Mahasiswa Berotak Rusak

4.9K 299 50
                                    

Grasak-grusuk suasana kelas akan mahasiswa yang saling kalang kabut semakin terdengar riuh.

Ditambah pendingin ruangan yang baru saja rusak dan para mahasiswa yang otak nya gak ada yang beres semakin membuat kepala pening.

Sebentar lagi dosen yang akan mengajar segera datang. Dosen yang terkenal tegas dan selalu memeriksa catatan para mahasiswanya.

Mahasiswa cowok hanya melihat teman-teman perempuannya yang sedang sibuk meminjam catatan sana-sini. Sedangkan mereka hanya bercanda-canda tanpa dosa, padahal catatan belum tercatat satu huruf pun.

"Deb, nulis nya kalem ae.. ampe gemeteran gitu.." seru Kiki dari bangkunya. Deby, mahasiswa perempuan yang sering banget telat masuk kampus dan terancam tidak akan lulus semester ini.

"Bacot lo. Kuliah minta di usir mulu dari kelas aja belagu lo!  Apa sih tujuan lo kuliah?" Sengit Deby, dia mengambil tipex punya Sarah.

"Ngecengin cewek-cewek." Balas Kiki tanpa dosa.

"Mulia banget tujuan lo kuliah, Ki." Yoga menepuk bahu Kiki. "Iyalah, Yo. Gua gitu.. Kiki Febian. Berada dipelukan mu, mengajarkan ku.. apa artinya kenyamanan kesempurnaan cintaaa aaaaaa...." sambung Kiki sambil bernyanyi. Dia memirip-miripkan dirinya dengan Rizki Febian. Yakaleee jauhh kalii... ngarep.

"Buset daaahh!!!! Gua bayar mahal-mahal nih kampus tapi AC-nya rusak mulu. Rugi dah guaa... mana panas." Omel Andien di tempatnya.

"Makanya, Ndien, kalo ke luar negri lo bungkusin salju nya trus lo tebar deh di kelas kalo ACnya mati. Jadinya kan adem." Usul Rahmat. Andien emang terkenal Syahrini kawe tujuh. Doyan banget bolak-balik ke luar negri.

Sebelum sama Ana, Andien ini sering banget dijodoh-jodohkan dengan Marsel. Karna dia cantik dan kaya setara dengan Marsel yang ganteng dan Kaya juga. Makanya Marsel dan Andien sering sekali bertingkah layaknya pasangan serasi.

"Beli dah, Mat. Berapa sih AC doang... beli yang iklan nya si Cut Tari itu.. yang ada sayonara nya itu.." Andien membuka dompetnya. "Gesek nih gesek.." Andien mengeluarkan kartu kreditnya.

"Gak mau pake kartu kredit, ah. Nanti udah limit lagi, bikin malu."

Andien tertawa. "Tau ae lo, nih kartu udah limit."

"Sel, lo gak nyatet? Nih catetan gue kosong. Mau minjem?" Tawar Dina kepada Marsel yang sedang main ps yang dibawa Chiko di laptopnya.

"Yehh uler keket.." bisik Andien.

Memang semenjak Dina menjelma menjadi ulet keket, ulet bulu, atau ulet-ulet lainnya. teman-teman Marsel memang jadi malas dengan Dina. Apalagi Debi, Sarah dan Andien. Kalo ngeliat Dina rasanya mau nyiram pake aer cabe. Gatel banget, udah tau Marsel udah punya Ana masihhhhh ajaaaa...!!!! Kan gondok tim pendukung Marselana. Bete deh berbii..

"Dih, Dina, giliran Marsel aja ditawarin.. tadi kita minjem gak di bolehin. Dasar jahara" Kata Sarah  sebal. Gara-gara Dina tidak meminjamkan catatannya dia harus mencari-cari catatan temannya.

Dina cuma diam. "Gak deh, Din. Gue sengaja gak nyatet biar diusir dari kelas. Gue mau jalan sama bebep yang kedua gue, ya kan, Ndien?" kata Marsel melirik Andien lalu kenbali fokus bermain bola di laptop bersama Dimas

"Iya dong, Beb. Nanti kita mau jalan kemana?? Ke mall? Ke kuburan? Ke hotel? Ke pelaminan? Ke KUA sekalian juga boleh??"

"Kalo sama kamu mending ke hotel. soalnya aku cuma mau ajak Ana aja ke pelaminan sama KUA." Kata Marsel mengerling cantik.

"YYYYEEEEAAAAAAAAAA TAAAEEE..... GOMBAL RECEEHH!!!!!!" Koor teman-temannya. Dan akhirnya diantara mereka tidak ada yang mencatat. Setan emang semuanya.

[#2] AKU KAMU DAN ALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang