BP-20

7.1K 845 53
                                    

-Repost-
K

alau ada typo maapkan, karena emg lngsung post ga pake di edit dulu wkwk
Happy Reading😊

***

Koridor yang semula sepi kini berubah menjadi ramai, suara bisik bisik terdengar di seluruh penjuru koridor sekolah. Semua siswa menatap Aneh kedua manusia yang tengah berjalan dengan gandengan tangan yang tak lepas sejak berada di parkiran sekolah. Beberapa tatapan sinis kerap mereka berdua dapat kan, meski tak semua orang yang menatap seperti itu, namun, tetap saja mereka berdua juga risih di tatap seperti itu.

"Gandeng teros sampe ke KUA, biar gue sama Sumo yang bagian terima Amplop nya,"

Bani dan Sumo melirik ke tangan Ali dan Prilly, benar saja ternyata ini yang menjadikan satu sekolah Gempar pagi pagi. Ali menyelipkan jari jarinya di sela sela jari mungil milik Prilly, bahkan Prilly sama sekali tak menolak nya.

Bani dan Sumo sadar akan apa yang di lihat nya barusan, mata mereka terbelalak lucu "Lo berdua jadian?" tanya nya kaget.

Ali dan Prilly terkekeh melihat respon kedua sahabat nya,

"Enggak," balas nya bersamaan

"Lalu?"

"Ya kita gak jadian."

"terus?"

"Tapi kita Sahabat Hidup." Tegas keduanya, Sumo dan Bani masih mendelik lucu karna jawaban Ali dan Prilly.

"Sahabat Hidup? Selama Hidup sahabat gitu? Kalo gak hidup enggak?" Sahut Bani.

"Ngaco lo," Ali meraup muka Bani dengan tangan satu nya.

"Ntar kalian berdua juga tau." Akhir nya Prilly angkat bicara.

Ali dan Prilly berlalu dari hadapan kedua manusia yang masih tercengang tadi. Ali menghantarkan Prilly sampai depan kelas nya, di situ juga mereka melepas gandengan tangan nya. Hellen yang tak sengaja lewat pun memberhentikan langkah nya tepat di samping Ali dan Prilly berada,

"Ehem," deheman dari mulut nya membuat dua sejoli itu menoleh.

"Apa?" Balas Ali ketus.

"Bisa minggir? Ini jalan bukan punya nenek moyang lo ya." Tegur nya pada Ali.

"Awas Li," Prilly memegang bahu Ali lalu di arahkan nya sedikit Pria berlengan kekar itu ke arah kanan, guna memberi sang sepupu jalan untuk lewat.

"lagian ngapain sih Pril pagi pagi di depan pintu?" Ucap nya masih tak puas setelah di kasih jalan lewat oleh Prilly.

"Emang ini ganggu kamu ya Len?"

"Iya dong Pril, kan gue gak bisa lewat,"

"Bukan nya udah aku kasih jalan ya?" Balas Prilly tenang.

"Ya tapi kan itu.. masih tetep aja."

"Masih tetep apa? Gak muat? perasaan kamu juga gak gendut deh." Skak Prilly yang akhirnya Hellen terdiam untuk beberapa saat, lalu ia berlalu dari hadapan Ali dan Prilly.

"Dasar cewek gila," desis Ali pelan sambil melirik kepergian Hellen.

"Iya Li?"

"Eh enggak Pril, udah lo masuk ya? Gue juga mau ke kelas. Jangan lupa besok lomba! Semangat belajar nya sahabat hidup gue," Ali mengacak Rambut Prilly pelan, lalu ia melangkah kan kaki menuju kelas nya berada.

Ali mengetuk ngetuk kan jarinya bosan, ia menunggu guru pengajar nya datang. Sudah lebih dari 15 menit guru Sejarah itu tak menampak kan batang hidung nya di kelas Ali, Ali tak ingin menyia nyiakan waktu belajar nya, akhirnya ia pergi ke ruang guru untuk bertanya apakah guru sejarah nya itu hadir atau tidak.

Beautiful PrinCheese (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang