BP-24

6.4K 816 64
                                    

Kalo ada typo maap ya  ga sempet ngedit:( keburu pengen post😂 tangan gatel, pgn liat Comment kalian wkwk😂😂

Happy Reading:*
------------------------------------

"Ali kapan kamu lomba basket?" Tanya Prilly sembari mencomot ice cream yang ada di tangan nya.

"kenapa? Mau ikutan liat?" Ali menoleh dan mendapati wajah Prilly yang sudah sedikit cemong karna ice cream yang di makan nya.

Ali mengulurkan ibu jari nya untuk menghilangkan sisa-sisa ice cream yang menempel di sudut bibir Prilly. Prilly menatap Ali dengan mata hazel nya, Prilly menyukai perhatian perhatian kecil yang Ali berikan untuk nya.

Rasa Nyaman, ya, rasa nyaman itu kini mulai datang, rasa itu kini mulai menggerayangi hati nya. Entahlah Prilly masih tak bisa mendeskripsikan apa arti dari semua nya, intinya jika ia berdekatan dengan Ali ia merasa seperti sangat terlindungi.

"Udah besar makan nya masih cemong,"

"Hehe... kan gak tau, masak kalo mau makan harus ngaca dulu." Ucap nya cemberut.

"Ya enggak sih Cheese, udahlah lupakan." Prilly mengangguk, lalu ia melanjutkan acara nya lagi. Acara makan Ice Cream.

"emmhh.. Cheese, boleh Tanya?" prilly menoleh sejenak kearah Ali, lalu ia mengangguk.

"Kata Hellen, mama sama papa Lo udah pulang ya?" seketika Prilly menghentikan makan nya, ia menoleh pada Ali dengan pandangan yang sulit diartikan. Fikiran nya melayang pada kejadian semalam.

Prilly mengangguk, "Iya." Balas nya singkat.

"Lo gak kangen apa sama mereka?"

'Jangan di Tanya lagi Li, aku pasti kangen, kangen banget. Tapi aku bisa apa? Aku sama sekali tak di harapkan oleh mereka. Aku hanya anak pembawa sial! Bagi mereka aku sudah mati!'

Ingin sekali Prilly berteriak seperti itu, tapi, ini bukan saat nya. Ia masih tak bisa bercerita pada Ali, ini juga bukan waktu yang tepat. Membicarakan hal itu, sama saja seperti mengoyak luka lama yang perlahan tertutup.

"Pril, gue salah ngomong ya?" sedari tadi Prilly hanya terdiam, Ali jadi tak enak dengan nya. Mungkin bukan waktu yang tepat untuk mempertanyakan hal ini pada Prilly.

"Enggak kok Li, apa yang salah coba?" Balas Prilly sebiasa mungkin.

"Yaudah deh, tapi, kalo gue tadi salah bicara maaf yaa Cheese. Sumpah gue gak maksud."

"Its okey, no problem. Yuk pulang." Prilly berdiri lalu menggandeng tangan Ali menuju sepeda motor Ali.

"Sorry ya gue bawa motor, gue gak tau kalo lo bakal pulang bareng gue." Sesal Ali, Prilly hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Bukan salah kamu kok, salah aku, kenapa aku gak ngomong sama kamu." Prilly memakai Helm nya.

Ali membantu Prilly untuk menaiki motor yang bisa di bilang sedikit tinggi itu. Setelah di rasa Prilly sudah siap, ia melajukan motor nya menuju rumah nya.

Ahh iya, sekolah mereka hari ini sedang diadakan rapat, seluruh murid di pulang kan lebih awal, bahkan mereka hanya duduk di kursi kelas sekitar satu jam saja. Ali senang tentunya, karna ia bisa pulang lebih awal, terlebih lagi dengan Princheese nya.

"Mama di dalem kan Li?" Ucap Prilly saat mereka sudah sampai di pekarangan rumah Ali.

Ali mengangguk, "Iya, kak Medy gak ada tapi. Dia ada pemotretan pagi ini." Jelas Ali.

"Kak Medy model?"

"Iya, lo belum tau?" kepala Prilly menggeleng ke kiri dan ke kanan, "Belum, abis lupa nanya." Balas nya.

Beautiful PrinCheese (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang