Ketika sampai di rumahku, aku langsung masuk kekamarku tanpa menghiraukan panggilan Mamiku, aku langsung mengunci pintu kamarku lalu menjatuhkan diriku telungkup menutupi wajahku dengan bantalku, menangis sejadi-jadinya, Mami langsung mengetuk pintu kamarku "Lita! Kamu kenapa Nak? Apa ada masalah di kampusmu? Lita ayo buka pintunya Sayang biar Mami Bisa bicara denganmu!", aku tidak menghiraukan panggilan Mamiku, maafkan Lita Mih, Lita bener-bener lagi pengen sendiri sekarang, Lita ga tau harus ngomong apa ke Mami, anak gadismu satu-satunya ini sudah hamper diperkosa oleh seorang playboy bejat!
Mami terus saja mengetuk pintuku sampai aku mendengar suara Papi "Mih sudahlah! Mungkin Lita memang lagi sendiri, nanti kalau dia sudah agak tenang kita bicarakan sama Lita", Mami pun menghentikan ketukan pintunya "Iya baiklah kalau gitu Pih, Mami Cuma khawatir aja soalnya Lita belum pernah seperti ini", hening sejenak lalu terdengar lagi suara Mami "Lita nanti jangan lupa makan ya Nak!".
Huuuuhhhh! Aku ga bernafsu buat makan malam, yang ada hatiku terasa seperti dicabik-cabik! Sakitttt banget! Sakit hatiku karena ciuman pertamaku telah dicuri oleh seorang pria yang sangat aku benci! Dan parahnya, bahkan dia telah berani meremas-remas kedua payudaraku yang belum pernah disentuh oleh siapapun! Oh Tuhan, kenapa semua ini harus terjadi? Aku hamper saja diperkosa oleh pria yang sangat aku benci!
Air mataku terus mengalir derasnya "Brengsek! Dasar cowok mesum! Playboy bejat! Aku ini punya harga diri! Tidak seperti cewek-cewek lain ang selalu memuja dan memujimu, ataupun si Mega cewek borjuis namun Nampak sangat murahan ketika dia bersama dengamu! Kamu telah mencuri ciuman pertamaku yang harusnya terasa sangat indah sepanjang hidupku! Kau merusak harga diriku dengan meremas payudaraku! Oh Tuhan aku takut untuk melihatnya lagi, lindungilah aku dari playboy bejat yang tak punya harga diri dan bagaikan srigala kelaparan itu!".
Aku lalu membaringkan tubuhku, mengambil HPku dan earphoneku, ya pada saat seperti ini hanya musiklah yang dapat sedikit mengobati dan meringankan luka dihatiku, aku lalu menyetel sebuah lagu dari HPku, lagu Ordinary People dari John Legend yang discover dengan baik oleh seorang pria bernama Tan Tjin Jang, awalnya aku mengira dia dari RRT tapi ternyata dia orang Indonesia, dia Bisa mengcover lagu ini dengan baik sambil memainkan pianonya, suaranya halus mendayu-dayu melenakan aku, cukuplah untuk mengurangi perasaan panas dihatiku akibat perbuatan si Playboy kurang ajar tadi! Aku terus terlena terbuai oleh suaranya hingga rasa lelah menyergap sekujur tubuhku dan memberatkan mataku, playlist lagu terus berputar hingga akhirnya pandanganku menjadi gelap, aku tertidur pulas!
Samar-samar aku mendengar suara ketukan pintu kamarku, perlahan aku membuka mataku "Lita? Lita? Bangun Nak, ini sudah pagi! Kenapa kamu mengurung diri semalaman Nak?!" panggil Ibuku.
Aku lalu melihat jam wekerku, Oh my God ternyata sudah jam 06.30 pagi, berarti kemarin malam aku tertidur lama sekali 12 jam lebih! Bahkan akupun belum mengganti pakaianku sepulang dari kampus kemarin, akupun bergegas bangun "Iya Mi, tunggu!".
Akupun membuka pintu kamarku, aku langsung melihat Mamiku menatapku dengan pandangan penuh kekhawatiran "Kamu ga apa-apa sayang? Semalam kamu terus mengurung dirimu di kamar dan tidak makan malam", Aku menggelengkan kepalaku "AKu ga apa-apa kok Mih, Cuma kecapean aja", Mami lalu tersenyum padaku "Ya udah, kalo gitu hari ini kamu libur aja dulu kuliahnya gimana?".
"Ga apa-apa kok Mih, Lita harus kekampus hari ini, ada tugas yang harus Lita kumpulkan!" tolakku, "Ya udah, kamu cepetan mandi gih, terus ntar sarapan, biar ga terlambat" sahut Mamiku, "Oke Mih".
Setelah Mamiku pergi, akupun langsung menuju kekamar mandi, membuka pakaianku satu persatu lalu mengguyur tubuhku dengan air hangat, aahhh alangkah segarnya, moodku kulai bangkit kembali, walaupun aku masih terus berpikir mulai sekarang kehidupanku di kampus akan lebih berat lagi, bukan hanya harus menghadapi bullyan dari Mega cs, tapi juga harus menghadapi si Playboy bejat Fariz itu! Oh Tuhan kuatkanlah hambamu ini, lalu terlintas dipikiranku ketika dibully kemarin oleh Mega soal keringatku, apakah ga lebih baik kalau aku beli sepeda motor saja? Tapi kondisi ekonomi keluargaku masih sulit, tapi ah aku coba saja dulu buat membicarakannya dengan Mami dan Papi, toh nanti sepeda motornya Bisa dipakai buat membantu belanja bahan-bahan masakan kedai Papiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Price Of Love
RomancePetualangan cinta seorang gadis yang tidak pernah merasakan cinta sebelumnya dengan seorang playboy yang selalu memperlakukan wanita hanya untuk kesenangannya. Ferlita Margareth Tanuwihardja (Lita) seorang gadis yang nyaris tidak pernah merasakan ke...