornamen yg jelas menampakkan kalau makam tsb adlh makam seorg raja. nampak sesosok bayangan wanita yg sedang menghampiri seseorg di balik jendela yg tak bukan kedua bayangan tsb adlh bayangan "Jalal & Jodha"
Jodha mendekati sosok bayangan yg berdiri di balik jendela yg sedang menghadap matahari pagi "Shahenshah!". Panggil jodha lembut.

"Ratu jodha, ada apa kamu ke sini ratu ku?" Ucap jalal sembari mendekati bayangan jodha kmudian mengecup kening jodha lembut.

"Memangnya aku tak boleh mengunjungi mu shahenshah?" Ucap jodha meraju.

"Tidak begitu ratu jodha, kau tidak pernah berubah, selalu saja cemberut.. kau tau kan kehadiranmu membuat hari2 ku berwarna, bahkan sampai hari ini" rayu jalal yg selalu membuat pipi jodha merah merona, dia tau betul kalo jalal tdk pernah bosan membuatnya tersipu2, walau keadaan n suasana sekarang tidak lagi sama sperti 400 ratus tahun lalu..
Yaah sepasang sosok bayangan itu hnyalah sebuah bayangan, bayangan dr begitu besarnya cinta mereka hingga dlm wkt 400 tahun pun kisah mereka tak pernah sirna di makan zaman, sosok bayangan itu adlh bukti bahwa jasad boleh di makan tanah, namun cinta tak akan pernah bisa terkikis waktu. Sosok bayangan itu nyata, yg sewaktu2 terlihat saling bersenda gurau ketika sama2 saling menceritakan kisah masa lalu mereka.

Seprti pagi ini, terlihat kedua bayangan itu sedang asyik berbincang..

"Shahenshah, tak terasa kita sudah memasuki tahun yg dimana semua sudah byk berubah, kerajaan ini, susananya bhkan udaranya pun sudah berubah" ucap jodha.

"Ratu jodha, tak semuanya berubah, kau lihat matahari itu? Kau bisa merasakan hangatnya? Matahari itu adlh matahari yg sma yg kita lihat 400 tahun yg lalu, bhkan matahari itu juga yg menjadi saksi hidup kita, itu adlh matahari yg sama jodha" tutur jalal.

Jalal mendekatkan tubuh jodha ke tubuhnya, lalu jalal meraih tangan jodha & meletakkannya di dadanya.

"ratu jodha, apakah detak jantung ini berubah? Detak jantung ini adlh detak jantung yg sma, detak jantung yg sma yg berdetak kuat ktka pertama kalinya melihat mu di acara gangour itu, detak jantung yg sma yg berdetak ktka aku merasakan takut ktika kamu meninggalkan ku dr Agra, bhkan detak jantung ini pernah berhenti ktka kau seolah ingin pergi dr kehidupan ku jodha, apakah detak jantung ini juga berubah?

Jodha merasakan damai setiap kali mendengar detak jantung itu, dengan nada lirih jodha mengangkat wajahnya n berucap "shahenshah, detak jantung ini adlh detak jantung yg sma bahkan setiap harinya detak jantung ini berdetak kuat." Sambil terisak jodha pun memegang dada suaminya

"shahenshah, taukah kau betapa pilunya aku ktka detak jantung ini berhenti berdetak? Duniaku seakan berhenti berputar, bahkan bunga2 pun trlihat tak lagi indah.. setiap hari yg ku lalui terasa hampa, ketika aku melalukan pooja, aku selalu berdoa agar secepatnya di prtemukan dgn mu, 20 tahun aku merindukan detak jantung ini shahenshah" isak jodha.

Jalal meraih tubuh jodha kmudian mendekapnya erat, "ratu jodha, perpisahan kita itu hanya sementara & lihat skrg tak.ad yg bisa memisahkan cinta kita" hibur jalal, bukannya berhenti menangis jodha malah menangis sejadi2nya. Jalal gemas melihat ratu kesayangannya ini tiba2 cengeng "ratu jodha" bisik jalal "apakah kau tak takut para pengunjung makamku lari mendengar tangis mu ini?" Goda jalal.

"Shahenshaaaaahh!!" Sontak jodha mendaratkan cubitannya ke pinggang jalal
"aaawww jodhaaaaaa!!" Jerit jalal.
"Shahenshah! Jika saja pengunjung2 mendengar teriakanmu, bisa di pastikan mereka bakal lari terbirit2" balas jodha.

sedetik tak ada suara namun detik kmudian terdengar tawa mereka berbarengan.

Bersambung..
Note: masih di dimensi bayangan..

Kisah Kita Belum UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang