Part 26

581 56 2
                                    

Suara deringan telepon menggema disebuah rumah. Seorang wanita menjalankan kursi rodanya ke ruang tengah dan mengangkat teleponnya.

"Halo." Sapa Melody.

"...."

"Iya saya sendiri." Sahut Melody.

"...."

"Oh ada apa ya Pak?"

"...."

"Tawaran? Untuk saya?"

"...."

"Tawaran apa itu Pak?"

"...."

"Apa? Tawaran beasiswa untuk S2?"

"...."

"Nanti saya pikirkan lagi ya Pak."

"...."

"Iya Pak. Terima kasih."

"...."

Melody menutup teleponnya. Kemudian dia menghela nafasnya. Tawaran beasiswa untuk S2? Apa aku bisa? Batin Melody bertanya-tanya. Akhirnya Melody kembali menjalankan kursi rodanya dan melihat Frieska masih merapikan tempat tidurnya.

Dia pun langsung menuju dapur dan mulai menyiapkan roti. Hari ini juga Melody berencana untuk membeli buku. Frieska yang semula ingin ikut dilarang oleh Melody. Katanya Melody sedang ingin pergi sendiri. Dan setelah dibujuk berkali-kali, akhirnya Frieska luluh.

"Pagi Mbak." Sapa Frieska.

"Pagi. Ayo sarapan dulu Dek." Ajak Melody.

"Iya Mbak."

Mereka mulai mengoleskan selainya dengan selai kesukaan mereka masing-masing. Tak ada obrolan saat mereka makan karena Melody menerapkan aturan untuk tidak mengobrol dimeja makan. Jadi Frieska menghormati dan mematuhinya.

Setelah selesai memakan sarapan mereka, Melody menjalankan kursi rodanya dan Frieska langsung membereskan meja makan. Melody memasuki kamarnya dan melihat kursi roda lain. Kursi roda itu tak memiliki handle pendorong.

Akhirnya Melody membuka kursi roda itu dan langsung berpindah ke kursi rodanya yang lain. Kursi rodanya memang sangat sporty. Dan itu hadiah ulang tahun dari Stella beberapa tahun yang lalu. Jadi Melody memutuskan untuk memakainya jalan-jalan.

"Mbak, udah siap mau pergi?" Tanya Frieska.

"Sebentar lagi." Sahut Melody sambil menyisir rambutnya.

"Ganti kursi roda Mbak?" Tanya Frieska lagi saat sadar Melody memakai kursi roda lain.

"Iya. Kan pas jalan-jalan gak pake yang ini."

"Hm iya sih."

"Ya udah. Taksi Mbak udah dateng. Mbak berangkat dulu ya."

"Hati-hati Mbak."

Melody mengangguk lalu menjalankan kursi rodanya. Pengemudi taksi turun dan langsung memindahkan kursi roda Melody ke bagasi setelah Melody duduk dijok depan. Mobil pun meluncur dan membawa Melody ke Mall besar.

***

Sesampainya Di Mall, Melody menjalankan kursi rodanya menuju lift. Lift tak jauh dari lobi dan kebetulan lift saat itu terbuka dan hanya ada petugas keamanan disana. Melody langsung masuk dan memberitahukan dia ingin ke toko buku.

Petugas keamanan yang mengerti langsung menekan tombol angka 4. Sampai dilantai 4, Melody langsung keluar dari lift dan menuju toko buku. Toko buku ramai oleh anak-anak dan para remaja. Melody menuju rak buku bertuliskan matematika dan mengerem kursi rodanya setelah sampai.

I'm Still Here (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang