-Repost-
------------------------
"Tante Ira kan?" Ucap Dion terkejut sembari membulat kan matanya.
Ira menunjuk Dion dengan jari tangan nya, "Nak Dion?" Sahut nya lagi.
Dion mendekati Ira dan langsung memeluk wanita paruh baya itu. Beberapa detik kemudian mereka saling melepas kan pelukan nya.
"Kamu apa kabar? Gimana kabar mama sama papa? Baik? Prilly adek kamu? Ya ampun Dunia sempit ya ternyata." Cerocos Ira panjang lebar tanpa memeberi Dion kesempatan untuk bicara.
"Alhamdullillah baik te, Iya Prilly adik Dion." Dion mengangguk menjawab pertanyaan Ira.
Prilly dan Ali hanya melongo menyaksikan dua insan manusia yang tak tau bagaimana ceritanya hingga bisa kenal sedekat ini.
"Pril," panggil Ali pada gadis di samping nya.
Prilly menoleh lalu menggeleng, "Aku juga gak tau." Jawab nya seolah mengerti apa yang akan di tanyakan Ali.
"Wah yuk duduk dulu sini, udah lama gak ketemu. Jangan buru-buru," cegah Ira seolah tak membiarkan Dion pulang dulu.
"Ali, Prilly. Sini jangan bengong di situ."
Ali dan Prilly saling melempar tatapan, lalu keduanya sama-sama menghendik kan bahunya dan berjalan menuju Ira dan Dion.
"Medy mana Te?" Tanya Dion ketika mereka sudah duduk di ruang keluarga.
"Habis ini juga turun, udah tante suruh manggil tadi."
"Ohh ternyata Prilly adik kamu, beneran ya dunia itu sempit. Kenapa Prilly gak pernah bilang?" Lanjut Ira bertanya pada Prilly.
Prilly hanya menggaruk tengkuk nya tak gatal, "Kan Prilly udah cerita waktu itu ma." Jelas nya mencoba mengingat kan, bahwa dirinya tadi sudah menceritakan perihal masa lalu nya. Dia juga menyebut kan nama Dion.
"Tadi kan udah cerita dia, Prilly punya kakak namanya Dion." Sahut Ali menibrung percakapan Mama nya dan gadis nya.
"Dion kan banyak." Celetuk Ira lagi.
"Iya juga sih, ah yang penting kan sekarang udah tau Mama. Kenapa harus di perpanjang sih." Ujar Ali kesal pada Mama nya. Ia mencibir pelan sang mama.
"BANG DIONNNN..." Teriak Medy berlari dari arah tangga untuk mengampiri Dion yang ada di ruang tamu.
"Wihh Si Mad Eye udah gede." Ledek Dion pada Medy saat wanita itu sudah berada di hadapan nya.
Medy memukul lengan kekar Dion sedikit keras, hingga Pria jangkung itu meringis kesakitan.
"Adaww.." aduh nya sambil memegangi lengan nya.
Mad Eye atau salah satu tokoh yang ada di Film Harry Potter itu memang kerap menjadi nama ledekan untuk Medy. Medy selalu memutar matanya ketika di panggil dengan nama itu. Karna karakter Mad Eye di sana pun tak sempurna bentuk nya.
"Stop panggil gue gitu ya bang!" Titah nya pada Dion.
Dion hanya terkekeh dan menggeleng kan kepala nya.
"Ehemm.." Ali dan Prilly secara tak sengaja sama-sama berdehem.
"Ciye jodoh, Ehem aja barengan." Ledek Medy pada dua manusia berbeda jenis itu.
"Kak bisa jelasin kenapa kakak kenal sama keluarga Ali?" Prilly berbisik pada Dion sangat pelan.
"Oke-oke kakak jelasin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful PrinCheese (Completed)
FanfictionKarena kamu sama Keju itu sama, Sama-sama Berharga! -Repost- (Sudah Di Terbitkan)