Petualangan cinta seorang gadis yang tidak pernah merasakan cinta sebelumnya dengan seorang playboy yang selalu memperlakukan wanita hanya untuk kesenangannya.
Ferlita Margareth Tanuwihardja (Lita) seorang gadis yang nyaris tidak pernah merasakan ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keluar dari gerbang kampus aku masih dapat melihat mobil Fariz beberapa meter didepanku, segera kukayuh sepedaku dengan kecepatan tinggi, kususul mobilnya dan berhenti tepat didepannya, Fariz pun turun dari mobilnya menghampiriku "Lita mau apa kamu?! Hampir saja aku menabrakmu tau?!" Tanya Fariz setengah berteriak.
"Fariz kenapa kamu mendiamkanku? Kenapa kamu mencium Mega dihadapanku? Bukankah kamu berjanji untuk memutuskan Mega dan jalan denganku?" tanyaku sambil bercucuran air mata.
"Apa jalan denganmu?" Fariz mendelik lalu tertawa terbahak "Hahaha cih! Mana mau aku jalan dengan gadis cupu kampungan sepertimu?".
"Tapi bukankah kamu berjanji padaku sewaktu kamu akan meniduriku? Sewaktu kamu merenggut kesucianku? Ingatkah kamu telah mengambil keperawananku?".
Fariz menyeringai dengan wajah yang menyebalkan "Kamu itu cuma permainanku gadis Cupu! Aku mengatakan hal-hal yang indah kepada setiap gadis yang akan kutiduri agar mereka sukarela bersedia kutiduri!".
Mataku melotot! Hampir copot jantungku mendengar penjelasannya yang sangat kurang ajar itu! "Jadi apa tujuanmu mengejar-ngejar aku sampai merebut keperawananku?".
"Tujuanku? Hmmm.... Coba kupikirkan... Ah iya, aku pikir cewek cupu sepertimu pasti belum pernah disentuh oleh pria, dan pasti masih perawan, ternyata dugaanku tepat, kamu masih perawan ketika aku menidurimu, selain itu kamu juga gadis sombong yang tidak tertarik padaku... Tujuanku hanya untuk mengambil keperawananmu saja dan itu sebagai hukuman karena kamu jual mahal padaku! Sekarang kamu sudah tidak perawan dan hanya akan menjadi wanita murahan!".
Plaaakkkk! Aku menampar Fariz sekuat-kuatnya sampai ia terhuyung-huyung kebelakang "Kurang ajar! Kurang ajar! Dasar Serigala! Dasar ular beludak! Dasar playboy bejat!" jeritku.
Fariz hanya menyringai "Sudah? Itu saja ingin kamu katakan? Maaf Nona Lita, aku terburu-buru, aku duluan ya daahhh!". Fariz lalu masuk kemobilnya dan berlalu dari hadapanku.
Aku masih shock berat, rohku seakan melayang meninggalkan ragaku, Oh Tuhan kenapa semua ini harus terjadi padaku, kenapa hidupku sangat menderita dan pahit begini? Aku ingat dulu aku adalah seorang anak yang bahagia, hidup lebih dari berkecukupan ketika Papiku masih menjadi pengusaha sukses yang menjalankan perusahaannya di Kota kelahiranku Surabaya, hingga akhirnya ketika aku masuk ke SMP, perusahaan Papiku bangkrut karena ditiupu investor asing, sejak saat itu kehidupanku berubah 180 drajat, penderitaan dan kesedihan seakan selalu membayangi kehidupanku dan kedua orang tuaku, hingga akhirnya kami pindah ke Jakarta pada saat aku SMA untuk memulai hidup baru, tapi nasib buruk seakan selalu mengikuti kami, hidup kami masih saja tetap serba kekurangan, kehidupanku di sekolah dan sekarang di kampus sama saja, aku selalu menjadi bahan olok-olokan gadis-gadis yang manja dan kaya, aku tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, sekarang sekalinya aku jatuh cinta pada seorang pria, dia hanya menipuku untuk merenggut keperawananku.