Part 25 "Tetap Dalam Jiwa"

4.6K 131 6
                                    


Hai thanks buat para readers yang masih mengikuti The Price Of Love ini, ini udah part 25 dan Author sendiri ga nyangka kalau cerbung ini bakalan cukup panjang, banyak ide-ide baru yang tiba-tiba muncul setelah ada readers yang ngasih voting (ya walaupun yang ngevote masih dikit sih :( ), Btw cerbung ini masih akan terus berlanjut, author tetep minta saran, masukan, dan kritikan dari para readers, dan author juga minta voting nya ya hehehe ... Maaf kalau masih banyak yg typo salah ketik, ceritanya alay dan amatiran atau ngebosenin & ga kebayang sama para readers... OK keep support author ya :)



LITA P.O.V.

Setelah aku putus dengan Fariz, hidupku menjadi begitu sepi, bukan hanya Fariz yang hilang dari hidupku, tapi sahabat baikku Tiffany juga, semuanya gara-gara kebodohanku sendiri yang terlalu menuruti egoku tanpa memikirkan perasaan Fariz dan Tiffany.

Sebenarnya dulupun sebelum aku bersahabat dengan Tiffany dan jadian dengan Fariz, aku terbiasa menjalani kehidupan kampusku seorang diri dan menjadi cewek yang antisosial, dan aku enggan berdandan sehingga aku dijuluki si cupu dan selalu dibully oleh geng cewek-cewek yang borjuis, namun kini semuanya terasa sangat berbeda, aku tidak bisa kemabli menjadi Lita yang dulu lagi yang serba cuek.

Di kampus aku menjadi bahan pembicaraan para mahasiswa dan mahasiswi, setelah kabar aku putus dengan Fariz menyebar dengan begitu cepat, sebagian ada yang mencibir dan mengolok-olokku karena sekarang statusku menjadi mantan Fariz dan mereka senang karenanya, ada juga yang prihatin dengan nasibku yang menurut mereka aku menjadi korban keplayboyan Fariz.

Saat aku sedang membaca novel seorang diri di perpustakaan, tiba-tiba seorang gadis cantik berpakaian minim menghampiriku "Hallo Lita, kamu masih ingat padaku?" sapanya.

Aku mengangkat kepalaku dan menatap wajah gadis itu, "Ci Rani kan?" jawabku setelah mengenali gadis yang baru saja duduk disebelahku itu, dia adalah Ci Rani Kaka seniorku, dia seangkatan dengan Fariz, dulu ketika jaman ospek, dialah yang mengospek aku.

"Betul, aku senang kamu masih ingat padaku hahaha" sahutnya sambil tertawa lebar, Ci Rani memaang aku tahu dari dulu suka sekali tertawa, dia nampak sangat cantik ketika sedang tertawa, dia sangat terkenal dikalangan mahasiswa karena selalu berpakaian mini dan "berani" ketika ke kampus, tapi saat ini tidak ada yang berani mendekati dia karena dia sudah jadian dengan Ko Julius, anak seorang pengusaha Hiburan Malam yang punya banyak bodyguard.

"Ada apa Ci?" tanyaku.

"Aku dengar kemarin kamu jalan sama Fariz ya?".

"Iya tapi sekarang kami sudah putus" jawabku dengan suara tersendat, entah apa maksud Ci Rani menanyakan hal ini padaku.

"Aku tahu... Kabarnya Fariz akan tunangan dengan Tiffany adik sepupunya sendiri akhir minggu ini".

"Iya, aku juga sudah dengar kabar itu, beritanya cepat sekali menyebar karena Fariz dan Tiffany sama-sama ngetop di kampus kita ini" jawabku dengan suara yang masih tersendat.

"Kamu ga sedih?".

"Hmm... Maksud Cici apa kok menanyakan soal itu?" tanyaku balik karena merasa tidak nyaman dengan obrolan ini.

"Maksudku? hmm... Sebelum membicarakan maksudku aku ngomong ini dulu, aku tahu kalian baru saja putus minggu lalu, tapi tiba-tiba saja Fariz sudah akan mengadakan pesta pertunangan dengan Tiffany akhir minggu ini, bukankah ini aneh?".

Aku terdiam, apa yang dikatakan oleh Ci Rani memang benar, tapi aku masih belum bisa melupakan ketika melihat Fariz dan Tiffany saling telanjang bulat di apartemen Fariz "Aneh sih Ci, tapi aku pernah lihat mereka tidur bareng".

The Price Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang