Hari sudah sore saat rombongan Melody datang ke rumah sakit dan duduk dipelataran ruang ICU. farish dan Nobi tak terlihat karena mereka sedang ada perlu berdua. Entah apa yang akan mereka lakukan. Ya tadi yang mereka temui dilift adalah Nobi.
Nobi keluar dari lift lalu mengajak Farish untuk bicara serius. Stella dan Melody hanya menatap dari kejauhan sambil mengawasi. Baru kali ini mereka melihat Farish bicara seseius itu. Tak lama kemudian, Farish menghampiri mereka dan menyuruh mereka untuk lebih dulu ke ruang ICU.
Mendengar nada serius dari Farish, mereka hanya bisa menurut. Sisil juga tak bisa membantah lalu kembali mendorong kursi roda Melody. Sinka yang baru datang untuk menyusul Naomi tak sengaja bertemu mereka. Akhirnya Sinka pun ikut dengan mereka.
Dan disinilah mereka sekarang. duduk bersama para penjenguk pasien ICU sambil menunggu kabar dari Dokter Haruka. Sinka duduk sambil memangku Nabilah yang sedag memainkan boneka kelincinya. Sementara Sonia dipangku oleh Sisil sambil mengelus kepalanya.
"Gimana? Ada perkembangan dari Yona?" Tanya Stella serius.
"Belum ada Bu. Masih koma." Sahut Lidya muram.
"Dia tertekan makanya ngelakuian hal nekat ini." Lirih Melody.
"Lalu? Yang ada disini Cuma kalian? Mana orang tua Yona?"
"Mereka belum datang Bu. Mereka lagi ngurus sesuatu."
"Ngurus apa?"
Lidya menggelengkan kepalanya tanda tak tahu. Shania juga sama. Mereka kembali diam sampai pintu ruang ICU terbuka dan terlihat Dokter Haruka keluar. Mereka langsung bangkit menghampiri Dokter muda itu. Stella mengendong Melody dipunggungnya lalu menyusul.
Dokter Haruka melepas kacamatanya lalu menatap Naomi dan kawan-kawan yang menghampiri mereka. Sella menatap Dokter itu dengan penasaran begitu juga Melody.
"Bagaimana teman saya Dok?" Tanya Lidya.
"Saya harus bicara dengan keluarga pasien." Sahut Dokter Haruka.
"Kami. Kami berdua keluarganya." Ujar Stella cepat.
"Ikut saya ke ruangan saya."
"Baik Dok. Kalian tunggu disini ya."
"Tapi kami boleh lihat Yona kan Dok?"
"Boleh. Tapi bergiliran ya. Dan jangan berisik. Pasien diruang ICU masih belum stabil."
"Terima kasih Dok."
Dokter Haruka tersenyum lalu pergi. Stella menyusul sambil menggendong Melody mengikuti langkah kaki Dokter muda berwajah Asia itu. Lidya menatap mereka bergantian dengan pandangan bertanya. Naomi yang paham dengan tatapan Lidya langsung mengangguk.
"Kamu sama Shania duluan. Nanti kami berdua nyusul." Kata Naomi.
"Iya Lid. Kamu duluan. Aku sama Naomi gantian." Ujar Frieska.
"Ya udah. Aku duluan ya. Ayo Shan."
Shania mengangguk lalu mereka masuk. Naomi langsung berjalan ke arah jendela yang terhubung keluar memberikan pandangan indah. Frieska menyusul lalu berdiri disebelahnya. Cuaca hari ini cerah dan tampak hiruk pikuk keramaian diluar sana.
Walaupun pemandangan disana indah, tapi tak mampu mengusir kekhawatiran yang ada dihati Naomi dan Frieska. Mereka cemas dengan Yona. Terhitung sudah seminggu Yona koma. Tapi belum ada perubahan dari Yona.
Bahu Naomi bergetar dan Frieska menoleh. Menyadari Naomi menangis, Frieska langsung memeluk Naomi sambil mengelus punggungnya. Frieska membiarkan Naomi memangis hingga air matanya membasahi baju putih yang dikenakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Here (END)
AcakKarena urusan pekerjaan Ayahnya, Naomi dan Adiknya terpaksa pindah rumah dan sekolah. tapi disekolah barunya Naomi harus mengalami kejadian tak mengenakkannya. saat itulah seorang yang misterius dan terkesan menyendiri datang dan seakan melindunginy...