Disebuah rumah tampak seorang wanita yang duduk dikursi rodanya mengelap pajangan dengan kain. Diwajahnya terkembang senyuman yang membuatnya terlihat semakin cantik alami. Sementara didapur Frieska tampak sedang memasak sarapan.
Melody menatap foto yang dipajang diruang keluarganya setelah menaruh barang pajangannya ke meja. Ada foto Melody dan Frieska saat mereka masih kecil, foto saat kelahiran Frieska, wisuda dirinya dan foto keluarga saat mereka di Bandung.
Tatapannya terpaku saat melihat salah satu foto. Disana terpotret dirinya bersama Stella dan Farish saat mereka masih SMA. Ada juga fotonya saat dirinya bersama Stella mengenakan seragam SMA yang sudah dicoret-coret dengan spidol permanen dan cat semprot.
Difoto itu yang Melody duduk dikursi roda tampak merangkul Stella yang rambutnya sudah berubah menjadi warna-warni karena semprotan cat semprot. Melody tersenyum sambil mengelus foto itu. Walaupun sudah berbeda sekolah, Stella tetap mengajaknya untuk merayakan kelulusan SMA dengan sekolah lamanya.
"Mbak ayo sarapan." Teriak Frieska dari dapur.
"Iya sebentar." Balas Melody.
Melody segera menaruh fotonya ke rak lalu menjalankan kursi rodanya. Sesampainya diruang makan, dilihatnya Frieska sudah menunggunya. Melody segera berpindah ke kursi makan lalu memakan sarapannnya.
"Mbak serius mau nikah sama Babang?" Tanya Frieska.
"Kamu gak setuju?" Tanya Melody balik.
"Bukan begitu. Aku masih ragu aja sama dia." Sahut Frieska lalu menyuapkan nasi gorengnya.
"Dia udah yakin. Mbak tahu itu."
"Hm. Kalau udah saling sayang aku bisa apa ya?"
"Jadi kamu ngerestuin?"
Frieska tersenyum lalu mengangguk.
"Aku tahu Cuma Babang yang bisa bahagiain Mbak." Ujar Frieska yakin.
"Terima kasih ya Dek." Sahut Melody.
"Jadi kapan Mbak sama Babang nikah?" Tanya Frieska jahil.
"Ketemu sama orang tua kita aja belum Fries."
"Terus kapan ketemunya dong?"
"Sabar. Kok malah kamu yang gak sabar sih?"
"Hehehe."
***
Disebuah lapangan yang terdapat ring basket terlihat seorang wanita remaja sedang latihan seorang diri. Rambut panjangnya tampak tergerai indah. Naomi semakin giat berlatih setelah mendapat pelatihan keras dari Coach Denny untuk menghadapi turnamen.
Bahkan dirinya juga sering berlatih dengan Frieska dan Desy. Terkadang Desy juga mengajak Okta untuk bergabung. Tapi Okta yang lebih suka bermain sepak bola lebih memilih duduk sambil memainkan gadgetnya.
Naomi melakukan shoot dari tengah tapi bolanya tidak masuk. Bola hanya membentur ring dan menggelinding ke kaki seseorang. Naomi menoleh dan tersenyum saat melihat siapa yang berada dibelakangnya.
"Kamu datang juga Gre?" Tanya Naomi.
Gracia tersenyum lalu mempassing bola pada Naomi. "Aku bosan dirumah."
"Kemana Vernando? Biasanya sama kamu?" Tanya Naomi lagi.
"Lagi pergi buat beli kebutuhan restoran Kak."
Melihat Gracia yang membawa kamera, Naomi langsung mengangguk paham.
"Kamu suka fotografi ya ternyata." Ujar Naomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Here (END)
RastgeleKarena urusan pekerjaan Ayahnya, Naomi dan Adiknya terpaksa pindah rumah dan sekolah. tapi disekolah barunya Naomi harus mengalami kejadian tak mengenakkannya. saat itulah seorang yang misterius dan terkesan menyendiri datang dan seakan melindunginy...