Tiga Puluh Empat

4.6K 347 128
                                    

HARUS DIBACA!!!

gimana part kemaren? sudah di gantung? senang??? aku senang wkwkwk

KEWAJIBAN MEMBACA PART INI!

Kalo mau makin baper sangat dianjurkan sambil mendengar lagu Wizzy - Im Sorry. buseeeeetttt itu lagu mereka banget saat ini. gak ngertiiiiii

kalo kalian males download yaudah liat aja di mulmed, aku masukin juga kok.

semoga suka, semoga bapeerr, semoga feel nya dapet!!!

ps: abis baca part ini dilarang untuk ngamuk-ngamuk, ngomel bolleeehh wakakakaaka

PART INI SUPER PENDEK! KARNA AKU MEMANG INGIN BUAT MOMENT INI KHUSUS SATU PART;)

Cekidot laah...

---------------------------------

"Ana, ikut gue sekarang!" Ana terseret mengikuti langkah kaki Marsel yang besar.

Dia bingung, ada apa dengan Marsel yang tiba-tiba membawanya pergi sambil mencengkram tangannya kuat-kuat.

"Marsel, apaan sih lo! Sakit tangan gue!!!" Ana mencoba melepaskan tangannya. Tapi cengkraman Marsel terlalu kuat untuk disergah.

Sampai akhirnya Marsel menhempaskan Ana di depan mobil jeepnya. Marsel langsung menyodorkan foto yang ada di hape Ana ke depan Ana langsung. Ana tercekat melihatnya.

Foto itu!

"Sh-ssell.." Ana menatap Marsel. Tatapan yang tak bisa dijelaskan.

"Ini yang buat lo minta break sama gue? Karna foto ini?? Iya???!!!" Tanya Marsel tegas.

"Jawab!!!!" Saat melihat Ana yang bergetar ketakutan, Marsel menurunkan intonasi suaranya.

Ana bergeming di tempatnya. Matanya terasa sangat panas. Dia ingin menangis sekarang juga. Masalah ini benar-benar membebani mereka. "Iya." Jawab Ana sambil membuang pandangannya.

Marsel menghela nafasnya kasar. Dia tidak mengerti dengan jalan pikiran gadisnya ini. "Kenapa kamu bikin keputusan itu dulu sebelum kamu tau kebenaran tentang foto ini, Na? Kenapa kamu buat keputusan bodoh kayak gini. Kenapa kamu gak tanya langsung sama aku tentang foto ini.. aku bisa jelasin semuanya." lirih. Marsel menahan lengan Ana. Tatapannya ikut sendu melihat Ana yang tak mau memandangnya.

Ana menggeram kesal. Dia tatap Marsel lekat. Dia melepaskan tangan Marsel di lengannya. "Harus aku yang tanya?? harus aku kasih tau dulu, baru kamu mau jujur sama aku? Iya? Gitu?"

Ana menunjuk-nunjuk Marsel. Air matanya turun satu persatu. "Kalo aku gak tau.... kalo aku.. gak pernah dapet foto itu... kamu gak akan bilang tentang kejadian itu? Iya?"

"Sekarang jawab aku, mana Marsel yang selalu jujur sama aku? Mana Marsel yang selalu terbuka? Mana..." Ana menyeka air matanya. "Mana Marsel yang dulu?" Sungguh dia sedih harus disalahkan seperti ini, yaa, dia tau dia salah karna membuat keputusan bodoh. Tapi disini, semuakah salah dirinya?

"Sayang..." Marsel meluruh. Dia salah. Dia merasa sangat bersalah karna tidak jujur.

Andai dia bilang yang sebenarnya waktu itu, semuanya tidak akan menjadi masalah seperti ini.

"Kenapa kamu gak bilang kalo abis pulang dari Rumah Sakit, kamu ke rumah Dina? Kamu bermalam sama dia. Kenapa kamu gak bilang, Sel??" Ana menepuk dada Marsel. Dia kesal. Dia sedih. Dia terluka. Mereka hancur.

Pelan pelan kusadari. Cinta kita berbeda
Berat rasa pergi. Meninggalkan kamu sendiri.

Marsel membiarkan Ana terus menyakitinya. Tangis Ana semakin deras. "Aku..." Ana menarik cairan di hidungnya. "Bener kan aku bilang, kalo... k-kalo hubungan kita udah gak sehat lagi, Sel. Aku bener kan??!!"

"Biar kamu dengerin penjelasan aku dulu.." Marsel menahan tangan Ana diudara. Dia tatap Ana lekat. Ana berjalan mundur, tangisnya tak kunjung reda.

Kita berbeda. Cinta kita tak sama. Bukan tuk selamanya.

Ana melepaskan tangannya dan mundur tiga langkah ke belakang dari Marsel. Keputusan nya sudah mantap. Entah ke depannya akan seperti apa nanti. Dia terima. "Maaf..." Ana menatap lekat Marsel. "Aku mau kita putus."

I'm sorry
Ku tak dapat menginginkanmu
I'm sorry
Ku tak bisa jadi milikmu
I'm sorry
Cinta kita takkan menyatu
I'm sorry
So sorry

Mencelos. Hati keduanya mencelos saat mendengar ucapan Ana. Ana pun yang mengatakannya merasakan nyeri di hatinya.

Marsel ikut mundur satu langkah ke belakang dan bersandar di kap mobilnya.

Mungkin semua pertanyaan nya sudah terjawab jelas oleh satu keputusan. Ana tak mencintainya lagi. Cinta mereka hilang. Mereka hancur. Marsel kembali redup karna cahayanya benar-benar pergi sekarang.

"Kalo ini yang terbaik..." Marsel menatap Ana teduh. "Aku terima. Kita putus."

I'm sorry
Ku tak dapat menginginkanmu
I'm sorry
Ku tak bisa jadi milikmu
I'm sorry
Cinta kita takkan menyatu
I'm sorry
So sorry

Ana menatap tanah yang ada di bawah. Semuanya berakhir. Benar-benar berakhir. Dia tersenyum yang sama meneduhkan. "Terimakasih untuk selama ini, Marsel." Ana berjalan maju untuk memeluk Marsel yang tak terbalas.

"Terimakasih untuk semuanya. Aku bahagia sama kamu." Bisik Ana di tengkuk Marsel.

Marsel diam. Seluruh tubuhnya mati rasa untuk digerakkan. Hanya untuk mengucapkan 'sama-sama' saja bibirnya terasa kelu.

Ana melepaskan pelukkannya dan pergi ke tempat teman-temannya meninggalkan Marsel sendiri.

Marsel menatap deretan bukit yang baru saja dia naiki. Dia teringat malam saat tersesat bersama Ana. Ternyata pernyataan keinginannya untuk meminta berhenti sejenak itu adalah awal dari perpisahan mereka.

Kata kangen itu pun adalah kata terakhir yang paling indah untuk mereka berdua. karna semuanya benar-benar sudah berakhir.

Terimakasih juga, sayang, untuk selama ini. Aku pun bahagia bersama kamu selama ini. Biarlah kita berakhir tanpa penjelasan lebih lanjut. Sekarang, aku terima keputusan kamu. Karna aku memang salah dari awal yang gak jujur sama kamu. Aku salah, aku minta maaf. Aku terima, keputusanmu. Aku selalu berdoa yang terbaik untuk kamu. dan kamu, akan tetap menjadi nama yang selalu aku sebut dalam doaku. Jadi, Berbahagialah kamu, Ana.

Marsel menatap Ana yang semakin jauh. Dia tersenyum tulus. "Selamat tinggal, sayang."

Pejamkan matamu. Dan rasakan yang lebih indah. Kita bisa mencintai. Dalam bentuk berbeda.

Kita berbeda. Cinta kita tak sama. Bukan tuk selamanya.

I'm sorry
Ku tak dapat menginginkanmu
I'm sorry
Ku tak bisa jadi milikmu
I'm sorry
Cinta kita takkan menyatu
I'm sorry
So sorry

(Wizzy - I'm Sorry)

---------------

jangan serbu aku yaaaa☺

[#2] AKU KAMU DAN ALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang