Beruntungnya Kamu yang Dicintai

4.6K 321 13
                                    

Hening. Suasana yang sudah biasa selama Ana menginap di hotel ini. Ana sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. tubuhnya membungkuk ke bawah dan rambutnya dikedepankan semua agar lebih mudah di keringkan.

Seharian ini dia dan Marsel habis bermain air. Mereka siang tadi habis diving di tengah laut. Melihat biota laut yang sangat indah dan lucu-lucu. Sayang dibawah sana banyak terumbu karang yang sudah rusak karena tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Sangat disayangkan padahal melihatnya. Jadinya banyak ikan-ikan di bawah sana harus rela tempat tinggalnya rusak. Dengan begitu juga, kelestarian lingkungan alam di bawah laut jadi hancur dan tidak indah lagi.

Namun begitu, Ana dan Marsel tetap menikmati perjalanan mereka di dalam laut. Karna ini juga pertama kalinya mereka diving, jadi mereka sangat antusias dan gembira sekali. Gembira melihat ikan-ikan kecil yang berenang bergerombol kesana kemari. Atau melihat hewan lain nya yang sedang menyembuyikan diri dari musuh. Rasanya salah satunya ingin Ana bawa pulang untuk di pelihara. Mereka sangat menggemaskan.

Sedang asik mengeringkan rambut, Ana memicihkan matanya ke arah kolong kasurnya. Dia terdiam ketika melihat ada satu tampah bulat yang terbuat dari kayu dilapisi daun pisang berada di kolong kasurnya. Itu apa? Tanya Ana dalam benaknya.

Ana memberanikan diri untuk mengambilnya. Dia menarik tampah itu pelan-pelan, dia pun terkejut setelah tau apa isi tampah itu. Berbagai macam bunga dan teman-temannya yang sudah layu. "Anjir sesajen ini.." Ana langsung mundur ke belakang melempar nampah tersebut. dia menatap sekeliling kamar, tengkuknya seperti ada yang meniup. bulu kuduknya juga pada berdiri. Dia menenangkan dirinya. Walaupun takut, dia juga penasaran sebenarnya ada apa dengan kamar ini. Bukan ada apa dengan cinta ya (?) Haha.

Ana memberanikan diri untuk membuka laci kecil yang ada di dekat kasurnya. Dia cukup terkejut melihat ada kapas putih dan sebuah gunting. Ana meneliti lagi sekeliling kamarnya, apa ada hal-hal yang aneh lagi di dalam kamar ini.

Dia membuka lemari baju yang memang kosong. Ana tidak menyimpan bajunya di dalam lemari, bajunya dia biarkan diletakan ditas. Semuanya kosong. Dia membuka lagi laci yang ada dalam lemari, cukup tercengang karna ada sebuah kotak panjang berbahan besi aluminium. Ana membukanya.

Dia tercengang lagi untuk kali kedua. Dalam kotak itu ternyata ada sebuah pisau dan kain. Pisau itu bersih dan mengkilau tapi berbau. Ana menciumnya, bau nya amis. Seperti bau darah. Kain yang ada bersama pisau itu tidak kelihatan kotor atau bersih karna warnanya yang gelap. Perasaan Ana mulai tidak enak. Keringat dingin menjalar ke seluruh tubuhnya.

Ana semakin mundur kebelakang setelah mendengar suara gayung jatuh dari dalam kamar. Tangan nya begemetar.

Ana langsung keluar kamar dan menggedor-gedor pintu kamar Marsel yang tidak ada jawaban. Dia sudah takut sekali karna suasana koridor hotel yang sepi dan gelap. "Marseell bukkkaaa.... Selll... bukaaa...!!!!!!! MARSEEELLLLLL....!!!!!" teriak Ana kencang, masa bodo mau diomelin dengan pengunjung hotel lainnya. Tapi tetap tidak ada jawaban. Sepertinya dia sedang mandi atau tidur di dalam, kamarnya juga terkunci.

Ana frustasi sendiri, dia teringat bahwa sebelah kamar Marsel itu kamarnya Kak Marez. Bodo deh mau dibilang apa, yang penting ada tempat buat istirahat deh.

Ana mengetuk pintu kamar Kak Marez yang langsung dibuka dengan Kak Kayla. Mereka memang sekamar berdua. "Ana, ada apa??" Kak Kayla celangak-celinguk ke luar, mungkin dia mencari Marsel atau apa gitu, "Marsel mana??" Bener kan.

"Kak, aku boleh masuk dulu gak? Nanti aku ceritain." Kata Ana akhirnya. Kak Kayla mempersilahkan.

Ana langsung duduk tanpa dipersilahkan. Matanya langsung bertubrukan dengan Marez yang sedang tidur-tiduran bertelanjang dada. Dia juga melihat Kak Kayla yang menggunakan baju tidur tipis. Aduhh mereka ngapain yaa?? Berasa nyamuk deh lu, Na.

[#2] AKU KAMU DAN ALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang