Jason Vernando Tanumihardja

1.8K 94 5
                                    

Hai. Namaku Jason Vernando Tanumihardja. Biasa dipanggil Vernando. Aku adalah murid kelas 2 SMA di Jakarta 48 School. Disini aku mempunyai teman dekat tapi bisa dihitung dengan jari. Dan aku sangat tidak suka sekolah disini. Sebenarnya gedung sekolahnya sangat besar dan nyaman.

Juga ada asrama yang diperuntukkan bagi siswa perantauan. Tapi yang membuatku tidak suka adalah permasalahan yang mungkin sudah biasa terjadi disetiap sekolah padahal sangat mengganggu setiap penghuni sekolah.

Dan aku selalu jengah saat permasalahan itu terjadi didepan mataku atau disekitarku. Biasanya aku selalu menatap mereka tajam hingga mereka pergi. Dan aku sangat senang saat mereka mundur. Bisa dibilang aku adalah murid yang sangat berbeda dari siswa-siswa lain.

Aku lebih suka menghabiskan waktu istirahatku dengan membaca buku dan datang ke perpustakaan. Aku sangat suka suasana tenang disana. Aku benci berisik. Teman-temanku pun seakan mengerti dengan kebiasaanku dan membiarkannya.

Dirumah aku hanya tinggal berdua dengan Adik kecilku. Dan sifatnya menurun padaku walaupun hobi kami sangat berbeda. Kalau ada waktu senggang kami selalu berjalan-jalan berkeliling komplek perumahan kami.

Orang tua kami? Sudah meninggal saat mereka melakukan perjalanan dinas. Mobil yang mereka kendarai masuk jurang setelah bannya mengalami selip. Dan itu terjadi saat aku masih duduk dikelas 1 SMA. Adikku masih bersekolah di SMP.

Sekarang dia sudah kelas 2 SMP dan satu sekolah denganku. Jakarta 48 School memang tidak diperuntukkan SMA saja. Ada SMP, SMK dan STM. Jadi mudah untuk mengawasi Adikku. Dan untungnya Adikku sangat senang bersekolah disana.

Saat aku menjalani hidupku yang sunyi dan tenang, muncullah murid baru yang mengalami permasalahan yang paling aku benci. Dan itu sering terjadi didepan mataku. Otomatis aku selalu menatap mereka tajam yang membuat mereka kabur.

Tapi setelah peristiwa itu dia jadi selalu mengikutiku. Entah ke kantin, entah ke perpustakaan atau rooftop sekolah. Aku cuek saja dan membiarkannya. Sampai akhirnya dia mulai bertanya-tanya ini itu dan membuatku jengah. Aku muak tapi tak bisa menolak.

Ah sudahlah. Itu tidak penting dan aku hanya mementingkan nilai akademisku. Sampai akhirnya dia berada dipuncak rasa penasarannya. Aku lelah dan aku hanya ingin hidup tenang.



TBC



Pas kan tokoh utama'y. nti bkal ada stu perkenalan lgi. tunggu ja ya. mohon vote dan komen

I'm Still Here (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang