Pagi telah tiba semua penduduk di bumi tampak menghirup sejuk nya udara di pagi hari, Mentari dengan gagah nya menyinari Bumi dengan cahaya yang sangat di butuh kan umat manusia. Termasuk keluarga Ali yang kini tengah melaksanakan acara makan Pagi nya
Semalam Ali sedikit kena marah karna dirinya datang terlambat, sedang kan Papa nya sudah ada di rumah. Ali terpaksa tak ikut menyambut kedatangan Papa nya yang sudah setahun lebih tak bersama diri nya. Namun, hal itu tak berlangsung lama ketika Ali memberi sedikit penjelasan
" kamu ke rumah pacar kamu?" Jafar menatap Ali dengan tatapan meminta jawaban lebih dari penjelasan Ali semalam
Ali menghela nafas nya " bukan Pa, itu temen Ali. Kan semalem udah bilang " tutur nya pada Pria paruh baya di hadapan nya kini
" kenapa sampai kamu di bawakan makanan sama dia? " lagi lagi Jafar menuntut jawaban yang pas
Ali melirik Medy meminta bantuan, Papa nya ini memang tipikal orang yang tak pernah puas dengan jawaban yang menurut nya sangat sedikit Alasan nya. Bukan bermaksud mengekang, namun, ia ingin mendidik anak anak nya agar tumbuh menjadi Pria dan Wanita yang nanti nya baik di pandang oleh Masyarakat
Sekali lagi kaki Ali menyenggol nyenggol kaki Medy untuk meminta bantuan agar dirinya tak terus terusan di introgasi oleh Jafar papa nya
" Ini kaki nya siapa sih? " Linggar membungkuk kan badan nya untuk melihat siapa sang empu nya kaki yang tengah mengganggu acara makan nya
Bukan kah kalian tau bahwa Linggar bukan tipe orang yang banyak bicara ketika makan? Apa lagi, kini ada yang mengganggu nya
Ali langsung menghentikan kegiatan nya ketika ia tau bahwa ia Salah Target " mampus gue " gerutu nya pelan
Mulut Medy tertutup, tapi, Ali masih bisa melihat bahwa kakak nya kini tengah menertawakan kebodohan nya. Ali merutuki dirinya, bagaimana bisa ia salah Kaki?
" kenapa bang? " tanya Ira ketika melihat anak Pertama nya bingung sendiri dengan area bawah meja makan
" ini Mah kaki nya Ali kalau gak Medy, nendang nendang kaki Linggar. Gak tau apa orang lagi makan " adu Linggar pada Ira
Wanita berdarah Padang itu mengedar kan pandangan nya pada Kedua anak yang terlahir dari rahim nya. Ali dan Medy pura pura sibuk dengan makanan nya saat di tatap seperti itu oleh sang Mama
" sok sibuk " cibir Ira pada anak nya
Medy hanya terkekeh mendengar sang Mama yang terdengar seperti mengumpat halus
" tadi malem itu masakan nya siapa Li? " setelah terdiam cukup lama, akhir nya Jafar membuka pembicaraan nya pada Ali
" masakan Prilly Pah " balas Ali seadanya
" pinter masak ya? " sahut Ira
Ali mengangguk " pinter banget Mah, unik lagi " ucap Ali sedikit menampak kan senyum tipis nya, karna mengingat gadis yang mungkin kini tengah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah
" iya unik Mah, dia masak nya pake minyak Keju. Kita aja gak pernah nyoba ya kan Mah? " Ira mengangguk mengiyakan
" iya baru tadi malem ini. Wajib di bawa kesini Li, Mama sama kakak mu pengen masak bareng dia "
Ali tersenyum penuh arti, Kartu Hijau dari sang Mama. Medy? Tak perlu di tanyakan lagi, bahkan saat pertama Ali menceritakan Gadis itu dan segala keunikan nya Medy langsung tertarik untuk bertemu langsung dengan Prilly atau si Putri Keju itu
" iya Insyaallah "
" Papa penasaran, Gadis mana sebenar nya yang sudah bisa membuat Jagoan Papa ini senyum senyum tak jelas ketika Kita sedang membahas nya " Goda Jafar mencair kan atmosfir ketegangan nya tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful PrinCheese (Completed)
FanfictionKarena kamu sama Keju itu sama, Sama-sama Berharga! -Repost- (Sudah Di Terbitkan)