BP-19

8.8K 1K 60
                                    

-Repost-
Kalau ada typo maapkan, karena emg lngsung post ga pake di edit dulu wkwk
Btw jangan lupa juga baca cerita aku yang My Reality ya❤
Happy Reading😊
****

Dentingan sendok dan garpu memenuhi ruang makan rumah Ali, semua yang ada di sana kini tengah makan dengan khidmad *yakeles upacara* begitu juga dengan Prilly dan Ali.

Besok hari terakhir dimana Prilly menginap di rumah Ali, karna lusa Dion sudah menginjak kan lagi kaki nya di Jakarta.

"Alhamdullillah," ujar Prilly setelah ia selesai menghabiskan makanan yang ada di piring nya

Di ikuti dengan yang lain nya, kini Prilly membereskan meja makan di bantu dengan Ira dan mbok Darmi. Medy mencuci piring, sedangkan Ali? Pemuda itu duduk di mini bar yang ada di sana, sambil memandangi Prilly yang sedang berberes. Ckck dasar Ali, seperti tak ada kerjaan lain saja!

"Mau sampai kapan liatin Prilly di situ Li? Sampai pagi? Sampai mata lo rusak?" Cibir Medy pada adik nya yang kini tengah menatap Prilly sambil tersenyum

Seperti orang gila saja, but, Cinta bisa membuat siapa pun menjadi gila bukan? Contoh nya Ali._.

"Sampe keriput pun gue jabanin kak," ucap nya membalas cibiran Medy

Medy berdecak, adik nya ini terlalu Alay. Bahkan, semenjak kejadian tadi siang. Ia berubah ne jadi sedikit gila dan aneh,

Ya, sejak kejadian tadi siang, Ali dan Prilly memutuskan untuk saling terbuka satu sama lain. Layak nya Sahabat, dan Prilly juga memutuskan bahwa dirinya dan Ali saat ini lebih baik menjalin hubungan Sebatas Sahabat dulu.
Namun, kata Ali bukan Sahabat biasa, Ali menyebut hubungan dirinya dan Prilly Sahabat Hidup. Yang takkan terpisah kan kecuali maut dan Takdir.

Kini tak ada kata Jaim lagi diantara mereka berdua, keduanya sekarang sangat dekat layaknya sudah bersahabat sejak lama. Ali mulai gencar mendekati Prilly, sekarang dirinya berani berkata Frontal pada Prilly. Contoh saja, ia tadi bilang I Love you dan kawan kawan nya di depan Medy dan Mama nya. Prilly? Gadis itu hanya menggeleng lalu tersenyum manis pada Ali.

"Pril, lo gak risih apa di ikutin Ali mulu?" Gumam Medy saat mereka sedang bersantai di ruang Keluarga

Prilly menggeleng lalu tersenyum "selama Ali gak capek, Prilly gak ngelarang." Jawab nya

"Dengerin tuh adek ipar lo ngomong apa," Ali terkekeh dengan ucapan nya yang terkesan Pede. Prilly mencubit pinggang ali dari samping

"Awhh...ashh.. sakit sayang," desis Ali sembari memegangi pinggang nya

Pipi Prilly memanas ketika Ali memanggil nya seperti itu. Entahlah apa yang ia rasakan saat ini,

"Ali apaan sih kamu,"

"Ehemm.. Cangcimen cangcimen," dehem Medy yang merasa sedari tadi dirinya dianggap tak ada

Ali hanya menyungging kan senyum nya tanpa dosa. Ali melirik jahil ke arah Prilly, lalu sedetik kemudian ia mengapit kepala Prilly di bawah ketiak nya. Medy hanya menggeleng kan kepala nya ketika melihat adik nya bertingkah seperti itu.

Setidak nya Ali sudah berhasil lupa akan masa lalu kelam nya bersama wanita yang ia temui di restoran waktu itu. Tori, wanita itu! Argh hati Medy selalu bergemuruh ketika mendengar nama wanita itu.

"Udah Ali ampun ampun, Hahaha." Prilly mencoba menghindar dari serangan Ali, namun sayang nya Ali lebih kuat di banding dirinya

"Suruh siapa cubit cubit," lalu Ali melepas kan Prilly yang tadi ia sekap di bawah ketiak nya

Beautiful PrinCheese (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang