-Repost-
----------------"KITA LAGI MIKIR BANI!!" Ali dan Sumo melontar kan kata yang sama dengan lantang di depan wajah Bani.
Bani menatap kedua nya sambil tersenyum sok manis, Ali dan Sumo sama-sama mengangkat alis nya heran. Ada apa dengan tingkah sahabat nya ini? Apa kah sahabat nya ini kerasukan setan rumah sakit?
"Kenapa lo?" Tanya Ali pada Bani yang menurut nya masih aneh.
"Lo berdua mikirin gue? Ya Allah ya rabb, alhamdullillah sesuatu banget. Gue terhura, lo semua ... lo .. ashhh ...." Sumo dan Ali langsung mendelik lucu, kedua nya langsung celingukan untuk mencari suster yang sedang berlalu-lalang untuk di panggil nya.
Ali melambaikan tangan nya pada salah satu suster yang kebetulan lewat di hadapan mereka. Suster itu tersenyum lalu menghampiri ketiganya yang sedang berdiri di depan ruang administrasi rumah sakit.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya sang suster begitu ia sudah sampai di hadapan mereka.
"Ini Sus tolong tanganin temen saya yang satu ini," Ali menunjuk Bani yang tengah mengernyit kan kening nya bingung.
Perasaan dirinya sama sekali tak sakit, luka pun juga tidak. tapi kenapa Ali menyuruh Suster di hadapan nya ini untuk mengobati nya?
"Gue sakit apa? Gue sehat walafiat nih!" Bani merentang kan tangan nya, ia menunjuk kan pada Ali dan suster ini bahwa dirinya sehat dan tak luka segores pun.
"Teman nya kenapa mas?" Tanya sang suster lagi.
"Otak nya rada kongslet sus, saraf nya mungikin putus satu. Dari tadi senyum-senyum mulu, kita berdua jadi takut sama dia." Ali menyenggol lengan Sumo, Sumo yang mengerti maksud Ali langsung mengangguk-angguk cepat.
"Iya sus, otak nya gak bener ini," Imbuh gadis berjilbab itu pada ucapan Ali.
"Wah, pada gak bener nih kalian!" Bani menggeleng kan kepala nya tak habis pikir.
"Sebaik nya di bawa saja ke rumah sakit jiwa, karna kami tidak menerima pasien yang jiwa nya terganggu. Permisi," Ucap Suster itu tadi, lalu berpamitan untuk pergi dari hadapan ketiga nya.
Mereka sama-sama terdiam, beberapa detik kemudian tawa Ali dan Sumo pecah. Mereka berdua berhasil mengerjai Bani, tapi sebelum nya mereka benar-benar takut jika Bani kemasukan hantu suster Ngempot penunggu rumah sakit ini-,-
"Bener-bener ye lo bedua, bikin muka gue seketika jadi pantat." Bani memegang muka nya, kemudian tangan nya ia pindah kan ke pantat untuk mempraktik kan ucapan nya tadi.
Tawa Ali mulai mereda, lalu ia berdehem untuk melanjut kan ucapan nya.
"Ya abis nya, lo senyum-senyum gak jelas. Kan gue takut!"
"Tau tuh, lo aneh tau gak. Makanya jadi orang jangan kelewat gila," Sahut Sumo sambil sedikit terkikik.
Bani mendengus sebal, ternyata senyum Manis nya terlalu di salah artikan oleh kedua orang di hadapan nya ini.
"Tadi gue nanya lo berdua kenapa, terus lo jawab apa? LAGI MIKIR BANI! nah ketauan kan lo lagi mikirin gue, sampe segitu nya mikirin gue, muter-muter di depan sini. Sekalian noh tauaf, keliling rumah sakit,"
"Yaampun Li, kenapa punya sahabat sebegitu PeDe nya? Salah kita apa?" Ucap Sumo memelas.
Ali mengangguk, "Iya Mo, kasian banget kita," Balas Ali.
Bani mencibir kedua nya, seperti nya ia sudah menjadi target Bully untuk Ali dan Sumo.
"Belom pulang?" Ketiga nya menoleh ketika mendengar suara dari arah samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful PrinCheese (Completed)
FanfictionKarena kamu sama Keju itu sama, Sama-sama Berharga! -Repost- (Sudah Di Terbitkan)