Setelah acara pagi, yaitu acara ijab qobul. Acara dilanjutkan lagi pada malam hari, yaitu resepsi. Semua gedung sudah penuh dengan dekorasi berwarna tosca. Para tamu juga sudah ramai berdatangan. Tinggal menunggu pengantin saja masuk ke dalam gedung dan meresmikan malanm ini dengan duduk di bangku pelaminan.
Pengantin sudah berdiri di depan pintu berkarpetkan merah untuk segera diiring menuju pelaminan. Dengan kebaya jawa modern berwarna tosca yang dibiarkan menjuntai dibawahnya, Kayla terlihat sangat ayu dan anggun. Sedangkan Marez juga sudah gagah dengan baju senada. Mereka benar-benar manglingin.
Dibelakang mereka sudah ada kedua orang tua Marez dan Kayla beserta saudara-saudara yang akan mengantarkan mereka ke pelaminan. Yang menjadi perhatian di sini adalah tentu saja Marsel dan Ana. kecantikan dan kegantengan mereka hampir menyaingi sang pengantin. Terutama Marsel yang hari itu semakin gagah nan tampan karna bulu-bulu halus yang menggantung di sekitaran pipi dan juga atas bibirnya. dan perhatian para pengunjung terbagi dua, melihat pengantin dan juga pengiringnya.
Setelah Kayla dan Marez duduk di pelaminan bersama kedua orangtua mereka, para pengiring pun ikut memencar dan mulai menikmati hidangan yang sudah di siapkan.
Marsel dan Ana menatap sekeliling gedung yang sudah ada pondok-pondok kecil berisikan makanan. Ada kambing guling, es krim, bakso, somay, sate kambing dan macam lainnya. Marez dan Kayla memang tidak tanggung-tanggung membuat acara. Resepsi pernikahan mereka begitu mewah tapi tetap terlihat elegan. Kayla dan Marez banget deh.
"Kamu mau makan apa? ini makanannya enak-enak banget.." kata Ana masih menatap pondok-pondok itu. tangannya tak henti memegang lengan Marsel karna takut jatuh. Hari ini Ana harus memaksakan diri sekaligus demi kakak jauhnya Kayla untuk menggunakan High heels. Gileee.. biasanya pake snikers sekarang disuruh pake high heels. Manaan tinggi banget.. bengkak dahh!
"Yakin, Na, mau dimakan semua? Ini banyak lohh.." ujar Marsel. Ana berdecak. "Yakinlah. Ini makanan nya enak-enak tau." Mata Ana menyipit ke arah kerumunan teman-temannya. "liat deh tuh mereka, kesempatan banget pada makan gratis. Gak nyadar lagi pada pake kebaya sama batik." Tunjuk Ana ke teman-temannya yang sedang icip-icip makanan.
"Emang. Kemaren pas aku anter undangan mereka seneng banget. katanya dari rumah gak mau makan. Biar makannya disini aja. Soalnya makanan disini enak-enak. Kan kampret. Tamu undangan yang gak tau diri Cuma mereka doang." Lirik Marsel juga. Ana tertawa.
Berulang kali Ana membetulkan gaya dirinya karna kakinya terasa berdenyut-denyut. "Kaki kamu sakit yaa.. ganti aja deh yuk pake flastshoes kamu. Daripada pake itu, kamu kesiksa banget kayaknya. Aku gak tega." Ana segera menolak.
"gak mau ah. Ini kan udah dipilihin sama kak Kayla masa aku ganti. Lagian aku mau nyoba pake heels dengan waktu lama. Aku cantik gak, pake kebaya gini??" Ana melepaskan tangannya di lengan Marsel pelan-pelan.
Marsel lalu segera menarik Ana kembali untuk memeluk lengannya. "sini ah, nanti kamu jatoh. Jangan bikin malu, kamu lagi cantik. kan gak lucu cantik-cantik trus jatoh." Marsel menyampirkan tangan Ana ke lengannya. "kamu mau pake apa aja aku suka. Kamu itu udah cantik luar dalem. Jadi gak usah ditanya lagi jawabannya." Marsel melirik Ana yang sedang tersipu. "apalagi kalo kamu lagi merona gini, kamu makin cantik."
Ana menepuk lengan Marsel. "ahhh bisa aja lu gombalnya.." dia malu.
"yaudah yuk. Cari makan dulu." lalu mereka melalang buana mencari makanan. Yaaak! Kalo udah liat makan, itu kaki jadi mandiri sendiri. Ana bahkan bisa berjalan dengan tetap pelan-pelan tentu untuk mengantri makanan.
Dan Marsel yang kali itu perutnya juga sudah lapar tak bisa menahan hasratnya untuk mencari makanan. Bawaan bayi, eehhh salah deng. Bawaan laper.
Walaupun mereka mencari makan sendiri-sendiri. Marsel tetap memperhatikan Ana yang mondar-mandir mengambil makanan. Ana kayaknya lagi laper berat, daritadi Marsel lihat selalu membawa piring. Dari sate ayam, bakso, somay, zupa soup, es krim dan sekarang yang dia makan itu ada kambing guling. Marsel geleng kepala melihat tingkah gadisnya. Ana diam-diam tapi pasti, makanan semua di babat habis oleh dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#2] AKU KAMU DAN ALAM
Adventure[SEQUEL OF SAHABAT GUNUNG] ------------------------------------- Ini bukan impian gue dalam pacaran. Dulu gue selalu mimpiin kalau kisah pacaran gue akan berjalan manis seperti es teh manis warung pinggiran. Seperti apa yang manis? Seperti jalan...