Ban Bocor

7.8K 275 1
                                    

    Dziqa langsung pulang saat bel berbunyi. Ia tidak ikut teman temannya kumpul kumpul. Ia capek sekali hari ini. Rasanya, ia ingin sekali langsung berbaring di kamar. Hari ini ia mengendarai sepeda barunya.

    Dziqa pun langsung menaiki sepedanya dan pulang ke rumah. Tapi di tengah jalan, tiba tiba saja bannya kempes. Dziqa pun turun dan mengecek ban sepedanya. Ternyata ada sebuah paku menempel di bannya.
    "Yah, pake ada paku segala, lagi! Mana aku udah capek." Kata Dziqa.
Dziqa pun menuntun sepedanya menuju tempat tambal ban terdekat. Tapi, ia tidak menemukan adanya tukang tambal ban di sekitar situ. Dziqa pun capek. Ia meneduh di pohon besar di sekitar situ.

    Lalu, ada seorang pemuda mengendarai motor ninja melewati Dziqa. Pemuda itu melihat kearah Dziqa dan memberhentikan motornya.
    "Dziqa? Kamu ngapain diem di bawah pohon mangga? Awas ada ulet, loh!" Kata Pak lelaki itu.
    "Loh, anda siapa?" Tanya Dziqa.
    "Yaah, so soan pake anda anda. Ini saya, Dziq." Lelaki itu pun segera melepas helm nya.
    "Ooohh.. Bapak. Aku kira siapa, Pak. Habis, Bapak pake helm." Kata Dziqa.
Pak Zan tertawa. "Kenapa kamu diem di bawah pohon mangga?" Tanya Pak Zan.
    "Ban sepeda saya bocor, Pak. Tadi kena paku di jalan." Jawab Dziqa.
    "Wah, ketiban sial kamu. Gak ketang. Gini aja. Kamu saya bonceng terus kamu pegang sepeda kamu. Jadi, kamu gak usah capek jalan nyari tukang tambal ban." Kata Pak Zan.
    "Aneh, lah kalau kayak gitu. Nanti kalau ada yang liat gimana?" Tanya Dziqa.
    "Ya gak gimana gimana." Jawab Pak Zan.
    "Saya malu, lah Pak." Kata Dziqa.
    "Kali kali, dong melakukan hal yang aneh." Kata Pak Zan.

    Dziqa dan Pak Zan pun mencari tukang tambal ban di sekitar situ. Dan akhirnya ketemu. Si Mamangnya memperbaiki ban sepeda Dziqa. Dziqa melihat si Mamangnya keringetan meuni geleuheun.
    "Jadi berapa, Mang?" Tanya Pak Zan.
    "7.000, Jang." Jawab Si Mamang.
Pak Zan mengeluarkan uang 10.000 dari sakunya. "Ini, Mang. Ambil aja kembaliannya." Kata Pak Zan.
    "Nuhun, Jang." Kata si Mamang.
    "Sama sama, Mang."

    Dziqa datang dan segera menaiki sepedanya. "Wahh.. Jadi berapa, Pak?" Tanya Dziqa.
    "7.000 an, Dziq." Jawab Pak Zan.
Dziqa mengeluarkan uang dari sakunya. "Ini, Pak." Kata Dziqa.
    "Udah, gak apa apa. Saya yang bayar." Kata Pak Zan.
    "Eeeh.. Saya ganti, nih Pak." Kata Dziqa.
    "Kamu gantinya gini aja." Kata Pak Zan.
    "Apa?"

I Love Pak GuruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang