THEO
Aku tidak pernah membayangkan ... apakah ada tempat yang lebih baik daripada rumah?
Home sweet home? No, anymore, I guess.
Rumah adalah neraka bagiku. Semua ini berawal dari rencana busuk yang dibuat oleh orangtuaku sendiri dan parahnya, mereka bahkan mencuci otak suci Natasha, adikku yang paling kusayangi.
Aku telah mencoba untuk tetap menghormati mereka sebagai orangtuaku, tapi aku sudah muak. Muak terhadap obsesi mereka yang terdengar sangat konyol di telingaku.
Kini, aku meninggalkan mereka semua dan tinggal di rumah Grant Daniello, pelatih pusaka sekaligus temanku. Aku percaya padanya dan kupikir, dia adalah orang yang baik.
Aku tidak memberitahunya apa yang terjadi pada keluargaku, aku hanya bilang bahwa aku muak dengan keadaan rumah--dan itu bukanlah sebuah kebohongan.
Natasha dulunya adalah seorang anak perempuan yang baik dan polos. Namun, kepolosan yang dimilikinya justru membuatnya dengan mudah dipengaruhi oleh kedua orangtua kami sendiri.
Seseorang datang dan mengetuk pintu rumah Grant. "Mungkin orangtuaku," ujarku saat Grant menatapku dengan tatapan seolah bertanya siapa?
Aku bersembunyi di balik tembok ruang tamu agar dapat mendengar percakapan antara Grant dengan siapapun-tamu-itu.
"Oh, Lara." Terdengar suara Grant yang menyambut tamu tersebut. Aku menegang. Ternyata bukan orangtuaku, melainkan Lara. "Masuk saja."
Aku hanya mendengar suara langkah kaki yang sudah pasti milik Grant dan Lara.
"Ada apa?" Grant membuka percakapannya. "Kau sendirian ke sini? Malam-malam?" Suaranya terdengar tajam dan penuh nada khawatir.
Dan, aku pun merasakan hal yang sama. Tubuhku menegang. Jika memang Lara ke sini malam-malam dan sendirian, dia memang nekat. Mengingat jarak antara perumahan Lara dan para pelatih pusaka yang letaknya di pusat kota cukup jauh.
Kebiasaan bodoh Lara: selalu mendekati bahaya.
Itulah alasan mengapa aku tidak bisa benar-benar menjauhinya.
"Ti-tidak, tidak. Aku ke dini bersama ayahku," katanya dengan gugup, namun terdengar tenang. Aku bernapas lega mendengarnya. "Dia ada di dalam mobil. Aku tidak akan terlalu lama di sini."
"Oke, ada apa?"
Aku memasang telinga, penasaran dengan apa yang membuat Lara datang ke rumah Grant.
"Semenjak terjadinya kasus pembunuhan dan banyak orang hilang, ayahku menjadi khawatir dengan keselamatanku...,"
"Sudah pasti." Grant menanggapi.
"Hm, ya." Suara Lara terdengar tidak meyakinkan, dia seperti sedang memikirkan sesuatu. "Ayahku--dia telah mengetahui pusakaku dan dia memiliki pusaka yang sama denganku. Apakah kau keberatan jika ayahku meminta data tentang pusakaku? Apakah itu melanggar peraturan?" Wow, kini suara Lara menjadi lebih lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystique Forest
Science Fiction[SUDAH DITERBITKAN] Di masa depan, teknologi semakin maju. Para ilmuwan menciptakan penemuan baru yang barangkali dinilai mustahil oleh peradaban manusia terdahulu. Salah satunya adalah manusia yang dapat hidup berdampingan dengan makhluk penghisap...