Part 24

568 51 1
                                    

Suasana taman belakang sekolah tampak sepi. Naomi tampak berjalan membawa bunga krisan ditangannya. Wajahnya masih terlihat memar.Setelah mendengar cerita dari Shania dan Lidya, Naomi langsung berniat untuk membawa bunga dan meletakkannya digudang sebagai tanda duka cita.

Ya saat mendengar kisah Vino, Naomi merasa miris. Vino harus meregang nyawa karena bully. Hal yang juga dialami olehnya dan Bu Melody semasa SMA nya. Tak lama kemudian, Naomi sampai digudang dan melihat pintunya tertutup rapat.

Naomi membukanya perlahan dan melihat suasana gudang yang terlihat menyeramkan. Tapi Naomi tetap masuk dan menaruh bunga krisan ke lantai. Dilihatnya foto Vino sebentar dan dia mulai berdoa. Semoga kamu bahagia disana Vino. Amin. Doa Naomi dalam hati.

Setelah berdoa, Naomi merenung. Dirinya seperti melihat Vino tergantung disana. Naomi tak bisa membayangkan perasaan Yona saat melihat kekasihnya tewas. Apalagi perasaan Gracia dan Vernando saat itu. Suara langkah kaki terdengar dan Naomi menoleh. Dia pun kaget saat sadar siapa yang dia lihat.

"Naomi." Katanya kaget.

"Yona. Kamu ngapain kesini?" Tanya Naomi. Ya yang datang adalah Yona.

"Aku mau naro bunga ini ke gudang. Kamu sendiri ngapain disini? Tanya balik Yona.

"Sama kayak kamu."

"Begitu. Terima kasih sudah datang."

Naomi tersenyum miris. Naomi kembali melihat kesedihan dimata Yona. Apalagi saat Yona menaruh bunga krisannya dan mengelus foto Vino. Air matanya jatuh dan bahunya mulai bergetar. Naomi segera mendekat dan memeluknya.

Rapuh. Hanya 1 kata itu yang sekarang memperlihatkan Yona. Naomi tak tahu harus berkata apa dan hanya mengelus bahu Yona. Akhirnya mereka keluar dari gudang dan menuju kursi ditaman belakang sekolah yang tak jauh dari gudang.

"Duduk disini aja Mi." Ujar Yona.

"Eh iya Yon." Kata Naomi lalu duduk.

"Aku kaget lihat kamu ada digudang." Gumam Yona.

"Anggap aku juga turut berduka atas kematian Vino."

"Terima kasih."

"Sama-sama."

"Ini tempat aku sama Vino sering berdua disini."

"Kalian sering kesini?"

"Iya dulu. Waktu Vino masih ada."

"Oh iya. Boleh aku tahu pertama kali kamu ketemu sama Vino?"

Yona tersenyum. "Kamu tahu aja cara buat aku tersenyum."

"Boleh? Kalau gak juga gak apa-apa."

"Gak apa-apa. Jadi begini ceritanya."

Flashback

Suasana pagi terlihat cerah. Anak-anak tampak berkumpul lalu bermain. Mereka juga tampak gembir. Kecuali seorang anak laki-laki yang menatap mereka dengan sedih. Anak laki-laki itu tak bisa bermain dengan ceria seperti anak-anak yang lain.

Tanpa dia sadari, seorang anak perempuan tampak menatapnya dengan bingung. Dengan segera, anak itu menghampiri anak laki-laki itu sambil tersenyum. Ditepuknya bahu anak itu dan dia menoleh. Anak laki-laki itu menoleh dan bingung mendapati seorang anak perempuan menatapnya dengan ceria.

"Halo. Aku Yona. Nama kamu siapa?" Tanya Yona sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Vino." Sahut Vino menyambut uluran tangannya.

"Ayo main sama yang lain." Ajak Yona.

"Tunggu. Aku gak bakal diijinin main sama mereka."

"Kan ada aku. Ayo, mereka pasti mau kok."

I'm Still Here (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang