#4 Meet Vampires

38.9K 4.6K 33
                                    

Chapter ini aku dedisasikan untuk nialzfr orang pertama yang aku kasih tau tentang Mytisque Forest dan makasih banget udah mau bantu cari fotonya, ngasih saran nama, dll. xx

°°°

"Lara, kau baik-baik saja?" Grant memberikan segelas air hangat pada Lara yang terbaring lemah di atas sofa.

Lara menerima air hangat itu dan meminumnya-tenggorokannya terasa sangat kering. Kepalanya masih pusing. Lara menyentuh hidungnya dan dia bersyukur mimisannya sudah berhenti.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Banyak pertanyaan yang ingin Lara tanyakan pada Grant, tetapi hanya itu yang keluar dari mulutnya.

"Kau baru saja melakukan tes pusaka, tetapi belum selesai. Denyut jantungmu melemah, jadi aku terpaksa harus mematikan sistemnya." Grant tidak dapat menutupi wajah khawatirnya.

Lara mencoba duduk dan dibantu Grant. "Jadi belum selesai?" Dia merasa kecewa, aku bahkan tidak bisa menyelesaikan tes pusakaku, pikirnya.

"Belum selesai." Grant menggeleng keras dan mengambil tab-nya. "Tetapi hasil tes pusakanya sudah terlihat, walaupun baru sedikit. Yang terpenting adalah kau harus pulih dulu."

Lara mengangguk mengerti. "Lalu, apa hasil tesku?"

"Belum bisa kusimpulkan. Kembali lagi lusa atau kapan pun saat kau pulih, ya?" kata Grant dengan lembut. "Kita harus melakukan tes lagi karena belum 100%." Grant menunjukkan presentase hasil tes pusaka yang tidak Lara pahami, tetapi tertulis 40% yang artinya Lara harus menambah 60% lagi.

"Aku akan segera kembali, terima kasih."

°°°

Tidak ada hal yang membuat Lara merasa sepayah ini-dia tidak bisa menyelesaikan tes pusakanya sendiri.

Grant bilang Lara sebaiknya langsung pulang dan istirahat. Namun, kalau boleh memilih, dia akan tetap tinggal di sekolah karena udara di luar yang dingin.

Karena tidak ingin gagal di tes selanjutnya, maka Lara meng-iya-kan saran dari Grant. Dan bodohnya, Lara lupa kalau dia tidak membawa sepatu roda-tanpa-rodanya. Jadi dengan terpaksa dia berjalan sendiri menyusuri trotoar kota.

Sembari merapatkan jaketnya, Lara berjalan seperti tak tentu arah. Lunglai. Pikirannya terus tertuju pada tes pusaka. Aku benci salju, aku benci dingin, pikirnya. Lara menyalahkan salju yang tiba-tiba datang dalam tes pusakanya, dia pikir tesnya akan lancar seandainya salju itu tidak muncul.

Oh, shh ... damn!

Lara melewati jalanan yang sepi. Menurut gosip yang beredar, kawasan ini dilarang dilalui oleh manusia karena banyak vampir gelandangan yang tidak beradab.

Dan Lara tahu itu sama saja seperti menjebloskan dirinya ke dalam kandang harimau yang tidak diberi makan ratusan abad.

Oh, tidak ada yang lebih buruk dari ini, kah? Lara menyeka darah dari hidungnya; dia mimisan lagi.

Terdengar suara bisikan dari sebuah gang antara dua gedung yang Lara tebak adalah kumpulan vampir gelandangan.

Mati.

Lara melangkahkan kakinya cepat dan menahan darah yang terus mengalir deras dari hidungnya bak air terjun Niagara.

Lara tidak berani menoleh ke belakang karena dia yakin beberapa vampir gelandangan sedang mengikutinya dengan gerakan yang halus tanpa menghasilkan suara langkah kaki. Mereka berjalan dengan perlahan, kendati begitu mereka bisa saja berjalan dengan cepat dan dalam sekejap menyusul Lara yang jalannya amat sangat lambat dibandingkan para vampir yang mengikutinya.

Mystique ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang