Part 16

6.7K 137 0
                                    


Hai Hai maaf udah 2 hari ga update ya, author kurang enak badan jadi kemarin ga bisa update, sekarang kita update lagi cerita Lita dengan Fariz yah :) Author minta maaf juga kalau cerita agak ngebosenin, bertele-tele, gaya penulisannya amatiran dan alay, terus banyak typo juga, komen & votingnya ditunggu guys :)


LITA P.O.V.

6 minggu berlalu sejak kejadian Fariz kalah bermain tenis oleh Steve... Aku merasakan ada perubahan pada sikap Fariz, dia jadi agak dingin padaku, tidak seantusias ketika kami baru jadian, aku sempat curiga kalau Fariz menyukai gadis lain, tapi Fariz tidak menunjukan gejala keplayboyannya seperti dulu, dia tetap baik pada diriku hanya saja dia menjadi agak pendiam dan belum pernah mengajakku play lagi seperti yang dulu sering ia sering lakukan padaku.

Sementara itu Steve semakin gencar PDKT padaku, dia sering mengajakku ngobrol setiap kali kami bertemu di kampus, kadang dia sengaja mencariku untuk sekedar say hi padaku, dan entah darimana dia bisa mendapatkan kedua nomor HPku. Terus terang saja, walaupun aku tidak menyukainya karena sikapnya yang menyebalkan dan kePDan apalagi sikapnya yang buruk kepada Fariz, hatiku mulai goyah juga pada kegigihannya mengejarku!

Aku merebahkan diri keatas kasurku, aku memejamkan mataku, dan ada perasaan hangat seketika sebuah bayangan berkelebat didalam alam pikiranku, bayangan Steven Jayaharja! "Shhiittt!!! kenapa bayangan pria sinting itu muncul dilamunanku? Ga mungkin aku tertarik padanya! Dia itu yang telah menyakiti hati sahabatku Tiffany! Dia juga orang yang memusuhi cowokku! Oh Tuhan kenapa aku menjadi cewek yang mudah menyukai cowok?!".

Aku lalu meraih kedua HPku, HP android jadulku dan HP Android terbaru yang dibelikan Fariz, aku menatap kedua layar HP itu, dulu biasanya Fariz sering banget menelepon atau mengirimiku pesan untuk sekedar menanyakan apa aku sudah makan atau mengucapkan selamat tidur, tapi kenapa sekarang ia jarang sekali mengimiku pesan atau meneleponku? Ada perasaan sakit dan kesal kalau aku memikirkannya.

Saat sedang berbaring sambil menatap layar HPku, tiba-tiba HP pemberian Fariz berdering, aku melihat nama My Honey Fariz terpampang di layar HPku, aku senang sekali, baru saja aku memikirkan kenapa dia jarang menghubungiku, sekarang dia menghubungiku, aku sangat kangen padanya! Tapi kemudian aku berpikir, sebaiknya aku tidak mengangkat teleponnya sebagai ungkapan kekesalanku pada perubahan sikapnya akhir-akhir ini, akupun tidak mengangkat teleponnya, 5 kali dia menelepon aku tidak mengangkatnya, setelah itu masuklah pesan ke HPku, isinya "Kenapa teleponku ga kamu angkat? Masa kamu udah tidur? Ini baru jam 8 malam kok!", aku menyeringai membaca pesannya, aku lalu mematikan HPku.

Keesokan harinya aku pergi ke kampus lebih pagi dari biasanya karena aku tidak ingin dijemput oleh Fariz, jadi nanti kalau dia datang kerumahku aku sudah pergi duluan. Sekuat tenaga aku kayuh sepedaku menuju kekampusku, di tengah perjalanan tiba-tiba sebuah mobil sport mewah buatan Itali memotong jalanku dan berhenti didepanku.

Aku tahu betul itu mobil Fariz, pintunya terbuka dan fariz berjalan menghampiriku dengan wajah marah "Lita kenapa kemarin kamu tidak mengangkat teleponku? Kamu juga tidak membalas satupun pesan yang aku kirim!" tanyanya dengan nada kesal.

"HPku lowbat kemarin malem, jadi aku matiin terus aku charge" jawabku santai.

"Dua duanya?".

"Iya dua-duanya! Lagipula apa pedulimu?".

"Apa peduliku?! Lita kamu ini kenapa? Aku hanya ingin ngobrol denganmu seperti biasa!".

"Oh gitu... Tapi akunya males ngobrol sama kamu Riz... Udah dulu ya, ntar aku telat ke kampus".

The Price Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang