BP-43

9.7K 1K 44
                                    

-Repost-
----------------

"Kalian ini lagi bicarain apa?" Prilly memandang keduanya dengan tatapan tanya.

"Kamu gak salah paham?" Ali berbalik tanya pada gadis pecinta keju itu.

"Prill maafin aku, aku gak ada maksud buat ngerebut Ali dari kamu." Hellen masih memegang tangan Prilly.

Berasa tahu apa yang di maksud oleh keduanya, Prilly pun tersenyum. Mungkin yang mereka pikir bahwa Prilly cemburu karna melihat Ali dan Hellen, Ahh lebih tepat nya Kekasih Masa Lalu nya itu berpelukan. Kalian pikir cemburu? Tidak! Karna apa? Karna Prilly sudah melihat semuanya, ia sudah melihat bagaiman Ali memperjuangkan cintanya, bagaiman Ali tetap keukuh untuk ada di samping nya, bagaimana cara Ali untuk mengkhiri hubungan nya dengan baik dan dewasa.

Jangan kalian kira Prilly sudah tak sayang atau Prilly terlalu polos, Bukan! Karna memang Prilly sudah mendengar semua perkataan Ali pada Hellen. Dan Prilly juga sudah memaafkan Hellen, Malah Prilly ingin ber-terim kasih dengan Ali karna dirinya sudah menyadarkan Hellen.

Tuhan saja maha pemaaf dan pengampun dosa-dosa para umatnya, kenapa manusia begitu sombong dan tak mau memaafkan kesalahan sesama umat manusia?

"Salah Paham? For what? Aku gak sebodoh itu buat salah paham sama kalian,"

"Aku udah denger semuanya, Aku gak bakal percaya kalo aku gak liat langsung," Imbuh Prilly pada ucapan nya.

"Jadi, kamu gak cemburu? Berarti kamu...," Prilly menaruh ibu jarinya di bibir Ali, agar pemuda itu berhenti untuk bicara dan berpikiran yang tidak-tidak.

"Gak sayang?" Tebak Prilly pada ucapan Ali tadi.

Ali mengangguk dalam diam.

"Dengerin aku, aku gak cemburu bukan karna aku gak sayang! Aku gak cemburu karna aku harus bisa bedain, mana yang pantes di cemburuin dan mana yang enggak. Apa salahnya Sahabat aku pelukan sama Sepupu aku? Kalian sama-sama orang yang aku sayang, jadi gak mungkin kan orang yang aku sayang ngehianatin aku? Aku percaya sama kalian, dan aku juga percaya kalau hubungan kalian itu memang bener-bener berakhir." Prilly melepaskan ibu jarinya di bibir Ali, lalu pemuda itu bernafas lega.

Setidak nya keadaan ini tak memicu pertengkaran antara dirinya dan Prilly.

"Aku janji Pril, setelah ini aku gak bakal gangguin kamu lagi. Maaf buat apa yang pernah aku lakuin selama ini buat kamu, aku cuman iri sama kamu, aku pengen jadi kamu tapi gak bisa." Kemudin Hellen menangis di hadapan Prilly dan Ali.

Prilly meraih tangan gadis itu, lalu ia memeluk sang sepupu guna memberi ketenangan.

"Kamu tau, kamu gak perlu jadi orang lain untuk bahagia. Bahagia itu ketika kamu bisa jadi diri sendiri, bukan jadi orang lain. Tetep jadi apa adanya kamu, karna orang lain lebih seneng liat orang yang apa adanya, bukan ada apanya. Ngerti?" Tutur Prilly pada Hellen, gadis itu mengangguk paham.

"Udah jangan mellow gini ah, gak malu diliat ali?" Prilly mengusap air mata Hellen dengan tangan nya.

"Li, lo gak salah pilih cewek. Lo emang pantes ninggalin gue, dan sekarang Tuhan ngasih cewek yang lebih baik dari gue buat lo. Mungkin ini karma buat gue," Ujar Hellen sembari tertawa hambar.

Ya, ini adalah karma baginya. Karena setiap perbuatan pasti ada balasan nya, apa yang akan kita perbuat pada orang lain, suatu saat akan kembali pada diri kita sendiri. Terlebih itu adalah perbuatan jahat, perbuatan itu akan menjadi Boomerang bagi hidup kita sendiri.

"Semua itu udah di atur sama Tuhan," Ucap Ali.

"Jagain sepupu gue, awas lo sampai nyakitin Prilly. Bakal gue seret ke Belanda nih anak!" Ancam Hellen dengan nada candaan nya.

Beautiful PrinCheese (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang