BP-42

8.1K 979 42
                                    

--Repost--
--------------------

Prilly duduk termenung sembari menatap teman nya yang tengah mengecup pipi sang mama. Ya, hari ini adalah hari ibu, dan setiap hari ibu sekolah Prilly selalu ikut merayakan nya. Dengan cara mendatang kan para ibu dari setiap murid SMA Taruna Negara. Itu adalah acara rutin tiap tahun nya, setiap murid wajib membawakan sesuatu atau barang untuk ibu nya masing-masing, dan nanti nya barang itu akan di kasih kan oleh murid pada ibunya.

Prilly tersenyum samar melihat pemandangan di hadapan nya, kapan dirinya bisa seperti teman-teman nya? Yang selalu merayakan hari ibu di setiap tahun nya. Boleh kah Prilly menangisi nasib nya kali ini? Kenapa nasib baik tak pernah berpihak kepadanya?

Tangan Prilly memeluk gitar dan memetik senar gitar itu. Ia di tugas kan membawa gitar hari ini, karna nanti dirinya di daulat untuk mengisi acara dengan menyumbang kan suara emas yang ia punya.

"Kapan bisa kayak mereka? Bahagia banget sih, bisa nyuapin mama nya kue, ngasih mama nya sesuatu. Bisa nyium pipi mama nya, bisa ngucapin Happy Mother's Day ke mama nya. Pengen deh kayak mereka," Gumam Prilly sembari menatap salah satu teman nya tadi, ia tengah iri. Iri karna, mengapa dirinya tak bisa seperti itu?

"Coba mama di sini, coba hubungan aku sama mama baik. Mungkin sekarang aku udah ngelakuin hal yang sama kayak mereka." Prilly menitihkan air matanya, sedih rasanya melihat keharmonisan hubungan anak dan ibu seperti itu.

Kenapa hanya dirinya di sini yang selalu tak bisa membawa seorang ibu jika di sekolah nya sedang mangadakan acara seperti ini? Malu? Pasti! Setiap teman nya selalu menanyakan hal yang sama pada nya. Selalu menanyakan, "dimana ibu mu atau mama mu gak bisa dateng Pril?" kira-kira seperti itu.
Dan apa jawaban Prilly? Prilly selalu saja menjawab.

"Mama sibuk, dia gak bisa dateng. Tapi, nanti kita pasti ngerayain kok di rumah."

Itu adalah jawaban Prilly setiap tahun nya, setiap ada yang bertanya pasti dirinya menjawab nya dengan jawaban yang sama. Dan tentu saja jawaban itu adalah kebohongan besar, dan pada kenyataan nya memang setiap Hari Ibu Prilly tidak pernah merayakan nya.

"Prilly udah siap?" Prilly menoleh keasal suara, dirinya menatap orang itu sejenak, lalu ia mengangguk.

"Udah siap,"

"Yaudah sekarang kamu naik panggung, tadi Vera udah selesai. Sekarang giliran kamu, Semangat ya," Ucap Tery selaku panitia pensi hari ini.

"Makasih ya." Prilly tersenyum lalu beranjak dari duduk nya dan berjalan menaiki panggung.

Di atas panggung, Prilly mengedarkan pandangan nya pada bangku penonton. Setelah Prilly menemukan apa yang ia cari, dirinya tersenyum. Prilly melihat Dion yang duduk dengan gaya cool nya di tengah-tengah para ibu-ibu, Setiap tahun bahkan Dion yang selalu datang untuk menghadiri acara Hari Ibu. Dion tak mau melihat adik nya sedih karna tak bisa merayakan hari ibu bersama orang yang di kasihi nya.

"Lagu ini buat Mama yang udah besarin Prilly dan udah ngelahirin Prilly di dunia yang fana ini. Dan apa pun yang terjadi, Prilly akan tetep sayang sama mama." Setelah mengucap kan beberapa rentetan kata, Prilly memainkan jari-jarinya di atas senar gitar. Ia menyanyikan lagu 'Bunda' milik penyanyi terkenal itu.

"Ooh Bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada di dalam hati ku..,"
Bait terakhir berhasil Prilly nyanyikan, bersamaan dengan tepukan riuh para penonton yang melihat penampilan nya tadi. Ada yang sampai menangis karna Prilly sangat menghayati lagu ini.

"Terima Kasih," ucap nya sebelum turun dari panggung.

"Tunggu dulu Prilly, Kita tanya-tanya dulu dong," cegah sang mc ketika Prilly akan menuruni panggung.

Beautiful PrinCheese (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang