Lita P.O.V.
Seminggu sudah berlalu sejak aku menonton konser Fariz, entah mengapa bayangan pria bejat nan mesum itu terus kembali ke benakku, menari-nari dalam alam pikir dan sanubariku. Setiap ada waktu senggang selalu saja aku tergoda untuk menonton videonya di yutub, aku ga sanggup untuk berhenti, aku seolah kecanduan menonton video-videonya di yutub! Oh Tuhan, kenapa aku kembali memikirkannya? Kenapa aku kembali memberi celah dihatiku untuk pria yang telah menyakitiku demikian ruap hingga hidupku nyaris hancur berantakan olehnya?! Ah aku benar-benar tak mengerti dengan keinginan hatiku ini.
Sudah lama aku tidak membaca novel karena kesibukanku kuliah yang selalu memberikan aku tugas-tugas makalah yang seabrek, ditambah ujian tengah semester, sekarang ujian tengah semester telah berakhir, aku bisa menarik sedikit nafas lega dan memberikan aku waktu untuk membaca novel-novel roman yang baru diterbitkan.
Di toko buku dalam mall dekat kampusku, aku melihat-lihat judul-judul novel yang ada pada suatu rak khusus novel roman, sebagian besar novel-novel itu sudah aku baca, tidak banyak yang baru terbit, sampai aku melihat ada sebuah judul yang menarik perhatianku, buku itu terselip di tumpukan paling atas rak da agak sulit mengambilnya sebab tumpukan itu sangat padat sekali.
Ketika aku sedang berusaha untuk mengambilnya, sebuah tangan yang kekar menyerobot mengambil novel yang tinggal satu-satunya itu, aku menoleh melihat orang itu, dan terkejutnya bukan main ketika melihat orang itu "Fariz?!" pekikku bagaikan melihat hantu.
"Hallo Nona LIta" sapanya sambil tersenyum manis namun Nampak sangat menyebalkan bagiku.
Tanpa berkata apa-apa aku membalikan badanku meninggalkan dirinya, Fariz langsung mengejarku "Nona Lita tunggu, ini novelmu!".
"Ambil saja! Aku ga butuh" jawabku.
"Nona Lita aku hanya membantumu mengambilkan ini, hei Nona Lita!" panggilnya sambil terus mengejarku.
Aku melangkah cepat meninggalkan toko buku itu, sementara Fariz tertahan karena harus membayar novel itu, sayangnya kassanya sedang kosong waktu itu hingga Fariz bisa menyusulku dengan cepat.
"Nona Lita aku suka kamu! Aku tertarik padamu!" teriak Fariz sambil berlari mengejarku. Aku tidak mempedulikannya, aku terus berjalan meninggalkannya, akhirnya Fariz berhasil menyusulku, dia terus saja mengatakan padaku bahwa dia cinta aku lah, dia sayang aku lah, dia suka aku lah tapi aku bersikap seolah tidak mendengarnya "Nona Lita bisakah kau menganggapku ada? Aku bukan Hantu atau sebangsa dedemit Nona Lita!" ujarnya dengan suara lebih keras sambil memegang kedua bahuku setelah dia menghentikan langkahku.
Aku hanya diam, aku mencoba mencerna makna kalimat dari bibir pria itu barusan, aku hubungkan dengan sikapnya akhir-akhir ini padaku, aku hanya tidak yakin kalau pria yang baru kukenal sekitar dua bulan belakangan ini yang sudah mencuri ciuman pertamaku, meraba payudaraku, dan mencuri keperawananku itu sekarang mau serius denganku, bagaimanapun sulit kucerna ucapan dan sikapnya setelah dia mencampakan aku sesudah merampas kehormatanku.
"Nona Lita!" ucapnya lagi dengan suara keras, "Jika kau lupa kita sedang berada di tempat umum Tuan Fariz Octavian Prabuwijaya! lIhat kesekelilingmu!" sahutku dengan kesal, aku benar-benar tidak mengerti, inikah cara Fariz untuk mengajak jalan seorang gadis? Kalau iya mungkin cara bisa berhasil pada gadis lain yang hanya melihat tampang dan statusnya, tapi jangan harap mempan kepadaku!
"Persetan! Persetan dengan hal itu! Aku tidak peduli, Aku akan terus mengatakannya dengan lebih keras agar semua orang yang ada disini mendengar!" sergahnya, kami memang menjadi pusat pemandangan di mall itu tapi Fariz sepertinya benar-benar tidak peduli.
![](https://img.wattpad.com/cover/69263184-288-k866059.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Price Of Love
RomansaPetualangan cinta seorang gadis yang tidak pernah merasakan cinta sebelumnya dengan seorang playboy yang selalu memperlakukan wanita hanya untuk kesenangannya. Ferlita Margareth Tanuwihardja (Lita) seorang gadis yang nyaris tidak pernah merasakan ke...