BP-18

9.8K 1K 68
                                    

-Repost-
Kalau ada typo maapkan, karena emg lngsung post ga pake di edit dulu wkwk
Happy Reading😊

****

Sekarang disinilah mereka berdiri, di depan ruangan berpintu kaca yang tembus pandang. Ali dan Prilly sama sama saling menelan ludah nya masing masing, ia takut jika dirinya di panggil gara gara masalah Vidio yang mereka lihat di Hp Sumo tadi. Siapa yang tangan usil yang menyebarkan Vidio itu? Jika tau orang nya, mungkin Ali sudah keluar tanduk dan bertaring,

"Relax Pril," ucap nya menenangkan Prilly, Prilly sama takut nya dengan dirinya kali ini

Mengingat Prilly selama bersekolah tak pernah membuat masalah, apalagi sampai harus di panggil seperti ini. Ali jadi merasa sedikit bersalah pada Gadis itu,

"Oke, Relax." Prilly mengehela nafas nya berat, ia takut jika nanti kaka nya, Dion, harus mendapat surat panggilan karna masalah ini

Lalu Ali dan Prilly melangkah memasuki ruangan yang menurut nya seperti Neraka Jahanam itu. Gemetar, kedua nya gugup. Padahal tak ada yang tau apa yang akan di bicarakan di dalam sana,

"Permisi bu," Ali mengetuk kecil pintu di sebelah nya

"Iya, masuk." Bu Dinar, guru Bimbingan Konseling atau BK, yang di kenal sebagai guru tegas dan kejam jika ada anak yang berbuat masalah

Ali dan Prilly berjalan ke arah kursi yang ada di depan meja Bu Dinar

"Ada apa ibu memanggil kita?" Tanya Ali to the point dengan keringat dingin yang mengucur tentu nya

"Begini, Acara Olimpiade di maju kan 2 hari lebih cepat. Apa kalian sudah siap?" Ternyata bu Dinar hanya membicarakan perihal lomba yang akan Ali dan Prilly ikuti

Kedua nya menghela nafas lega, Untung guru Kejam di hadapan nya ini tak menyinggung kedua nya tentang vidio yang tengah menyebar hari ini.

"Alhamdullillah," ucap Ali pelan, sangat, mungkin terdengar seperti bisikan

"Iya bu, kami berdua siap siap saja." Sahut Prilly mewakili suara Ali

"Bu, bagaimana dengan sparing saya?" Tanya Ali yang akhirnya buka mulut juga

"Apa bertepatan dengan Olimpiade Ali?"

"Eh, belum tau sih bu. Nanti saya coba tanyakan mas Bima saja."

Bu Dinar mengangguk, lalu beliau membenarkan kacamata yang betengger di hidung nya

"Baiklah, silahkan kalian kembali."

Kedua manusia ber-IQ tinggi itu berdiri dari duduk nya, setelah itu mereka berpamitan dan akhirnya kembali ke kelas Prilly

"Gimana Pril? Lo di apain sama HellGirl itu?" Sumo, terbiasa memanggil Bu Dinar dengan sebutan HellGirl. Karna Hellboy sudah terlalu mainstream katanya

"Gak di apa-apain, cuman masalah Olimpiade kok." Jelas nya,

"Oh Ban, sparing kapan?" Ali teringat akan niat nya menanyakan perihal Basket nya

"Diundur bro, 1 minggu lagi. Mas Bima luar kota." Ali menghela nafas lega untuk yang ke 2 kali nya. Setidak nya, jadwal nya bertanding dengan Olimpiade tidak benturan

****
Mobil Hitam gagah milik Ali terpakir rapi di halaman rumah nya, Prilly turun terlebih dahulu karna ia sedang terburu buru karna belum melaksanakan Sholat Dhuhur. Mereka berdua pulang telat karna tadi ada yang perlu sedikit di bahas mengenai Olimpiade yang diadakan 2 hari lagi.

"Tante maaf ya Prilly keburu buru, soalnya 5 menit lagi dhuhur mau selesai," ucap Prilly sopan saat berpapasan dengan Ira yang tengah duduk santai di sofa

Beautiful PrinCheese (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang