The Price Of Love

Part 34

THE PRICE OF LOVE

Part 33

Lita P.O.V.

Petangnya, tidak seperti biasanya Fariz pulang tidak ceria seperti biasanya, seperti ada yang membebani pikirannya, "Kosay kenapa? Apa ada yang terjadi?" tanyaku.

"Enggak Kok Beb".

"Kosay inget kan janji kita? Kita ga akan main rahasia-rahasiaan? Aku ga suka kalo ada yang Kosay rahasiain dari aku!".

Fariz menatapku lalu mengangguk "Baiklah Beb, memang ada yang lagi aku pikirin".

"Apa itu?".

"Tadi siang, pas aku jualan di depan kantor Venus Record, ada karyawannya yang ngenalin aku, terus mereka nawarin aku rekaman lagi, mereka juga nyuruh aku aktif lagi di Yutub buat ngecover lagu sebelum mulai rekaman untuk promosi, mereka nawarin buat bikin satu single dan satu album buat tes pasar, kalo sukses kontraknya diperpanjang buat bikin beberapa single dan album".

Aku senang mendengarnya, mungkin ini jawaban dari doa kami pada Tuhan "Lho bagus dong! Terus kenapa Kosay kaya yang bingung gitu?".

Fariz tersenyum kecut menatapku, tangannya memegang perutku yang sudah besar ini "Tapi ada satu syarat yang sangat berat Beib, mereka minta aku untuk merahasiakan pernikahan kita, mereka pingin fans nganggep aku masih bujangan".

Aku terdiam mendengarnya, aku lalu mengelus perutku sambil menundukan kepalaku "Gimana ini sayang? Papamu diminta merahasiakan kehadiran kita" bisikku dalam hati pada bayiku yang masih berada didalam perut.

"Gimana Beb? Kalo kamu ga setuju aku bakalan nolak dan kita bisa cari cara lain buat sukses, dan untuk sementara aku bakalan tetep jualan Bakmie".

Aku terdiam sambil mengelus-elus perutku, aku memikirkan untung ruginya kalau Fariz menerima tawaran ini, dan aku memutuskan untuk mengalah pada rasa egoisku, aku akan menerima keadaan ini agar Fariz dapat mempunyai rezeki untuk membiayai hidup kami dengan lebih baik, selain itu kami juga kan harus sudah mulai berpikir untuk mempunyai rumah sendiri, masa mau numpang terus di rumah orang tuaku? "Oke Kosay terima aja tawaran itu, aku rela kok dengan persyaratan itu".

Fariz menggenggam kedua tanganku sambil menatap mataku "Kamu yakin?".

Aku mengangguk mantap "Yakin! Aku percaya kok sama Kosay, asal Kosay jangan sekali-kali menghianati aku aja!".

Fariz mengangguk-ngangguk "Baiklah, aku akan terima pekerjaan ini, kita lihat, kalau hasilnya sukses kita bisa beli rumah sederhana dan mempunyai modal untuk membuka usaha sendiri". Kami pun membicarakan hal ini dengan Mami, Papih, dan mamanya Fariz, semuanya pun setuju dengan syarat Kosay tidak akan menghianatiku.

Keesokan harinya Kosay langsung mendatangi kantor Venus Record, setelah negosiasi soal bayaran, Fariz membaca kontraknya dengan seksama, setelah semuanya beres, Fariz menandatangi kontraknya. Hari itu juga Fariz kembali membuat video untuk diunggah di Yutub, Fariz menyatakan kalau ia kembali ke dunia music di Yutub, dan langsung mengupload video keduanya yang mengcover lagu Korea She dari VRomance, comebacknya Fariz sebagai Vloger yang mengcover lagu-lagu Korea, mandarin, Jepang, dan barat itu pun menjadi viral di media social, banyak yang menyambut kembalinya Fariz, dua video yang diupload Fariz dalam waktu singkat ditonton oleh ratusan ribu netizen!

Author P.O.V.

Fariz kemudian mengupload lagi tiga video ke Yutub, yang dua dia mengcover lagu, dan yang satu lagi berupa pengumuman kalau dia bergabung dengan Venus Record dan akan segera meluncurkan single terbarunya yang mendapatkan sambutan sangat antusias dari netizen, satu bulan kemudian single terbaru Fariz pun dirilis dan mendapatkan sukses besar, dalam waktu singkat Fariz pun menjadi selebriti, hal ini mendorong pihak label untuk segera memproduksi album perdana Fariz, saat kehamilanku menginjak delapan bulan lebih dua minggu, album pertama Fariz pun dirilis, Fariz menjadi sangat sibuk hingga mulai jarang pulang.

Suatu saat, seperti biasa Fariz pergi ke gereja dekat rumah kami untuk berdoa sebelum beraktivitas, tanpa ia sadari ada dua orang yang mengikutinya pergi ke gereja. Di Gereja Fariz berdoa dengan khusyuknya pada TUhan, selesai berda Fariz pun keluar dari gereja, tiba-tiba satu sapu tangan putih yang sudah diberi chloroform membekap mulut dan hidungnya dari belakang, Fariz pun jatuh pingsan, kedua orang itu lalu membawa Fariz masuk kedalam mobilnya dan membawa Fariz pergi entah kemana.