Part terakhir kemaren kan mereka prakira kalo udah nikah ya.. nah di mundurin lagi jadi pas gimana pas marsel wisudaan hehehe
Dari kemaren kangen aja nulis cerita2 mereka haha.. walaupun lg nulis dimas jg. Tp ya kangen aja.. sekalian mau genepin part di cerita ini biar jadi 50 part ahaha..
Semoga syukaa yhaa...------------------------------------
Yapp, the day!
Setelah kuliah kurang lebih berapa tahun ya? Empat tahun... lima tahun... enam tahun... ah sudah lah.. gak penting lulus berapa tahun yang penting sekarang udah ada gelar di belakang nama. Kalo kata orang tua mah, gelar penting biar keren di pasang di undangan..
Khusus 'the day' nya Marsel yang wisudaan, Ana sampai di suruh nginep sama Marsel biar gak telat bangun.
Sebenernya Ana males banget. Kalo wisudaan yang masuk ke dalem cuma dua orang aja. Selebihnya di luar. Nah, Ana males lah. Mana panas. Maksudnya kan biar dateng siang aja, Marsel keluar wisudaan baru Ana dateng. Ehh Marsel ngotot gak mau. Dia mau mereka berangkat bareng. Kan kerjaan...
Lalu keribetan terjadi. Pagi sebelum berangkat ke gedung dimana Marsel wisudaan.
Marsel dengan ribet banget teriak-teriak nyari ini itu. Kaos dalem lah. boxer lah. Gel rambut lah. Segala macem. Orang rumah sampe stress gara-gara teriakan dia aja.
Seperti saat ini, Marsel teriak karna gespernya gak ada. "ITU! GESPERNYA DI GANTUNG DI BELAKANG PINTU KAMAR LO!! LIAT PAKE MATA MAKANYA JANGAN PAKE DENGKUL!!!" Omel Ana penuh emosi. Yaiyalah gimana gak emosi. Kan yang ribet gak dia aja.
Marsel hanya tertawa. "Ihh ngegas" ujarnya singkat. "Sebenernya aku udah tau gespernya di belakang pintu. Tapi biar aja aku teriak biar kamu kesel terus ngomel-ngomel deh. Kamu kan kalo ngomel cakep, Na. Lebihh..... keliatan gitu emak-emak kontrakan kurang jatahnya."
Ana langsung naik darah. Wah si kampret. Dengan menghentakan kakinya, Ana pergi meninggalkan Marsel. Melanjutkan siap-siapnya bareng mama Marsel.
Setelah semuanya siap, kemudian mereka berangkat. Marsel dan Ana berbeda mobil dengan keluarga Marsel. Marsel memilih untuk bawa mobil sendiri karna habis wisudaan mau pergi ke suatu tempat bareng Ana.
Selagi lampu masih berwarna merah, Marsel memperhatikan Ana yang... cantik ihh! Dengan balutan baju putih dan kain yang dililit simpel. Di padu dengan tas kecil berwarna senada. Riasan make up yang natural dan rambut yang di ikat keatas. Simpel tapi cantik.
"Nanti mata kamu bintitan loh ngeliatin aku terus." Ujar Ana tanpa melihat ke wajah Marsel. Marsel tertawa kecil. "Ngintipin kamu ini, bukan yang lain. Bintitan karna kamu aku sih rela."
akhirnya mereka sampai. Karna sampai di tempat sudah mepet waktunya, Marsel langsung masuk ke dalam gedung setelah dipakaikan baju toga oleh Ana. sebelum masuk, Ana menatap Marsel sebentar. Dia bangga dengan cowok yang baru saja dia pasangkan baju toga. "Dah. Kamu masuk sana.."
"Tunggu yaa..." Marsel lalu dengan cepat merogoh kantong celananya. "Ini, kamu pegang kunci mobil aku. Kalo kamu mau tidur atau kepanasan kamu di mobil aku aja." Ana hanya tersenyum lembut ke Marsel. hanya Marsel yang tau bagaimana cara memanjakan perempuan versi dirinya sendiri.
"Udah kamu masuk.. udah rame tuh." Usir Ana. Tapi baru Marsel dua langkah pergi Ana memanggilnya lagi. "Sel.."
Marsel menengok. "Apa?"
"Aku bangga sama kamu." Marsel tersenyum kecil. Entah, dia senang sekali hari ini.
Ana tidak sendiri. Ada teman-temannya yang lain yang datang di wisudaan ini juga.
Tepat jam 12 siang, para wisudawan dan wisudawati keluar. Dengan topi yang siap-siap di lempar ke atas bersama-sama.
Marsel langsung bisa menemukan Ana dengan cepat. Saat Marsel sudah berada didepannya, Ana memberikan sebuket bunga dan boneka yang sedang memakai topi toga. Ana memeluk Marsel. "Sssttt!!! Jangan ngomong. Aku mau meluk kamu saat ini. Sambil mau ngomong sesuatu. Tapi aku gak bisa ngomongnya sambil liatin kamu. Jadi kamu dengerin aja yaa gak usah nuntut buat liat muka aku." Marsel hanya diam sambil mendengarkan apa yang dikatakan Ana. "Aku bangga sama kamu. Akhirnya kamu lulus juga setelah kamu sering banget cabut dari kelas. Ketauan bawa contekan pas ujian. Gak pernah ngerjain tugas dan selalu di usir dari kelas karna telat. Selamat ya, Sel. Perjuangan kamu pas urus skripsi yang hampir tiap hari ngerevisi berbuah manis." Ana merekatkan pelukannya. "Sel, tungguin aku sampe lulus juga ya.. pas aku lulus aku maunya kita kayak gini juga. Biar aku bisa ngenalin kamu ke orang-orang kalo kamu lohh orang yang sama aku dari titik yang paling bawah sampai nanti aku udah lulus jadi sarjana. Aku sayang kamu, Sel. Sayang banget. Maaf yaa tadi aku ngomelin kamu. Dah, aku udah selesai ngomongnya." Lalu Ana nunduk sebentar untuk menghapus air yang keluar dari matanya sedikit.
Marsel melihat Ana. Dia mengusap kepala Ana. Lalu dengan cepat mencium di kening. "Aku sayang kamu juga... My Lovely Ana." Ditatapnya Ana lembut penuh kasih sayang.
"Jijik ih! Jangan my lovely Ana dong."
"Ah ngerusakkkk!!!! sebeeellll!!!! Dah ah!!!!"
Ana tertawa. Lalu dia mencubit pipi Marsel. "Ihh ngambek. Jangan ngambek kamu soalnya terlalu lucu kalo ngambek." gomballlll....
"Btw, makasih bunga sama bonekanya. Lucuuu." Lalu Marsel mendekat ke Ana. Berbisik. "Kamu dapet uang darimana? Katanya kemaren kamu lagi bokek??"
Dengan senyuman usil Ana menjawab "aku minta uang sama mama hahahaha"
"Yaudah deh. Nanti aku terimakasih juga sama mama kamu."
Setelah itu mereka foto-foto. Bareng keluarga dan teman-teman yang datang untuk memberi selamat. Ada teman-teman Marsel juga yang seangkatan tapi belum lulus juga dateng. "Iya. Lu emang harus dateng, Ki. Biar termotivasi cepet lulus."
"MAKASIH SEL!!! Marsel dan teman-temannya yang lain hanya tertawa.
Setelah selesai ini itu. Marsel mengajak Ana ke tempat yang Ana sudah tau. Kuburan mama Marsel.
"Haloo tanteee...." sapa Ana sambil membuang daun-daun kering yang ada di atas kuburan mama Marsel. "Mama..." Marsel juga.
"Doa dulu aja ya, Sel." Marsel mengangguk. Lalu mereka berdoa di depan pusara mama.
"Mama.. Marsel baru selesai wisudaan nih, Ma.." ujar Marsel sambil menebar bunga. "Pasti mama seneng yaa.. sekarang di belakang nama Marsel ada tambahan ma.." kalau di depan kuburan mamanya Ana hanya sering diam. Dia lebih asik mendengarkan Marsel yang menceritakan ini itu ke mamanya.
"Ma.. Marsel kesini bareng Ana lagi." Ujar Marsel. "Doain ya ma.. semoga Ana sama Marsel langgeng terus."
"Aminn." Sebut Ana. "Doain semoga rezeki Marsel lancar terus ya tante.. semoga kita semua bahagia terus yaa.. tante juga di sana.." senyum Ana.
"Na, boleh gak sih aku bilang lagi, kalo aku sayang banget sama kamu?"
"Aku sayang kamu juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
[#2] AKU KAMU DAN ALAM
Adventure[SEQUEL OF SAHABAT GUNUNG] ------------------------------------- Ini bukan impian gue dalam pacaran. Dulu gue selalu mimpiin kalau kisah pacaran gue akan berjalan manis seperti es teh manis warung pinggiran. Seperti apa yang manis? Seperti jalan...