Kali ini, Terserah!

4.7K 297 40
                                    

Yang punya lagu Glen Fredly - Terserah boleh di play!!!... itu Marsel banget. Kalo boleh curhat nih yaa, bagi gue lagu Terserah ini lagu yg mewakili semua rasa sakit kaum laki-laki #sukacowokbaik #savecowok wkwk ya.. kayak ini lagu gambaran cowok yg setia banget sm ceweknya tp ceweknya tuh kayak ngeraguin kesetiaan cowoknya.. ah suka baper sendiri kann...

Pokok ya pesen gue sih, kalo ada cowok yg benrr2 sayang sama kamu jgn sia-siain deh.. nanti nyesel lohh haha (jadi inget mantan haha)

Pokoknya semoga suka yaa sama part ini dan masih setia nunggu updatenya😊

-----------------------------------------

Ana menatap penampailan barunya. Dia tersenyum senang. Dengan rambut pendek barunya di tambah dengan poni yang sengaja dia belah tengah membuat kesan anak-anak nya hilang berganti dengan wajah Ana yang dewasa.

"Cantik, Na."  Komentar Citra. Ana memainkan rambut bawahnya. "Ceritanya buang sial, nih??" Goda Citra lagi. "Kenapa sih, lo minta break? Padahal gue liat lo kayaknya sama dia gak punya masalah berarti deh??" Citra membenarkan rambut Ana dari belakang.

"Kan gue udah cerita, gue sama dia mau saling intropeksi diri dulu." Kata Ana malas. "Udah yuk, lanjut ke kampus. Gue mau ketemu Yoga dulu.." Ana menyambar tasnya lalu pergi ke kasir.

Topik hari ini berkaitan dengan, apa perbedaan kata putus dan break. Dua kata yang hampir mempunyai persamaan yang banyak.

Di dalam mobil, Ana dan Citra saling berdebat akan dua kata tersebut.

"daripada break, mending putus sekalian. Putus, nasip lo jelas antara lo dan dia udah selesai gak ada apa-apa lagi. Kalo break, ya lo ribet sendiri. Mau kesana gak bisa kesini juga gak bisa." Komen Citra lagi.

Ana hanya menanggapi sekenanya. "Yaa, itu kan break nya orang-orang. Gue kan beda. Kalo gue break karna mau intropeksi diri masing-masing." Jawab Ana enteng.

"Itu definisi lo. Gak sama Marsel. Buktinya, dia kayaknya marah banget sama lo. Dia bahkan gak ngelirik lo sama sekali." Ana tersenyum kecut. "Itu tandanya dia kecewa berat sama lo. Dia gak setuju dengan keputusan lo, Na." Citra ngoceh lagi

"Udah ah. Ngapain sih ngomongin dia, ntar dia keselek lagi makan." Ana jadi kesal.

"Nanti saat lo sama dia udah selesai breaknya, dan nantinya Marsel malah memutuskan untuk bener-bener minta putus, lo siap kehilangan dia??" Citra menyadarkan Ana untuk kedepannya. Ana bergeming di tempatnya. Bahkan Ana belum berfikir sampai kesana.

Siap kehilangan Marsel? Tidak, Ana tidak siap. Tidak akan pernah siap.

"Belom siap ya, Na?" Tanya Citra memastikan.

Ana hanya diam. Biar saja Citra menerka-nerka apa jawabannya. Citra bergumam dengan hatinya dan menyimpulkan jawabannya sendiri. Bahwa Ana tidak siap kehilangan Marsel.

Mobil Ana memasuki pelataran parkir kampus. Ana membuka seltbeltnya. "Cit, gue ke Yoga dulu yaa.. lo duluan aja." Kata Ana sibuk mengambil tasnya yang berada di kursi belakang.

"Iya." Citra membuka seltbeltnya juga. Sebelum Ana membuka pintu, Citra menahan tangan Ana. "Na, gue cuma mau kasih saran aja sama lo. Jangan terlalu egois untuk menyimpulkan apa-apa sendiri. Kalo lo sayang sama Marsel, tarik kata Break lo dan jalanin hubungan lo sama Marsel kayak biasa lagi. I know, lo sama dia gak akan bisa hidup tanpa satu sama lain. Lo sama dia, sama-sama terluka karna keputusan individu dari lo, Na."

Terluka karna keputusan individu? Citra boleh bilang kayak gitu karna dia gak tau gimana rasanya di posisi Ana sekarang.

Ketika yang dia biasanya jujur kini harus bohong. Ketika biasanya dia bercerita tentang semuanya kini harus menyembunyikannya.

[#2] AKU KAMU DAN ALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang