Perlahan aku membuka kedua mataku, aku merasakan sebuah pelukan hangat ke tubuhku dari belakangku, aku kaget setengah mati, aku membalik ke belakang dan melihat Fariz sedang tertidur pulas tanpa selembar benang pun! Aku semakin kaget panik! Aku melepaskan pelukan Fariz dan membuka selimut lalu bangun, ternyata akupun telanjang juga!
Maklum biasanya aku tidur sendiri, Aku panik, hampir saja aku akan memukul Fariz sekuat tenagaku, tapi kemudian aku teringat kalau semalam aku memang tidur bersamanya. Aku terduduk berusaha mengembalikan seluruh kesadaranku, ah semalam kan Fariz mengajakku ke apartemennya ini setelah membelikan aku sebuah baju longdress one piece berwarna putih lengkap dengan heelsnya, lalu Fariz berhasil merayuku dan kamipun bersetubuh dengan panasnya, setelah itu kami tidur bersama.
Aku lalu menatap wajah Fariz yang masih tertidur pulas, aku mengamati setiap lekuk wajahnya, matanya yang tajam, hidungnya yang mancung dan bangir, bibirnya yang ranum agak tebal dan merah bagaikan bibir seorang wanita, Oh Tuhan... Betapa tampannya pria ciptaanmu ini, dia begitu memukau, aku begitu mencintai dan semakin mencintai pria berbadan tinggi kekar yang burungnya sangat perkasa itu membuat vaginaku kesakitan sekaligus kenikmatan!
Tapi kemudian aku berpikir, apakah aku benar-benar bisa bersatu dengannya? Ibunya memang sangat baik padaku dan bahkan sudah menganggapku calon menantunya, tapi apakah Bapaknya akan menerimaku? Aku tahu dari Papiku kalau presiden direktur Prabuwijaya Grup sangat tegas dan kejam pada lawan-lawan bisnisnya, maukan dia menerimaku yang berasal dari keluarga miskin? Apakah aku pantas dan dapat bersanding dengan Fariz yang merupakan calon penerus Prabuwijaya Grup, perusahaan raksasa yang bergerak di bidang perhotelan yang lading usahanya bahkan sampai ke luar negeri?
Aku lalu menatap lagi wajah Fariz yang masih tertidur pulas sambil mulutnya terbuka, aku ingat lagi kejadian tadi malam sewaktu untuk kedua kalinya ia menggagahiku, aku jadi tersenyum sendiri sambil memegang kedua payudaraku yang masih telanjang bulat ini, sungguh aku tidak ingin berpisah denganmu Fariz! Aku harap kamu mau melakukan apapun untuk mempertahankan cintamu padaku agar kita bisa bersama sampai akhir hayat memisahkan kita!
Aku lalu melihat jam weker, ah sudah jam tujuh pagi, Aku langsung bangun, ketika berdiri aku merasakan sakit ngilu di selangkanganku yang semalam dihajar oleh rudal Fariz yang ukurannya diatas rata-rata itu, aku meringis menahan sakit, aku raba selangkanganku, disana ada sisa-sisa cairan mani dari Fariz yang mongering. Aku lalu berjalan menuju kekamar mandi untuk membersihakan diri.
Setelah selesai mandi aku pun mengenakan pakaian yang aku pakai ketika pergi dari rumah, aku menghampiri Fariz yang masih tertidur lelap, aku tatap lagi wajahnya yang polos seolah tanpa dosa itu setelah menyetubuhiku semalam. Tiba-tiba ada perasaan sebal ketika melihat wajahnya itu, dan bagaikan diestrum aku kembali merasakan sakit di selangkanganku, moodku jadi jelek karena sepertinya saat ini Fariz tidak merasakan apa-apa sementara selanganku terasa sakit!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Price Of Love
RomancePetualangan cinta seorang gadis yang tidak pernah merasakan cinta sebelumnya dengan seorang playboy yang selalu memperlakukan wanita hanya untuk kesenangannya. Ferlita Margareth Tanuwihardja (Lita) seorang gadis yang nyaris tidak pernah merasakan ke...