BP-10

5.3K 714 10
                                    

" ALI "

Ali , Prilly dan makhluk yang ada di dalam kelas itu pun menoleh ke asal suara. Di sana ada Gita yang sudah berdiri dengan wajah merah nya, entah lah kenapa gadis itu, mungkin saja ia tadi habis tersedak Garpu kantin._.

" apa " balas Ali datar, Gita menghampiri kedua nya yang sedang duduk di bangku nya dan Ali

" kok gue di tinggalin sih " rajuk nya manja sembari meraih tangan Ali

Ali menghempas kan tangan Gita " gak usah manja " ucap nya datar

Prilly yang melihat kedua nya seperti bertengkar pun merasa tak enak, takut takut jika dirinya di dikira ikut ikutan mencampuri urusan orang lain

" ehm.. Li, Git, Aku keluar dulu ya? Pasti mereka nyariin aku deh " ucap Prilly tak enak

" gak papa di sini aja, habis ini gue anterin lo kesana " balas Ali lembut, ia tak ingin Prilly melihat wajah garang nya

Gita menghentak kan kaki nya pada ubin kelas yang dingin karna terkena AC ( Angin Cendela ). Gadis itu cemburu melihat Prilly di perlakukan oleh Ali seperti itu, ralat, Iri dan Cemburu tepat nya

" yaudah yok, gue anterin ke Bani " Ali meraih tangan Prilly untuk di gandeng nya

" ehh.. " Prilly berdiri dari duduk nya dan mengikuti langkah Ali menuju pintu kelas, sebelum nya mereka melewati Gita terlebih dahulu

" Gita duluan yaaaa " pamit Prilly ketika sudah berada di depan pintu dan sedikit berteriak pada Gita

Ali berhenti menarik tangan Prilly, mereka berjalan normal dan sejajar. Tetapi Ali masih menggandeng tangan Prilly seperti tadi, mereka menjadi pusat perhatian siswa siswi SMA Taruna Negara. Ali terlihat keren dengan baju basket yang masih menempel di badan nya

" sorry tadi gue bawa Prilly " Ali menduduk kan Prilly di sebelah Bani

" Not Dad , mau lo bawa ke KUA juga gak papa " gurau Bani yang langsung mendapat kan pelototan dari Ali dan kawan kawan Prilly, Prilly? Gadis itu hanya menatap keempat teman nya bingung

" Amin aja Cheese " suruh Bani pada Prilly

" iya Amin " Ali mengulum tawa nya ketika mendengar jawaban polos dari Prilly

" emang siapa yang mau nikah? Kok pake ke KUA? " tanya nya lagi dengan wajah innocent nya, Saoloh Prilly._.

Bani , Sumo serta Ali tertawa kencang saat melihat gadis di hadapan nya ini bertanya, sebegitu polos nya kah dia? Atau dari tadi ia tak menyimak ucapan Bani?

" Cicak sama Buaya, mau ngadain perkawinan silang gue "
" buaya nya bisa autotomi dong Mo? Huahaha " Bani tergelak dengan lelucon sahabat nya yang satu ini

Perasaan Bani punya dua sahabat namun kenapa mereka bertolak belakang sekali? Entah lah intinya bagi Bani kedua Gads itu termasuk dalam daftar list hidup Bani ' Gadis Annoying Kesayangan ' ! How lucky There?

" udah ah kasian noh PrinCheese gue. Eaak maen gue guean aja sekarang " tatapan mata Ali tertuju pada Prilly, gadis itu melirik Ali dengan tatapan yang sulit di tebak

" ngomongin apa sih? " Hellen yang tak tahan sedari tadi di acuh kan pun akhir nya ikut angkat bicara

" Ck, udah gak cantik cantik amat. Budek lagi " cibir Sumo pelan

" gue denger " Hellen menyahutu ucapan Sumo

" nah gitu dak gudek, eh budek ding maksud gue "

" udah ah, yok ke kelas. Li gue , Prilly sama Sumo duluan ya " Ali mengacungkan jempol lalu mengambil bola basket di kursi untuk di bawa nya kembali

Punggung Prilly terlihat semakin menjauh, dan lama kelamaan hilang di tutupi oleh tembok kelas

*****************

Sudah satu bulan kedekatan Ali dan Prilly terjalin, bukan dekat seperti pemikiran kalian. Dekat karna kencan atau dinner, Hang Out atau apalah acara anak remaja jaman sekarang. Ya you know lah Prilly, kedekatan Ali dan Prilly terjalin karna seringnya mereka berdua belajar bersama

Berarti tinggal menghitung hari lagi perlombaan kedua nya akan di mulai. Deg deg.an? Pasti! ini bukan sembarang Olimpiade, Ali dan Prilly bisa di bilang mewakili Kota Jakarta. Olimpiade tingkat Kota tepat nya

" Cheese yang ini diameter nya pake 3.14 ya " Ali menyuding salah satu soal yang saat ini mereka kerjakan, kedua nya semakin giat belajar ketika mendekati hari H

Menanyakan perasaan Ali? Seharus nya kalian sudah tau bagaimana perasaan nya ketika setiap hari ia harus bertemu dengan gadis yang telah lama du puja nya. Semakin bertambah dan selalu sama, ingin sekali rasa nya Ali membekukan Jam ketika sedang bersama Prilly, rasa tak ingin jauh itu selalu ada

Namun, sejauh ini Ali sama sekali belum berhasil meluluh kan hati gadis itu. Menyerah? Tak ada kata menyerah sebelum ia mendapat kan apa yang dia mau! Pantang bagi Ali untuk mundur jika sesuatu yang mati matian di perjuang kan nya belum ia dapat kan

" Li kepala aku pusing, bisa di lanjutin besok gak? " Ali langsung menoleh ke arah Prilly, gadis itu memang sedikit pucat wajah nya

" Pril wajah lo pucet. Ikut gue sekarang " tanpa babibu Ali langsung menggendong Prilly ala Bridal Style dan di masukan ke dalam mobil nya

" badan lo anget, gue bawa ke rumah sakit. Nanti biar gue hubungin bang Dion sama Bani, Hellen, gampang dia " Mobil Ali tertutup karna gerakan tangan nya

Pemuda itu melajukan mobil nya menuju rumah sakit terdekat, meskipun tak dekat dekat sekali. Namun, sebisa mungkin Ali harus cepat cepat sampai di sana, sebegitu khawatir nya Ali dengan gadis di samping nya kini

" bentar Cheese " Ali menahan tangan Prilly yang ingin turun dari mobil nya

Ali lebih dulu membuka pintu mobil nya lalu berjalan menuju pintu sebelah nya. Di bukakan nya pintu Prilly, Gadis itu menolak saat Ali akan menggendong nya seperti tadi

" gak usah Li, masih bisa jalan sendiri kok " cegah Prilly

" iya gue tuntun " Prilly menerima uluran tangan Ali

" lagian ini cuman pusing Li, minum obat juga sembuh. Kenapa harus di bawa ke dokter? Kan kamu nya nanti kerepotan " ujar Prilly tak enak, dia merasa dirinya menyusahkan Ali

" udah gak papa, jangan kebanyakan minum obat. Gak baik juga "

Ali menuntun Prilly memasuki rumah sakit dan membawa nya menuju ruang praktek dokter pribadi keluarga nya. Jadi, tak perlu lama lama untuk mengantri di ruang tunggu

" sama siapa Li? " tanya dokter yang kira kira masih berkepala 4 itu pada Ali

" temen dok, kepala nya pusing, muka nya pucet banget " nada kekhawatiran Ali pun muncul

" sini di periksa dulu " Prilly berbaring di ranjang rumah sakit untuk di melakukan penanganan
Ali sedari tadi mengetuk kan tangan nya tak sabar menunggu hasil pemeriksaan Prilly. Oh ayolah Li , Prilly hanya pusing biasa

Terdengar suara tirai tempat pemeriksaan di buka. Di sana ada Prilly yang tengah terbaring dan dokter Martin yang sedang berjalan ke arah nya, dengan cepat Ali menghampiri dokter Martin, mulut nya gatal untuk tak langsung menanya kan bagaimana keadaan Prilly

" Prilly kenapa dok? "

Beautiful PrinCheese (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang