Pesawat mendarat di halaman belakang rumah Lara dengan mulus dan Theo berhasil membuat pesawat beserta isinya tidak terlihat berkat pusakanya.
Sepanjang perjalanan, Scarlett menjelaskan sedikit tentang monster raksasa yang menyerang pusat kota. Monster itu tidak nyata, hanya sebuah hologram yang masih diselidiki dari mana asalnya. Kendati hanya sebuah hologram, monster itu tetap dapat merusak apapun atau melukai siapapun yang dikehendakinya.
Saat pintu pesawat terbuka, Lara langsung melompat ke luar dan disusul Scarlett. Theo bilang dia tidak ikut turun karena ingin tetap membuat pesawatnya aman dan tak terlihat.
Lara mencoba menggeser pintu yang terbuat dari kaca, tapi pintu itu tidak terbuka. Bahkan Scarlett ikut membantu, namun nihil. Pintunya terkunci.
"Ayah! Ibu! Nico!" Lara menggedor-gedor pintunya dan berteriak memanggil keluarganya, tetapi tidak ada yang muncul dan membukakan pintunya. "Bagaimana ini?"
Melihat Lara yang panik membuat Scarlett panik juga, tapi dia harus tetap berkepala dingin. "Kita tembak saja!"
Lara menggeleng keras. "Pintunya anti peluru, yang ada pelurunya memantul dan mengenai salah satu dari kita."
Scarlett menyetujuinya, kalau peluru saja tidak bisa menembus kaca, apalagi dipecahkan? dia menyenderkan telapak tangannya pada pintu. "Gunakan pusakamu atau apalah?"
Lara menimbang ide dari Scarlett, mungkin aku bisa menggunakan pusaka tumbuhanku, pikirnya.
Lara tersenyum lebar menyadari bahwa di setiap ruangan rumahnya memiliki setidaknya satu jenis tumbuhan--ibunya menyukai tumbuhan--dan itu artinya Lara bisa mengukir dinding di setiap ruangannya dengan tumbuhan itu.
Lara memainkan pikirannya, membayangkan setiap sudut ruangannya, dan mengingat bentuk tumbuhannya.
BUKA PINTU BELAKANG!
Tak butuh waktu lama untuk menunggu keluarganya muncul dari tangga ruang bawah tanah dan buru-buru membuka pintu belakang.
"Sayang," Mrs. Arletta memeluknya dan menciumi puncak kepala Lara, terbesit rasa bersalah dalam dirinya. "Ibu pikir kau sudah ... bagaimana caranya kau ke sini? Dan siapa ini ... vampir?"
Lara menangkap sorot khawatir yang mendalam dari ibunya, juga tatapan tidak suka yang ditujukan pada Scarlett--seperti yang dilakukan Theo. "Dia Scarlett Allen, temanku yang mengirimkan surat beberapa waktu yang lalu. Dan, dia baik, oke?" Lara berbicara dengan nada yang cepat, sehingga dia sangsi apakah orangtuanya dan Nico mengerti. Dia menghela napas dan menatap kedua orangtuanya dan Nico secara bergantian. "Intinya kami memiliki rencana untuk menghentikan segala misteri di Buitenville."
Scarlett mengangguk. "Aku tahu dari mana kekuatan hitam itu berasal," dia akhirnya bersuara. "Mystique Forest."
Hanya Mr. Arletto yang tidak mengeryitkan dahi, seolah-olah dia telah mengetahuinya dan baru saja mendengar cerita basi. "Ayo kita ke ruang bawah tanah,"
Tanpa mengulur waktu, mereka semua menuju ke ruang bawah bawah tanah milik keluarga Arletto. Sebelum mengikutinya, Lara sempat melirik ke arah pesawat yang kasat mata di halaman belakang rumahnya. Theo masih di dalam sana, pikirnya.
"Lara," Nico menghampirinya, dia menutup pintu belakang dan menguncinya. "Ayo ke bawah."
***
Mr. Arletto menjelaskan para peneliti di Buitenville sudah mengetahui bahwa para vampir bukanlah pelaku di balik pembunuhan misterius yang marak terjadi akhir-akhir ini.
Mereka memiliki dua teori; 1) berasal dari seseorang dengan pusaka yang sangat kuat dan tidak pernah dimiliki oleh orang lain sebelumnya dan; 2) penyebabnya berasal dari kekuatan lain--bisa dibilang kekuatan hitam seperti yang dikatakan oleh kaum vampir.
![](https://img.wattpad.com/cover/73183257-288-k728963.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystique Forest
Bilim Kurgu[SUDAH DITERBITKAN] Di masa depan, teknologi semakin maju. Para ilmuwan menciptakan penemuan baru yang barangkali dinilai mustahil oleh peradaban manusia terdahulu. Salah satunya adalah manusia yang dapat hidup berdampingan dengan makhluk penghisap...