BP 49

7.6K 761 96
                                    

--Repost--
Warning🚫 Part ini panjang awas bosen😹
---------------

"Jangan takut sama saya bu, saya kesini hanya di suruh menjemput Prilly." Pria itu mengutarakan maksud kedatangan nya kemari.

Mbok Diran yang semula meringsut ketakutan pun kini sudah kembali seperti biasa.

"Di suruh siapa ya jemput non Prilly?" tanya mbok Diran lagi.

Pria itu hanya tersenyum tanpa mau menjawab pertanyaan mbok Diran. Mungkin Dion atau kedua orang tua Prilly yang menyuruh nya.

"Bentar, saya panggil kan non Prill nya." Pria itu mengangguk dan menunggu di luar.

"Non, ada yang nyariin di luar, katanya di suruh jemput non Chisy. Mungkin den Dion yang nyuruh," ucap mbok Diran pada Prilly.

Gadis itu mengerutkan kening nya, "Beneran mbok?" tanya Prilly tak yakin.

"Iya non, dia sendiri yang ngomong." Prilly mengangguk, kemudian ia menemui pria yang di maksud mbok Diran tadi.

Gadis itu melangkah kan kaki nya untuk menemui pria yang di maksud oleh mbok Diran tadi. Benar saja, di depan rumah sudah ada mobil hitam dan pria itu.

"Bapak nyari saya?" ucap Prilly ketika sudah sampai di depan.

"Benar, anda Prilly kan? Saya di suuh menjemput anda tadi," balas orang tersebut.

"Tapi, siapa yang menyuruh anda ya pak?"

Pria itu hanya tersenyum lagi tanpa mau menjawab pertanyaan Prilly.

"Mari ikut saya." Prilly mengangguk dan langsung mengikuti pria tersebut.

Gadis yang saat ini masih berpakaian seragam sekolah itu memasuki mobil yang tadinya terparkir di depan halaman rumah nya. Tak tau akan di bawa kemana, mungkin ini suruhan kakak nya Dion. Tapi, untuk apa semua ini?

"Pak saya mau di bawa kemana ya?" tanya Prilly yang sedari tadi sudah penasaran.

"Anda tidak perlu takut non, saya tidak akan menculik anda. Saya hanya di suruh untuk menjemput anda, selebih nya maaf, saya tidak bisa memberi tahu anda di mana tempat dan tujuan nya," jawab pria tersebut pajang lebar.

Prilly hanya mendengus, mau di bawa kemana ia sebenarnya?

****

Sudah satu jam Prilly duduk di kursi penumpang, dan sampai saat ini pun dirinya masih tak tau kemana arah dan tempat yang akan ia datangi bersama dua pria ini.

"Pak, apa kita masih lama?" tanya Prilly tak sabaran.

"Kita sudah sampai non,"

Mobil luxury hitam itu berhenti di depan rumah yang tembok nya menjulang tinggi, Prilly sama sekali tak tau ini rumah siapa? Perasaan, kakak nya sama sekali tak pernah mengajak nya kesini. Atau, kakak nya sudah membeli rumah baru?

"Ini rumah siapa pak?"

"Mari masuk non," dan seperti tadi, pria itu sama sekali tak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersarang di otak cantik Prilly.

Prilly memasuki rumah yang asing baginya, memang ini pertama kalinya ia melihat dan mengunjungi rumah ini. Apakah ini salah satu rumah orang tuanya? Atau, ini rumah baru yang kakak nya beli? Ahh .. kenapa semua nya jai membingungkan begini?

"Prilly ya?" tanya salah satu wanita tua penguni rumah ini. Prilly hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Maaf bu, ini rumah nya siapa ya? Kok Prilly gak pernah tau rumah ini sebelum nya?" tanya Prilly yang sedari tadi memang sudah tak tahan untuk mengetahui dimana ia berada sekarang.

Beautiful PrinCheese (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang